Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

27 beberapa kondisi berikut terpenuhi: jumlah pemasok sedikit, produkjasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching cost yang besar, tidak tersedia produk subsitusi, pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan. f. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya Kekuatan keenam yang ditambahkan oleh Freeman yang dikutip Wheelen- Hunger adalah berupa kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung bagi perusahaan. Stakeholder yang dimaksud antara lain adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi datang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain, dan pemegang saham. Pengaruh dari masing-masing stakeholder adalah bervariasi diantara industri yang satu dengan yang lain.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Perkembangan yang pesat pada bisnis kafe, restoran, rumah makan menimbulkan tingkat persaingan yang tinggi terutama yang dihadapi oleh Cafe Kebun Kita saat ini. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Cafe Kebun Kita dihadapkan pada berbagai masalah baik internal maupun eksternal. Perusahaan perlu menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk lebih memperkenalkan keberadaan produk dan meningkatkan target pasar. Dalam merumuskan strategi pemasaran harus terlebih dahulu mengetahui keadaan umum perusahaan yang mencangkup visi, misi dan lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran yang dimaksud meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Pada lingkungan internal terdapat aspek pemasaran yang mencakup bauran pemasaran 7P, aspek keuangan, aspek produksi, apek sumber daya manusia, aspek informasi. Sedangkan pada lingkungan eksternal terdapat lingkungan mikro, lingkunagn makro dan lingkungan industri. Dengan melakukan identifikasi terhadap lingkungan internal maka akan diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan dengan melakukan identifikasi eksternal maka akan diketahui peluang dan ancaman perusahaan. Kemudian hasil identifikasi lingkungan intrenal akan dianalisis dengan menggunakan 28 matriks IFE dan hasil identifikasi lingkungan eksternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks EFE. Analisis dengan matriks SWOT dilakukan untuk memperoleh berbagai alternatif strategi dengan menyesuaikan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Tahap terakhir merupakan pengambilan keputusan alterbatif strategi terbaik dengan menggunakan matriks QSPM sehingga dihasilkan satu strategi yang menjadi prioritas perusahaan. Secara singkat kerangka pemikiran operasional penelitian dapat disajikan dalam Gambar 2. Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional Permasalahan yang dihadapi yaitu tingkat persaingan dalam bisnis Cafe yang semakin tinggi Matriks IFE Analisis Lingkungan Internal : 1. Apek Pasar dan pemasaran bauran pemasaran 7P 2. Aspek Keuangan 3. Aspek Produksi 4. Apek Sumber Daya Manusia 5. Aspek Informasi Matriks EFE Analisis Lingkungan Eksternal : 1. Lingkungan Makro 2. Lingkungan Mikro 3. Lingkungan Industri Analisis Lingkungan Perusahaan Matriks IE Matriks SWOT Alternatif Strategi Pemasaran 29

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Cafe Kebun Kita yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 samping Pangrango Plaza Kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Cafe Kebun Kita merupakan salah satu cafe yang menawarkan menu masakan tradisional Indonesia dan memiliki lokasi usaha yang strategis.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan melakukan studi kasus di Cafe Kebun Kita. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden pilihan yaitu pemilik, manajer operasional Cafe Kebun Kita dan karyawan Cafe Kebun Kita. Responden tersebut adalah pihak yang memahami strategi pemasaran. Data sekunder merupakan data pendukung dari data primer yang diperoleh dan studi literatur yang terkait seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, penelitian terdahulu, LSI Bogor, berbagai situs internet dan bahan pustaka lain yang relevan. Adapun jenis dan sumber data dapat dilihat pada Tabel 4.

4.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah: 1. Teknik Wawancara: melakukan wawancara dengan pemilik, manajer operasional Cafe Kebun Kita serta karyawan kafe untuk mendapatkan informasi yang lengkap. 2. Teknik Kepustakaan: membaca buku-buku yang terkait dengan judul penelitian dan literatur-literatur lainnya yang menunjang pelaksanaan penelitian.