Ekspor – Impor GAMBARAN UMUM MAKRO EKONOMI INDONESIA

53 kondisi crowding out of investment ini jelas terlihat dari besarnya suku bunga kredit yang berada pada kisaran 15 – 18 persen pada tahun 2002 – 2003 dan pada kisaran 14 – 16 persen pada tahun 2006. Akibat tingginya suku bunga kredit pada ketiga tahun tersebut, investasi tumbuh di bawah angka pertumbuhan rata-rata investasi selama tahun 2001 – 2008. Sementara di sisi lain, pada tahun yang sama pengeluaran pemerintah tumbuh di atas angka pertumbuhan rata-rata pengeluaran pemerintah tahun 2001 – 2008.

4.4. Ekspor – Impor

Perdagangan internasional melalui ekspor – impor merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan warga dunia Salvator, 1997. Meski demikian, untuk kasus perekonomian negara kecil terbuka seperti Indonesia, keseimbangan ekspor – impor atau sering disebut ekspor netto harus dijaga karena akan mempengaruhi nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing. Gambar 4.3. Perkembangan Ekspor – Impor dalam jutan US Tahun 2007 – 2008 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 11.000 12.000 13.000 14.000 Ja n -0 7 F eb -0 7 M ar -0 7 A p r- 7 M ei -0 7 Ju n -0 7 Ju l- 7 A g u st -0 7 S ep -0 7 O k t- 7 N o p -0 7 D es -0 7 Ja n -0 8 F eb -0 8 M ar -0 8 A p r- 8 M ei -0 8 Ju n -0 8 Ju l- 8 A g u st -0 8 S ep -0 8 O k t- 8 N o p -0 8 D es -0 8 Ekspor Impor 54 Ekspor Indonesia memperlihatkan kecenderungan yang terus meningkat pada Januari 2007 – Mei 2008, namun setelah itu menunjukkan tren penurunan. Pola yang hampir sama juga ditunjukkan oleh impor Indonesia, hanya saja kecenderungan peningkatan impor terjadi sampai Juli 2008, baru setelahnya menurun. Dilihat dari perbandingan ekspor – impor dalam dua tahun terakhir, Indonesia mengalami ekspor netto negatif hanya pada bulan April 2008, sementara bulan-bulan lainnya mengalami ekspor netto positif. Meski demikian dapat dilihat pada Gambar 4.3, ekspor netto pada Juli – Agustus 2008 dan Oktober – Desember 2008 cukup rendah yaitu kurang dari 1 miliar rupiah. Gambar 4.4. Perkembangan Ekspor Non Migas Menurut Negara Tujuan dalam jutaan US Tahun 2007 – 2008 Gambar 4.4 memperlihatkan perkembangan ekspor Indonesia menurut kelompok negara tujuan ekspor, dimana untuk tujuan negara-negara Asia, Amerika dan Eropa secara umum menunjukkan adanya tren peningkatan ekspor, setidaknya sampai September 2008, terhitung mulai Januari 2007. Disamping 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 Ja n -0 7 F eb -0 7 M ar -0 7 A p r- 7 M ei -0 7 Ju n -0 7 Ju l- 7 A g u st -0 7 S ep -0 7 O k t- 7 N o p -0 7 D es -0 7 Ja n -0 8 F eb -0 8 M ar -0 8 A p r- 8 M ei -0 8 Ju n -0 8 Ju l- 8 A g u st -0 8 S ep -0 8 O k t- 8 N o p -0 8 D es -0 8 Afrika Amerika Asia Australia Oceania Eropa 55 memperlihatkan perkembangan ekspor Indonesia menurut kelompok negara tujuan ekspor, secara tidak langsung Gambar 4.4 juga mengisyaratkan besarnya pangsa pasar ekspor Indonesia dalam dua tahun terakhir, dimana jika dilihat dari besarnya ekspor untuk masing-masing kelompok negara tujuan, pangsa pasar bisa dibagi menjadi tiga yaitu kelompok negara-negara Asia, kelompok negara-negara Amerika dan Eropa serta terakhir kelompok negara-negara Afrika dan Australia di tambah negara-negara dari Oceania. Tabel 4.4. Andil PDB dan Pangsa Pasar Ekspor Indonesia Menurut Kelompok Negara Tahun 2007 dan 2008 Kelompok