Analisis Model Investasi HASIL DAN PEMBAHASAN

66 Masih dari estimasi fungsi konsumsi, pendapatan nasioanal pada periode berjalan ternyata tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap konsumsi periode berjalan. Artinya jika ada kenaikan pendapatan nasional pada saat ini tidak direspon langsung dalam pengeluaran konsumsi. Bukti adanya kenaikan pendapatan nasional periode berjalan tidak berpengaruh pada konsumsi periode berjalan dapat dilihat pada bab sebelumnya dimana kenaikan pendapatan nasional, termasuk pendapatan rumah tangga ternyata menurunkan persentase andil konsumsi terhadap pendapatan nasional. Fakta ini menunjukkan hipotesis dari Fisher mengenai fungsi konsumsi saat ini yang dipengaruhi oleh tingkat pendapat dan perilaku konsumsi sebelumnya.

5.2. Analisis Model Investasi

Sebagaimana telah diulas pada bab sebelumnya, untuk fungsi investasi dibagi menjadi dua, yaitu investasi untuk pembentukan modal tetap dan investasi untuk persediaan. Fungsi investasi yang akan dibahas hanya investasi pembentukan modal tetap sebagai variabel endogen, sementara untuk investasi untuk persediaan tidak dibahas karena merupakan variabel eksogen. Hasil estimasi dari model persamaan regresi terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi investasi pembentukan modal tetap, adalah sebagai berikut : I FIXt = – 16,925  10 12 + 0,150009 Y t + 0,154849 Y t-1 – 1,470  10 12 r IVt Tabel 5.2. Hasil Pengujian Statistik Model Investasi Variabel Koefisien T Sig T F – test dan R square Y t ,150009 2,388 ,0269 F – test = 278,31084 r IVt -1470418333590 -2,920 ,0085 Sig F = ,0000 Y t-1 ,154849 2,563 ,0185 Constant -1,692506E+013 -1,240 ,2294 R square = ,98823 67 Dari uji statistik terhadap fungsi investasi dapat diketahui bahwa model persamaan investasi dapat menjelaskan 98,82 persen variasi dari investasi pembentukan modal tetap dalam model Tabel 5.2. Selanjutnya untuk uji parameter secara simultan dapat dilihat F-test menunjukkan hasil yang signifikan dengan tingkat kesalahan 1 persen. Sementara pada uji parameter secara parsial diperoleh t-test yang signifikan pada tingkat kesalahan  sebesar 5 persen untuk variabel pendapatan nasional periode berjalan dan periode , sedangkan untuk tingkat suku bunga kredit investasi pada periode berjalan terlihat signifikan pada tingkat kesalahan 1 persen. Pada tingkat kesalahan sebesar 10 persen, terlihat bahwa untuk konstanta tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap investasi pembentukan modal tetap pada periode berjalan. Estimasi terhadap model persamaan investasi pembentukan modal tetap menyatakan besarnya pengeluaran investasi untuk tujuan pembentukan modal tetap pada saat ini dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional saat ini dan periode sebelumnya serta tingkat suku bunga investasi pada saat ini. Besarnya pengaruh pendapatan nasional periode berjalan terhadap pembentukan modal tetap adalah 0,150009 yang berarti dalam kondisi ceteris paribus bila pendapatan nasional saat ini naik 1 triliun rupiah maka pembentukan modal tetap akan naik 150,009 miliar rupiah. Pengaruh pendapatan nasional periode sebelumnya terhadap pembentukan modal tetap saat ini adalah 0,154849; artinya bila terjadi kenaikan pendapatan nasional pada periode sebelumnya sebesar 1 triliun rupiah, maka dalam kondisi ceteris paribus pembentukan modal tetap saat ini akan 68 meningkat sebesar 154,849 miliar rupiah. Sementara untuk tingkat suku bunga kredit investasi saat ini, pengaruhnya terhadap pembentukan modal tetap saat ini dalam kondisi ceteris paribus adalah – 1,470  10 12 . Ini berarti setiap ada kenaikan tingkat suku bunga kredit investasi saat ini sebesar 1 persen maka akan direspon dengan penurunan investasi untuk pembentukan modal tetap sebesar 1,470 triliun rupiah, demikian pula sebaliknya jika suku bunga turun maka pembentukan modal tetap meningkat. Merujuk pada beberapa literatur makro ekonomi, model persamaan pengeluaran investasi untuk pembentukan modal tetap ini sudah sesuai dengan teori yang ada, artinya pendapatan nasional saat ini dan tingkat suku bunga pinjaman kredit investasi memberikan pengaruh signifikan terhadap investasi untuk pembentukan modal tetap. Penambahan variabel pendapatan nasional periode sebelumnya pada model tidak lain karena jenis data yang digunakan adalah data triwulanan, yang periode waktunya cukup pendek. Sementara jika dilihat dari wujud fisiknya, pembentukan modal tetap ternyata tidak hanya terbatas pada realiasasi investasi dalam bentuk modal kerja seperti mesin dan perlengkapannya saja, akan tetapi termasuk juga investasi yang berwujud bangunan untuk kerja dan alat transportasi untuk operasional kerja. Bila merujuk pada besarnya proporsi jenis fisik investasi sebagaimana diperlihatkan oleh Gambar 4.2, maka dapat disimpulkan bahwa besarnya investasi yang berwujud bangunan merupakan alasan atas kuatnya pengaruh dari tingkat suku bunga pinjaman kredit investasi saat ini dan pendapatan nasional, baik periode berjalan dan periode sebelumnya atas investasi untuk pembentukan modal tetap. 69

5.3. Analisis Model Pengeluaran Pemerintah