SZ
i
= banyaknya Z
1
, Z
2
, ….Z
n
yang ≤ Z
i
dibagi n 4 Hitung selisih FZ
i
– SZ
i
, kemudian tentukan harga mutlaknya. 5 Ambil nilai terbesar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai
ini dinamakan L
o
. 6 Memberikan interpretasi, L
o
dengan membandingkan dengan L
t
. L
t
adalah harga yang diambil dari table harga kritis uji liliefors. 7 Mengambil kesimpulan berdasarkan harga L
o
dan L
t
, yang telah didapat. Apabila L
o
L
t
, maka sampel berasal dari distribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
16
1 Tentukan simpangan baku dari masing-masing kelompok. 2 Tentukan F hitung dengan
F
hitung
=
terkecil terbesar
varians varians
3 Tentukan taraf nyata yang digunakan. 4 Tentukan db pembilang varians terbesar dan db penyebut varians
terkecil. 5 Tentukan kriteria pengujian
Jika F
hitung
≤ F
tabel
, maka H
o
diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen.
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.
b. Pengujian hipotesis
Jika sampel berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan uji parametrik untuk menguji hipotesis dengan rumus uji-t dengan taraf
signifikansi α = 0.05. Dengan rumus sebagai berikut:
17
16
Sudjana, Metode Statistika..., h. 249
2 1
1
2 1
2 2
1 1
n
n v
n v
n
2 1
1 1
2 1
n n
dsg X
X t
dengan dsg =
Keterangan:
1
X Rata-rata data kelompok eksperimen
2
X Rata-rata data kelompok kontrol
dsg = Nilai deviasi standar gabungan n
1
= Banyaknya data kelompok eksperimen n
2
= Banyaknya data kelompok kontrol v
1
= Varians data kelompok eksperimen v
2
= Varians data kelompok kontrol.
2. Teknik Analisis Data Hasil Non Tes
Data Hasil Observasi akan dianalisis secara kualitatif deskriptif. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum tentang pelaksanaan
pembelajaran dikelas selama diberi perlakuan berupa penerapan model pembelajaran inkuiri. Sedangkan Pedoman wawancara setelah pembelajaran
terhadap guru dan siswa. Adapun jenis wawancaranya terstruktur di mana peneliti ketika melaksanakan tatap muka dengan menggunakan pedoman
wawancara yang telah disiapkan terlebih dahulu. Wawancara siswa meliputi tiga kategori siswa yang tinggi, sedang dan bawah, dengan perwakilan tiga
orang perkategori. Wawancara untuk mendapatkan informasi, evaluasi serta saran terhadap penelitian yang telah dilakukan peneliti.
G. Hipotesis Statistik
H
o
: µA = µB
H
a
: µA µB
µA = Rata-rata nilai hasil belajar kimia siswa menggunakan model inkuiri
terbimbing pada pembelajaran kimia laju reaksi. µB = Rata-rata nilai hasil belajar kimia siswa yang tidak menggunakan
model inkuiri terbimbing pada pembelajaran kimia laju reaksi.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 181