Negara Andil PDB Rata-rata Pangsa Pasar 20 07 2008 2007 2008 Afrika 2,35 2,42 2,64 3,04 Australia dan Oceania 1,90 1,90 2,69 2,51 Asia 25,78 26,29 64,24 64,31 Eropa 34,06 33,72 14,70 14,53 Amerika 35,91 35,66 15,74 15,62 Dunia 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Bank Indonesia dan International Financial Statistics of the IMF Pangsa pasar ini selain menunjukkan tingkat daya saing barang-barang ekspor asal Indonesia tapi juga menunjukkan besarnya perekonomian dan permintaan dari negara-negara tujuan ekspor. Negara-negara Asia dengan total andil PDB sekitar 25 persen terhadap total PDB dunia pada tahun 2007 – 2008 merupakan pasar yang menjanjikan bagi ekspor Indonesia dengan rata-rata pangsa pasar 64 persen. Sementara, untuk Afrika dan Australia termasuk Oceania yang masing-masing memberikan total andil PDB sekitar 2 persen, merupakan pasar yang cukup potensial untuk ekspor Indonesia, karena ternyata besarnya pangsa 56 pasar dari kedua kelompok negara tersebut ternyata bisa mencapai 3 persen. Sebaliknya untuk negara-negara di Amerika dan Eropa yang memiliki kekuatan ekonomi yang besar dalam perekonomian dunia dilihat dari besarnya andil PDB yang berkisar antara 33 – 36 persen, ternyata secara rata-rata hanya memiliki pangsa pasar kurang dari 16 persen. Rendahnya pangsa pasar dibanding besarnya perekonomian negara-negara di Amerika yang dilokomotifi Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa yang dimotori 12 negara Uni Eropa disebabkan produk ekspor asal Indonesia harus bersaing ketat dengan produk-produk dari negara Amerika Serikat dan 12 negara Uni Eropa, disamping juga harus bersaing dengan produk-produk dari negara lainnya. Gambar 4.5. Perkembangan Impor Menurut Jenis BarangJasa dalam jutaan US Tahun 2000 – 2006 Selain tren dan pangsa pasar ekspor, selanjutnya akan dibahas juga struktur barang-barang impor. Secara tidak langsung, struktur jenis barang-barang impor dapat menggambarkan tingkat ketergantungan perekonomian domestik terhadap perekonomian negara-negara asing. Sebagaimana disajikan dalam 100 200 300 400 500 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Barang Konsumsi Bahan Baku Barang Modal Jasa 57 Gambar 4.5, impor untuk jenis bahan baku memperlihatkan tren kenaikan yang cukup tinggi pada tahun 2000 – 2008, sementara untuk jenis barang-barang impor lainnya, meski terlihat adanya tren kenaikan impor namun besarnya kenaikan secara relatif maupun absolut masih lebih rendah dari kenaikan impor untuk bahan baku. Secara tidak langsung, impor bahan baku akan mempengaruhi besarnya permintaan akhir pada pasar domestik melalui konsumsi rumah tangga dan pengeluaran pemerintah atas produk-produk domestik berbahan baku impor, sementara impor barang modal juga ikut mempengaruhi besarnya investasi untuk pembentukan modal tetap. Pada akhirnya kedua jenis barang impor ini akan ikut mempengaruhi penciptaan pendapatan nasional. Besarnya impor bahan baku dan juga impor barang modal ini menunjukkan tingkat ketergantungan perekonomian domestik terhadap perekonomian negara asing. Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa seiring berjalannya waktu, tingkat ketergantungan perekonomian domestik terhadap perekonomian asing semakin tinggi, setidaknya dapat dilihat dari tren peningkatan impor bahan baku pada tiga tahun terakhir tahun 2005 – 2008.

4.5. Jumlah Uang Beredar