69
5.3. Analisis Model Pengeluaran Pemerintah
Hasil estimasi dengan metode regresi terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah adalah sebagai berikut :
G
t
= – 18, 49682 10
12
+ 0,149997 Y
t-1
– 0, 377291 G
t-1
Tabel 5.3. Hasil Pengujian Statistik Model Pengeluaran Pemerintah
Variabel Koefisien
T Sig T
F – test dan R square
Y
t-1
,149997 6,342
,0000 F – test = 22,67310
G
t-1
-,377291 -2,047
,0534 Sig F = ,0000
Constant
-1,849682E+013 -2,189
,0400 R square = ,82673
Besarnya koefisien determinasi adalah 82,67 persen, artinya model dapat menerangkan variasi pengeluaran pemerintah sebesar 82,67 persen, sedang
sisanya 17,37 persen ditentukan oleh variabel lain di luar model. Pengujian terhadap model selanjutnya adalah pengujian atas penduga parameter model
secara simultan atau bersama-sama. Nilai F-test yang diperoleh dari model adalah 22,673; dimana nilai tersebut signifikan pada tingkat kesalahan sebesar 1 persen
Tabel 5.3. Hasil pengujian ini menyatakan bahwa secara bersama-sama penduga parameter model cukup berartisignifikan dalam menerangkan hubungan variabel-
variabel yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah. Pengujian atas penduga parameter model lainnya adalah t-test yang
merupakan statistik uji penduga parameter secara parsial. Hasil t-test terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah saat ini adalah
pendapatan nasional periode sebelumnya yang signifikan pada tingkat kesalahan 1 persen, serta pengeluaran pemerintah pada periode sebelumnya yang signifikan
pada tingkat kesalahan 10 persen.
70
Arti dari masing-masing penduga parameter pada model regresi persamaan pengeluaran pemerintah ini adalah sebagai berikut :
― pengaruh kenaikan pendapatan nasional triwulan sebelumnya terhadap pengeluaran pemerintah triwulan berjalan adalah 0,149997; yang berarti jika
dalam kondisi ceteris paribus terjadi kenaikan pendapatan nasional pada triwulan sebelumnya sebesar 1 triliun rupiah, pengeluaran pemerintah pada
triwulan berjalan akan naik sebesar 149,997 miliar rupiah ― pengaruh pengeluaran pemerintah pada periode sebelumnya terhadap
pengeluaran pemerintah saat ini adalah – 0,377291; artinya jika dalam kondisi ceteris paribus
pengeluaran pemerintah pada periode sebelumnya naik sebesar 1 triliun rupiah maka pengeluaran pemerintah pada saat ini akan
berkurang 377,291 miliar rupiah. Menurut aturan keuangan negara, pengeluaran belanja pemerintah diatur
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang disusun setiap tahun kalender.
Oleh karenanya
dalam model
pengeluaran pemerintah
yang menggunakan data triwulanan, bila pengeluaran pada triwulan sebelumnya naik
maka pengeluaran pada triwulan berjalan akan turun, mengingat adanya pagu anggaran setiap tahunnya. Terkait dengan kenaikan pendapatan nasional dapat
dilihat adanya delayed purchasing, dimana kenaikan pendapatan nasional pada triwulan sebelumnya yang memberikan pengaruh positif pada pengeluaran belanja
pemerintah triwulan
71
5.4. Analisis Model Ekspor