Analisis Deskriptif Analisis Simultan

39 penulisan ini adalah metode Two Stage Least Squared 2SLS. Pengolahan data pada penulisan ini menggunakan bantuan program aplikasi Microsoft Excel 2007, dan Statistical Package for Social Science SPSS version 13.0 for windows.

3.2.1. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan dalam penyusunan data ke dalam daftar-daftar atau tabel, pembuatan grafik dan lain-lain serta pengolahan yang bersifat interpretasi data. Analisis ini digunakan sebagai pendukung untuk menambah dan mempertajam analisis simultan yang dilakukan.

3.2.2. Analisis Simultan

Pada dasarnya peristiwa ekonomi saling terkait satu dengan lainnya, peristiwa X akan mempengaruhi terjadinya peristiwa Y dan sebaliknya. Dengan kata lain, ada hubungan dua arah atau simultan antara Y dengan X. Hal ini menyebabkan sulitnya dibedakan antara variabel tidak bebas dengan variabel bebasnya variabel yang menjelaskan. Dalam model seperti itu, terdapat lebih dari satu persamaaan, dimana tiap parameternya diprediksi dengan memperhitungkan informasi yang diberikan oleh persamaan lain dalam sistem. Sehingga untuk penyelesaiannya pendugaan koefisien regresi tidak dapat dilakukan secara parsial terhadap masing-masing persamaan, tetapi harus dilakukan secara simultan. Oleh karena itu, model yang demikian itu disebut dengan sistem persamaan simultan, yang dalam penelitian ini diistilahkan dengan persamaan struktural. Model sistem persamaan simultan dalam bentuk struktural terdiri dari M persamaan dan K variabel endogen, yaitu variabel yang besarnya ditentukan 40 berdasarkan model tersebut, yang ditulis sebagai Y 1 , Y 2 , ..., Y M , serta K variabel eksogen, X 1 , X 2 , ..., X K , yaitu variabel yang besarnya nilainya ditentukan di luar model atau ditetapkan terlebih dahulu, yang mungkin juga memasukkan variabel endogen sebagai variabel eksogen predetermined variabel, Y 1 , Y 2 , ..., Y M .. Dengan elemen pertama X 1 biasanya akan konstan sama dengan satu. - Persamaan Struktural dan Persamaan Reduksi Model persamaan struktural adalah suatu sistem persamaan yang menggambarkan struktur hubungan peubah-peubah ekonomi yang dinyatakan sebagai fungsi dari variabel endogen, variabel eksogen dan variabel gangguan. Sedangkan persamaan reduksi adalah suatu bentuk penyederhanaan persamaan struktural yang menyatakan variabel endogen sebagai fungsi dari semua variabel eksogen yang dimasukkan ke dalam model variabel endogen di sebelah kiri dan seluruh variabel eksogen di sebelah kanan. - Masalah Identifikasi Dalam analisis simultan, terdapat beberapa metode penaksiran yang penggunaannya tergantung pada bagaimana persamaan-persamaan tersebut diidentifikasikan. Masalah identifikasi ini berhubungan dengan bagaimana suatu persamaan diidentifikasikan sehingga nilai taksiran perameter-parameter strukturalnya dapat diperoleh dari koefisien bentuk reduksi yang ditaksir. Ada tiga bentuk identifikasi persamaan, yaitu: persamaan yang tidak atau kurang diidentifikasikan under-identification, identifikasi tepat just-identification dan terlalu diidentifikasikan over-identification. 41 Syarat agar suatu sistem persamaan dapat diuji secara simultan adalah jika persamaan tersebut teridentifikasi just or over-identification, sebaliknya persamaan yang tidak atau kurang teridentifikasi unidentification tidak diuji simultan. Persamaan yang tepat diidentifikasikan memiliki nilai taksiran yang unik dari parameter struktural, sedangkan persamaan yang terlalu diidentifikasikan memiliki lebih dari satu nilai taksiran. Dalam pengujian identifikasi ini ada dua macam Gujarati, 2004, yaitu: 1. Orders Condition. Dalam pengujian order condition dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu: a. Di dalam suatu model apabila terdiri dari M persamaan simultan, agar supaya suatu persamaan identified, harus tidak memuat excludes paling sedikit sebanyak M-1 variabel, baik endogen maupun eksogen, yang muncul dalam persamaan. Kalau tidak memuat tepat sebanyak M-1 variabel, persamaan tersebut just identified. Apabila tidak memuat lebih dari M-1 variabel, persamaan yang bersangkutan menjadi over identified. Dimana: Jika M – 1 = 1, maka persamaan tersebut identified. Jika M – 1 1, maka persamaan tersebut overidentified. Jika M – 1 1, maka persamaan tersebut unidentified. b. Di dalam suatu model yang terdiri dari M persamaan simultan, agar suatu persamaan identified, banyaknya predetermined atau eksogen variabel yang tidak termasuk dalam persamaan tersebut excludes, harus tidak boleh kurang dari banyaknya variabel endogen yang tercakup di dalam persamaan dikurang satu. K – k ≥ m – 1 42 Dimana: Jika K – k = m-1, maka persamaan tersebut just identified. Jika K – k m-1, maka persamaan tersebut overidentified. Jika K –k m –1, maka persamaan tersebut unidentified. 