Reliabilitas Instrumen Tingkat Kesukaran

    2 1 1 2 1 2 2 1 1      n n v n v n 2 1 1 1 2 1 n n dsg X X t    dengan dsg = Keterangan:  1 X Rata-rata data kelompok eksperimen  2 X Rata-rata data kelompok kontrol dsg = Nilai deviasi standar gabungan n 1 = Banyaknya data kelompok eksperimen n 2 = Banyaknya data kelompok kontrol v 1 = Varians data kelompok eksperimen v 2 = Varians data kelompok kontrol.

2. Teknik Analisis Data Hasil Non Tes

Data Hasil Observasi akan dianalisis secara kualitatif deskriptif. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum tentang pelaksanaan pembelajaran dikelas selama diberi perlakuan berupa penerapan model pembelajaran inkuiri. Sedangkan Pedoman wawancara setelah pembelajaran terhadap guru dan siswa. Adapun jenis wawancaranya terstruktur di mana peneliti ketika melaksanakan tatap muka dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan terlebih dahulu. Wawancara siswa meliputi tiga kategori siswa yang tinggi, sedang dan bawah, dengan perwakilan tiga orang perkategori. Wawancara untuk mendapatkan informasi, evaluasi serta saran terhadap penelitian yang telah dilakukan peneliti.

G. Hipotesis Statistik

H o : µA = µB H a : µA µB µA = Rata-rata nilai hasil belajar kimia siswa menggunakan model inkuiri terbimbing pada pembelajaran kimia laju reaksi. µB = Rata-rata nilai hasil belajar kimia siswa yang tidak menggunakan model inkuiri terbimbing pada pembelajaran kimia laju reaksi. 17 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 181 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A . Deskripsi Data

1. Hasil belajar eksperimen dan kontrol

Berdasarkan tujuan yang dirumuskan, data yang telah terkumpul data posttest dari 70 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen yaitu menggunakan inkuiri terbimbing sebanyak 35 siswa dan kelas kontrol yaitu menggunakan konvensional sebanyak 35 siswa. Hasil perhitungan data penelitian mengenai tes posttest pada kelompok eksperimen dari 35 siswa yang dijadikan sampel, diperoleh data skor terendah 50 dengan jumlah siswa yang mendapat skor terendah pada interval 50 sampai 56 sebanyak 3 siswa 8,57. Sedangkan skor tertinggi 94 dengan jumlah siswa yang mendapatkan skor tertinggi pada interval 92 sampai 98 sebanyak 1 siswa 2,86. Skor terbanyak berada pada interval 78 sampai 84 sebanyak 9 siswa 25,71, skor rata-rata sebesar 72,6 dengan siswa yang mendapatkan skor dibawah rata-rata sebanyak 17 siswa 48,57, dan standar deviasi sebesar 11,74. Hasil perhitungan data posttest pada kelompok kontrol dari 35 siswa yang dijadikan sampel, diperoleh data skor terendah 38 dengan jumlah siswa yang mendapat skor terendah pada interval 38 sampai 44 sebanyak 2 siswa 5,71. Sedangkan skor tertinggi 82 dengan jumlah siswa yang mendapatkan skor tertinggi pada interval 82 sampai 88 sebanyak 1 siswa 2,86. Skor terbanyak berada pada interval 52 sampai 58 sebanyak 10 siswa 28,57, skor rata-rata sebesar 60,8 dengan siswa yang mendapatkan skor dibawah rata-rata sebanyak 16 siswa 48,57, dan standar deviasi sebesar 10,53. 1 1 Lampiran 15, h.141