Karakteristik Model Inkuiri Terbimbing Guided Inquiry
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
19
“Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman”. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia
dan yang membedakannya dengan binatang belajar yang dilakukan manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja,
dan dimana saja, baik disekolah, dikelas, maupun di jalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal yang
sudah pasti bahwa belajar dilakukan oleh manusia senantiasa di landasi oleh itikad dan maksud tertentu. Berbeda dengan binatang yang sering juga
dikatakan sebagai belajar.
20
Belajar merupakan tindakan atau perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri. Siswa
adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya suatu proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan
sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa yaitu keadaan alam, benda- benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan
bahan belajar. Tindakan belajar tentang hal tersebut sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar.
21
Menurut Gagne, pembelajaran adalah upaya guru meyakinkan siswa bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan prasyarat untuk tugas-tugas
belajarnya. Menstimulir penggunaan kemampuan siswa hingga siap menyelesaikan dan mengatur persyaratan belajar. Dengan demikian
pembelajaran adalah faktor eksternal siswa dengan prasyarat keterampilan
19
Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester SKS, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, h. 78
20
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, h. 155
21
Dimyanti dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Asdi Mahasatya, 2006, h. 7
intelektual, dan melibatkan penggunaan persyaratan belajar. Ada delapan syarat belajar menurut Gagne:
22
1 Belajar tanda atau isyarat Signal Learning
2 Belajar merangsang jawaban Stimulus-Response Learning
3 Mengikat atau merantai Chaining
4 Perkumpulan lisan Verbal Association
5 Belajar membedakan Disscrimination Learning
6 Belajar konsep Concept Learning
7 Belajar peraturan Rule Learning
8 Memecahkan masalah Problem Solving
Menurut Magnesen Dryden Wager 1991 porsi belajar terjadi dengan:
23
1 Membaca sebanyak 10 2 Mendengar 20
3 Melihat 30 4 Melihat dan mendengar sebanyak 50
5 Mengatakan 70 6 Mengatakan sambil mengerjakan 90
Perbedayaan optimal dari seluruh indera seseorang dalam belajar dapat
menghasilkan kesuksesan
bagi seseorang.
Melalui media
pembelajaran, belajar paling tinggi terjadi 50. Ternyata, seseorang yang belajar dan terlibat langsung dalam suatu kegiatan atau mengerjakan sesuatu
dianggap sebagai cara yang terbaik dan bertahan lama. Menurut UNESCO terdapat empat pilar belajar, yaitu:
24
1 “Learning to know” belajar untuk mengetahui
2 “Learning to do” belajar untuk aktif; Prinsip belajar learning to do
bermakna”live long education” kegiatan belajar sepanjang hidup.
22
Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Uhamka Press, 2003, h. 14-15
23
Dewi Salma P, Prinsip Disain Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, h. 24
24
Iskandar, Psikologi Pendidikan sebuah orientasi baru, Ciputat: Gaung Persada Press, 2009, h. 104-105
3 “Learning to be” belajar untuk menjadi; Makna dari learning to be
adalah proses belajar yang dilakukan peserta didik dalam menghasilkan perubahan perilaku individu atau masyarakat terdidik
yang mandiri. 4
“Learning to live together” belajar untuk hidup bersama-sama. Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang
tidak dapat dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat kita saksikan oleh mata. Kita hanya dapat
menyaksikan dari adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang tampak.