menyediakan jawaban yang tepatbenar. Implikasi dan tantangan lain dari penggunaan metode inkuiri akan di diskusikan lebih lanjut.
44
Penelitian Cindy E, Ravit Golan, and Clark A.Chinn dalam artikel “Scaffolding and achievement in problem-based and inquiry learning: A
reponse to Kirschner, Sweller, and Clark 2006 ”. Dalam artikel ini,
penulis pertama-tama menunjukan bahwa Kirshner telah keliru dalam mencampurkan metode belajar PBL dan inquiry learning. Penulis
menyajikan bukti yang menunjukan bahwa PBL dan inquiry learning adalah model pembelajaran yang kuat dan efektif. PBL dan inquiry
learning mempermudah para siswa untuk belajar. Selain itu, pendekatan- pendekatan untuk belajar amatlah penting dalam pendidikan yang
mencakup pengetahuan isi, dll.
45
B. Kerangka Berpikir
Bidang studi kimia merupakan kelompok mata pelajaran yang ilmu pengetahuan alam. Kebanyakan para siswa agak sulit mempelajarinya karena
disetiap konsep dibutuhkan penalaran yang tinggi. Ketelitian dan kemampuan dan menerapkannya di alam. Untuk itu dalam proses belajar mangajar. Model
pembelajaran merupakan salah satu yang sangat penting dilakukan dalam proses belajar. Karena adanya model pembelajaran dapat mempengaruhi
tingkat keberhasilan siswa dalam belajar mengajar. Laju Reaksi adalah satu konsep dalam pelajaran kimia yang termasuk
sulit dipahami oleh siswa karena diperlukan ketelitian dan konsentrasi dalam penentuan hasil percobaan dan perhitungannya serta diperlukan juga
kemampuan dalam penerapannya di lingkungan sekitar. Untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut salah satu caranya adalah
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Model inkuiri
44
Elliot P.Douglas, “Use of guided inquiry as an active learning technique in engineering
” dalam Jurnal proceedings of the research in engineering education syposium, 2009
45
Cindy E, Ravit Golan, and Clark A.Chinn, “Scaffolding and achievement in problem-based and inquiry learning: A reponse to Kirschner, Sweller, and Clark 2006
” dalam Jurnal Educational Psychologist, vol 42 no 2, h. 99-107
berusaha merangsang siswa untuk bersifat aktif dan kreatif, memberikan suasana yang kondusif dan terbuka memungkinkan siswa untuk belajar aktif
baik secara individual mauapun kelompok berani memecahkan masalah yang dihadapi dengan pemikirannya sendiri, menjadikan komponen banyak arah
dalam proses pembelajaran, kondisi demikian akan menggairahkan semangat belajar siswa yang akhirnya meningkatkan belajar siswa.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh penerapan model inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar kimia pada konsep laju reaksi.
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
Hasil Belajar
Inkuiri Terbimbing
Internal Faktor yangMempengaruhi
Hasil Belajar Eksternal
Lingkungan sekolah
Tahapan : 1. Pertanyaan masalah
2. Penyelidikan 3. Kumpulkan data
praktikum 4. Menarik kesimpulan
5. Komunkasi hasil
Penetapan Model
Kognitif Afektif
Psikomotor
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Leuwiliang di kota Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2010 semester ganjil tahun
ajaran 20102011.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperiment, yaitu penelitian yang mempunyai kelompok-kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
1
Desain penelitian ini menggunakan only posttest control group design. Secara sederhana desain penelitian ini dapat ditunjukkan pada tabel di bawah
ini:
2
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan
Treatment Tes akhir
P E
Y
1
O
1
P K
Y
2
O
2
Keterangan : E
= Kelas Eksperimen K
= Kelas Kontrol Y
1
= Perlakuan dengan menggunakan Model Inkuiri Terbimbing
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2009, h. 59
2
Nurul Zuriah, Metedologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 66