Permintaan Uang Penawaran Uang

20 uang riil yaitu besarnya penawaran uang dibagi dengan harga P, sehingga diperoleh persamaan M s =MP ; dengan M s = M d 9

2.2.2.1. Permintaan Uang

Permintaan uang menurut Keynes dibedakan menjadi motif transaksi dan berjaga-jaga dengan motif spekulasi. Untuk motif transaksi dan berjaga-jaga, Keynes menyatakan, bahwa permintaan akan uang untuk tujuan ini tergantung dari tingkat pendapatan. Makin tinggi tingkat pendapatan maka semakin tinggi atau semakin besar tingkat keinginan terhadap uang untuk tujuan transaksi atau berjaga-jaga. Sementara untuk motif spekulasi menurut Keynes ditentukan oleh tingkat bunga Mishkin, 2004. Makin tinggi tingkat suku bunga maka makin rendah keinginan masyarakat untuk memegang uang kas, dan sebaliknya makin tinggi tingkat keinginan masyarakat untuk melakukan spekulasi, yaitu dengan mengalihkan sebagian uangnya demi memperoleh imbal hasil yang ditawarkan oleh besarnya tingkat suku bunga. Dengan demikian, jika tingkat suku bunga naik berarti tingkat ongkos memegang uang kas atau opportunity cost to holding money makin besar atau tinggi, dan ini menyebabkan keinginan masyarakat akan uang kas akan semakin kecil. Berdasarkan teori permintaan uang Keynes tersebut, maka besarnya permintaan uang M d , dipengaruhi oleh pendapatan riil Y dan tingkat suku bunga, yaitu suku bunga tabungan r, dan dinotasikan dengan persamaan M d t =m d + m d 1 Y t + m d 2 r t 10 21

2.2.2.2. Penawaran Uang

Pada hakikatnya, penawaran uang money supply merupakan outcome yang dihasilkan dari sebuah paket instrumen kebijakan dari otoritas moneter. Besarnya penawaran uang adalah jumlah uang kartal currency in circulation ditambah uang giral checkable deposit atau lebih dikenal dengan M1. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran uang umumnya bersumber dari instrumen kebijakan moneter dan respon pasar terhadap kebijakan tersebut. Pada uang kartal, otoritas moneter melakukan operasi pasar terbuka Open Market Operation dengan melakukan pembelian atau penjualan obligasi dengan imbal hasil obligasi yang ditetapkan sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI. Selain operasi pasar terbuka, pihak otoritas moneter juga melakukan operasi penyesuaian fine tune operation melalui repo atau reverse repo atas obligasi SBI. Sementara untuk mempengaruhi besarnya uang giral otoritas moneter menerapkan beberapa instrumen kebijakan seperti penetapan Giro Wajib Minimun GWMrequired reserve ratio dan tingkat suku bunga diskonto discount rate melalui discount window. Respon terhadap GWM dan suku bunga diskonto adalah suku bunga kredit dan suku bunga Pasar Uang Antar Bank PUAB. Disamping itu besarnya penawaran uang pada periode berjalan juga merupakan respon dari campur tangan bank sentral dalam mengendalikan gejolak nilai tukar mata domestik, umumnya terhadap dolar Amerika Serikat sebagai mata uang acuan. Oleh karena itu, faktor utama yang mempengaruhi penawaran uang atau jumlah uang beredar adalah tingkat suku bunga dan besarnya nilai tukar kurs terhadap dolar Amerika Serikat. Kedua faktor utama ini adalah faktor- 22 faktor yang mempengaruhi tingkat likuditas perekonomian. Persamaan untuk penawaran uang dimaksud adalah M s t = m s 0t + m s 1 E t + m s 2 r t 11

2.2.2.3. Nilai Tukar