2. Rank Condition . Di dalam suatu model yang terdiri dari M persamaan dengan M variabel endogen, suatu persamaan disebut identified jika dan hanya jika paling, sedikit satu determinan yang tidak sama dengan nol, ber-order M-1 M-1, dapat dibuat dari koefisien-koefisien variabel-variabel endogen dan eksogen yang tercakup dalam suatu persamaan lainnya di dalam model. dimana: Jika K – k = m – 1, dan rank dari matrik A adalah sama dengan M-1, maka persamaan tersebut just identified. Jika K – k m – 1, dan rank dari matrik A adalah lebih dari M-1, maka persamaan tersebut overidentified. Jika K – k m – 1, dan rank dari matrik A adalah kurang dari M-1, maka persamaan tersebut unidentified. keterangan: M = jumlah variabel endogen dalam model. m = jumlah variabel endogen dalam persamaan. K = jumlah variabel eksogen dalam model. k = jumlah variabel eksogen dalam persamaan. 43 - Metode Penaksiran Dalam penyelesaian persamaan simultan dapat diselesaikan dengan menggunakan dengan beberapa metode Gujarati, 2004, diantaranya : 1. Indirect Least Squared ILS. Metode Indirect Least Squared ILS digunakan dengan cara menetapkan metode Ordinary Least Squared OLS pada persamaan reduce form. Asumsi yang harus dipenuhi dalam penggunaan metode ILS yaitu persamaan strukturalnya harus exactlyjust identified, dan variabel residual dari persamaan reduce form -nya harus memenuhi semua asumsi stokastik dari tehnik OLS. Bila asumsi ini tidak terpenuhi maka akan menyebabkan bias pada penaksiran koefisiennya. 2. Two Stages Least Squared 2SLS. Metode Two Stages Least Squared 2SLS sering digunakan dengan alasan: a. Untuk persamaan yang over identified, penerapan TSLS menghasilkan taksiran tunggal, sedangkan dengan menggunakan ILS menghasilkan taksiran ganda. b. Dengan Two Stages Least Squared 2SLS tidak ada kesulitan untuk menaksirkan standar error SE karena koefisien strukturalnya ditaksir secara langsung dari regresi OLS pada langkah kedua sedangkan pada ILS mengalami kesulitan dalam menaksirkan standar error. Dalam metode Two Stages Least Squared TSLS terdapat dua macam metode yang dapat digunakan dalam menyelesaikan persamaan simultan dengan menggunakan alat analisis ekonometrika, yaitu: 44 S S E Y Y i i i n          1 2 Metode 1 : dengan meregresikan persamaan reduce form untuk mencari nilai fitted dan residual dengan menggunakan regresi biasa OLS pada metode Two Stage Least Squared 2SLS. Metode 2 : metode ini lebih sederhana dan lebih mudah digunakan, karena tidak memerlukan penggunaan persamaan reduce form. - Pengujian Parameter Pengujian penduga parameter bertujuan untuk mengetahui tingkat keberartian penduga parameter yang digunakan melalui pengujian hipotesis. Apabila hipotesisnya ditolak maka penduga parameter tersebut signifikan berarti. a. Uji – F Uji ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan model secara keseluruhan Pengujian Hipotesis : H :  =  1 = ... =  i = 0 H 1 : minimal ada satu nilai  i = 0, dimana i = 0, 1, ... , n Statistik uji : dimana : K adalah banyaknya parameter termasuk konstanta.  adalah tingkat kesalahan Keputusan : Jika F Hit  F ; [k-1,n-k] atau nilai signifikan F  , maka H ditolak. F S S R k S S E n k H it    1 45 t b Se b Hit i i    R SSR SST Y Y Y Y i i n i i n 2 1 2 2 1              b. Uji – t Uji ini dilakukan untuk mengetahui keberartian dari masing-masing penduga parameter. Pengujian hipotesis: H :  i = 0 , ada pengaruh variabel eksogen ke-i terhadap variabel endogen H 1 :  i  0, tidak ada pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen Statistik uji : Keputusan : Jika t Hit  t 2 ; n-k atau nilai signifikan t  , maka H ditolak. - Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui proporsi variasi variabel endogen yang dijelaskan oleh variabel eksogen secara bersama-sama gabungan Pengujian Orders Condition dan Rank Condition terhadap kesebelas persamaan yang diturunkan dari persamaan struktural diperoleh hasil bahwa kesebelas persamaan tersebut “over identified” sehingga penggunaan metode Two Stage Least Squared 2SLS sangat disarankan, sebagai metode minimal yang harus digunakan untuk menyelesaikan persamaan simultan. Hasil pengujian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.2. 46 Tabel 3.2. Hasil Pengujian Identifikasi Model Persamaan M M - 1 k K - k Hasil Kesimpulan C t 2 1 2 5 K - k M - 1 Over identified I FIXt 3 2 1 6 K - k M - 1 Over identified G t 1 2 5 K - k M - 1 Over identified EX t 2 1 1 6 K - k M - 1 Over identified IM t 3 2 7 K - k M - 1 Over identified M d t 3 2 7 K - k M - 1 Over identified M s t 3 2 7 K - k M - 1 Over identified E t 2 1 1 6 K - k M - 1 Over identified r JIBt 2 1 1 6 K - k M - 1 Over identified r DPt 2 1 1 6 K - k M - 1 Over identified r IVt 2 1 1 6 K - k M - 1 Over identified

IV. GAMBARAN UMUM MAKRO EKONOMI INDONESIA