Pengeluaran Konsumsi Investasi Kurva IS

15 Y ad = pengeluaran yang direncanakan C = pengeluaran konsumsi consumption I = investasi G = pengeluaran pemerintah government expenditure NX = ekspor netto Dari persamaan 1 di atas, kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan merinci komponen pembentuk fungsi pengeluaran yang direncanakan.

2.2.1.1. Pengeluaran Konsumsi

Besarnya konsumsi pada periode berjalan t ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan pada periode yang sama tetapi juga dipengaruhi oleh pendapatan dan besarnya konsumsi pada periode sebelumnya t-1. Pendapat ini merujuk pada model konsumsi yang dicetuskan oleh Irving Fisher, dimana pengeluaran konsumsi dihadapkan pada kendala anggaran Mankiw, 2007. Dengan adanya kendala anggaran budget constraint tersebut, besarnya konsumsi pada periode berjalan tidak hanya dipengaruhi pendapatan periode berjalan tetapi juga pendapatan dan konsumsi periode sebelumnya. Bahkan menurut Fisher, konsumsi juga dipengaruhi oleh besarnya tingkat suku bunga tabungan yang merupakan opportunity cost dari kegiatan konsumsi. Berdasarkan uraian di atas, maka untuk kasus perekonomian Indonesia fungsi konsumsi pada periode berjalan t dipengaruhi oleh pendapatan periode yang sama t termasuk juga pendapatan dan besarnya konsumsi pada periode sebelumnya t-1. Sementara untuk suku bunga tabungan tidak dimasukkan sebagai variabel yang mempengaruhi tingkat konsumsi, mengingat kenyataan pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia, pengaruh suku bunga 16 tersebut kecil terhadap tingkat konsumsi. Secara matematis persamaan fungsi konsumsi tersebut dinotasikan sebagai : C t = c + c 1 Y t + c 2 Y t-1 + c 3 C t-1 2

2.2.1.2. Investasi

Mankiw 2007 menyatakan bahwa pengeluaran investasi dibagi menjadi 3 jenis yaitu investasi tetap perusahaan business fixed investment, investasi untuk perumahan residential investment dan investasi untuk persediaan inventory investment. Menurut teori investasi, besarnya investasi tetap perusahaan sangat dipengaruhi besarnya tingkat suku bunga pinjaman atau suku bunga kredit r yang merupakan cost of capital biaya modal. Selanjutnya untuk investasi untuk perumahan, besarnya juga dipengaruhi oleh tingkat suku bunga kredit r yang merupakan cost of borrowing biaya yang timbul dari pinjaman dan tingkat pendapatan Y. Sementara investasi untuk persediaan dipengaruhi oleh besarnya deviasi dari output Y dev dan tingkat suku bunga tabungan r yang merupakan cost of holding inventories biaya dari penyimpanan persediaan. Berdasarkan penjelasan dari ketiga jenis investasi tersebut maka menurut faktor-faktor yang mempengaruhinya, investasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu investasi untuk pembentukkan modal tetap fixed capital formation, yang terdiri dari investasi tetap perusahaan dan investasi untuk perumahan ; dan investasi untuk persediaan. Dengan demikian persamaan fungsi investasi yang dapat dibangun berdasarkan teori investasi sebagaimana telah diuraikan sebelumnya adalah I FIXt = i 0t + i 1 Y t + i 2 Y t-1 + i 3 r t 3 17 I INV t = i I0t + i I Y devt + i 2 r t 4 Notasi I FIX adalah investasi untuk pembentukan modal tetap fixed capital investment sedang I INV adalah investasi untuk persediaan inventory investment. Untuk notasi suku bunga r, meski terdapat pada kedua persamaan, tetapi jenis suku bunga untuk kedua persamaan tersebut berbeda. Pada persamaan 3, jenis suku bunga yang digunakan adalah suku bunga pinjaman yang merupakan biaya modal dan biaya dari pinjaman, sedang untuk persamaan 4 adalah suku bunga tabungan yaitu biaya dari penyimpanan persediaan.

2.2.1.3. Pengeluaran Pemerintah