10 Produk merupakan komponen yang paling penting dalam pemasaran,
pengelola rumah makan harus mampu berkreasi dengan produk yang dijual atau ditawarkan. Produk harus berkualitas baik untuk dapat bersaing, selain itu produk
yang unik akan mampu bertahan dan menjadi ciri khas bagi restoran, hal ini terlihat pada penelitian Defieta 2009. Pada penelitian tersebut diketahui bahwa produk yang
dipasarkan restoran berbentuk unik karena berbeda dari pesaing yang ada, yang dapat menjadi ciri khas restoran tersebut.
Sedangkan pada penelitian Maulina 2009 yang menjadi ciri khas yang unik bagi restoran ini adalah promosi. Promosinya yang dilakukan tidak biasa, promosi
dilakukan dengan sangat unik. Kegiatan promosi yang cukup efektif untuk menarik perhatian konsumen yang diselenggarakan setiap hari jumat-minggu pada pukul
20.00 WIB yang berlangsung sekitar 10 menit, dengan cara mematikan semua lampu yang ada direstoran tersebut sehingga nuansa restoran akan sangat menyeramkan.
2.3 Metode Perumusan Strategi
Untuk merumuskan strategi dibutuhkan analisis faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan. Setiap perusahaan memilki faktor internal dan eksternal yang
berbeda pula. Setelah faktor-faktor internal dan eksternal tersebut diidentifikasi maka digunakan Matriks IFE, EFE, dan SWOT untuk mengolah data-data tersebut secara
deskriptif dan kuantitatif sebagai dasar dalam penyusunan alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Matriks EFE digunakan untuk merangkum dan
mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Sedangkan Matriks IFE digunakan
untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut
Hampir semua penelilitan mengenai strategi menggunakan analisi matriks EFE, IFE, IE, SWOT dan QSPM. Hal ini dapat dilihat pada penelitian Robiah 2009,
Maulina 2009, Defieta 2009, Ningsih 2008. Pada penelitian Robiah 2009 setelah menganalisis faktor eksternal dengan menggunakn matriks EFE dan internal
11 dengan menggunakan matriks IFE dilanjutkan dengan penggabungan faktor internal
dan eksternal dengan menggunakan matriks IE. Selanjutnya menggunakan matriks SWOT untuk merumuskan alternatif strategi yang dapat dilakukan perusahan dengan
menganalisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman. Kemudian menggunakan matriks QSPM sebagai
alat untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif. Sedangkan pada penelitian Ridwansyah 2008 alat analisis yang digunakan
adalah AHP, alasan peneliti penggunaana metode AHP untuk mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan dan kriteria-kriteria atas jawaban yang dibutuhkan,
kemudian disederhanakan dalam pemecahan masalah-masalah tersebut hingga aspek yang paling sederhana. Metode AHP memungkinkan untuk menggunakan instrument
intuisi sebagai input utama, namun intuisi yang digunakan berasal dari pengambil keputusan yang cukup informasi dan memahami masalah yang dihadapi.
Data dan informasi yang diperoleh diolah dan dianalisis. Tujuannya untuk menyederhanakan data yang terkumpul dari hasil pengisian kuesioner oleh
responden, menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi untuk dianalisis. Pengolahan data diperlukan untuk menterjemahkan angka-angka yang didapat dari
hasil penelitian maupun menjawab tujuan penelitian. Analisis terhadap faktor-faktor tersebut harus sesuai dengan tujuan pemasaran perusahaan, dan pemilihan alternatif
bauran pemasaran dilakukan dengan Metode Proses Hierarki Analisis analitycal Hierarchy Process-AHP. Berdasarkan kerangka kerja AHP penelitian ini diawali
dengan pengumpulan data dan informasi melalui wawancara dengan pihak pengelola rumah makan sebagai pengambil keputusan yang cukup informasi dan memahami
masalah yang dihadapi. Peneliti hanya memberikan arahan berdasarkan teori dan kerangka pemikiran
yang diterapkan. Berdasarkan data dan informasi yang terkumpul selanjutnya dibuat struktur hierarki. Struktur hierarki yang disusun menjadi dasar untuk pembuatan
kuesioner yang diberikan pada bagian pemasaran. Kuesioner diberikan untuk mengetahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat hierarki. AHP diperlukan
untuk penentuan bobot bagi elemen dari suatu tingkat yang akan berpengaruh pada
12 bobot elemen pada tingkat dibawahnya dan pada akhirnya metode AHP dapat
digunakan untuk menghitung bobot pada setiap level untuk penilaian tujuan seluruhnya. Kemudian data hasil kuesioner yang diperoleh dari responden diproses.
Pada Penelitian Nugroho 2009 penelitian menggunakan dua metode yaitu metode analisis data dan proses hirarki analitik. Metode anlisis data dengan
menggunakan sikap Fishbein yang berguna untuk melihat sikap responden terhadap atribut dan yang konsumen inginkan. Sedangkan proses hierarki analitik digunakan
mendapatkan strategi prioritas yang dilaksanakan dari sudut pandang manajemen.
13
III. KERANGKA PEMIKIRAN