Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

27 menggunakan variabel kebijakan uang primer maupun ketika menggunakan SBI, namun SBI ternyata lebih baik dalam menjelaskan variabilitas nilai tukar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa adanya kejutan kebijakan moneter ternyata direspon secara cepat oleh nilai tukar dibandingkan dengan variabel-variabel ekonomi makro yang lain.

2.5. Kerangka Pemikiran

Kerangka penelitian dimaksudkan sebagai konsep untuk mengungkapkan dan menentukan persepsi dan keterkaitan antara variabel yang akan diteliti diuraikan dengan berpijak pada kajian teori diatas. Sebagaimana yang dijelaskan krisis finansial global dapat mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia melalui mekanisme transmisi pasar internasional masuk ke pasar uang domestik secara langsung atau tidak langsung dan pada gilirannya terjadi pula mekanisme transmisi pasar uang domestik yang mempengaruhi pasar barang domestik atau sebaliknya, dan kemudian akan berdampak pada kegiatan ekonomi secara makro di Indonesia. Mekanisme transmisi tersebut akan coba ditangkap melalui model analisis IS – LM sebagaimana tujuan dari penelitian. Dalam penyusunan perangkat model analisis IS – LM, penulis menggunakan metode Two Stage Least Squared 2SLS dengan persamaan reduksi reduced form, sesuai pendekatan struktural dari penganut Keynesian. Sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.3, krisis finansial global disebabkan oleh krisis subprime mortgage di Amerika Serikat. Krisis finansial global tersebut kemudian menulari pasar uang dan pasar barang di negara-negara 28 maju, sehingga ikut mengalami krisis. Pemerintah di negara-negara maju tersebut selanjutnya ikut campur tangan dalam upaya penanggulangan krisis, dimana salah satu kebijakannya adalah anjuran untuk penggunaan produk dalam negeri mereka. Akibat proteksi yang dinyatakan secara implisit tersebut, terjadi penurunan permintaan ekspor atas barang-barang dari negara-negara berkembang sehingga pasar barang di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia ikut terkena imbas dari krisis finansial global tersebut yang ditransmisi melalui jalur perdagangan trade channel. Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran Di saat yang sama, upaya penanggulangan krisis lainnya adalah melakukan penarikan aset-aset dari negara-negara maju yang diinvestasikan di negara-negara berkembang, termasuk juga di Indonesia. Akibatnya banyak pasar 29 modal di negara-negara berkembang mengalami kontraksi. Pasar modal Indonesia yang secara kebetulan sudah cukup terintegrasi dengan pasar internasional juga ikut mengalami kontraksi. Terjadinya kontraksi di pasar modal yang tidak lain adalah salah satu bentuk pasar uang ini merupakan imbas dari krisis finansial global yang ditransmisikan melalui jalur finansial financial channel. Dampak krisis melalui kedua jalur inilah yang kemudian akan ditangkap melalui pendekatan IS – LM.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Sumber data adalah Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik BPS, U.S. Department of Commerce : Bureau of Economic Analysis BEA dan International Financial Statistics of the IMF. Data yang berasal dari Bank Indonesia adalah data bulanan untuk Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI, tingkat suku bunga deposito, tingkat suku bunga kredit investasi, M1 Jumlah Uang Beredar dan kurs tengah rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang diperoleh dari Publikasi Tinjauan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, dan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia SEKI dari berbagai edisi. Data yang diambil dari Badan Pusat Statistik BPS adalah data Indeks Harga Konsumen IHK dan laju perubahan IHK bulanan, PDB triwulanan atas dasar harga konstan 2000 = 100 menurut penggunaan, dan kurs tengah rupiah tertimbang terhadap Dolar Amerika Serikat triwulanan. Selanjutnya data yang diambil dari U.S. Department of Commerce : Bureau of Economic Analysis BEA adalah data triwulanan untuk Gross Domestic Product GDP series dengan tahun dasar 2005. Sedang dari International Financial Statistics of the IMF, data yang diambil adalah data tahunan Real Gross Domestic Product GDP pada tahun dasar 2005. Data yang diambil berupa data runtun waktu time series bulanan, triwulanan atau tahunan mulai tahun 2000 – 2008.