Faktor Politik Faktor Ekonomi

61

6.2.1 Lingkungan Makro

Lingkungan makro merupakan situasi dan kondisi yang berada diluar perusahaan yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan makro terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi.

a. Faktor Politik

Faktor politik berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, kondisi politik dan keamanan Negara. Keadaan politik serta hukum yang tidak baik akan mempengaruhi usaha kafe. Konsumen tidak akan merasa nyaman untuk keluar atau berpergian jika suhu politik sedang tidak baik. Dengan keadaan seperti ini bukan tidak mungkin akan menurunkan pendapatan pada Ca fe Kebun Kita, namu hal ini belum pernah terjadi dikarenakan kondisi keamanan di Kota Bogor sendiri sangat baik.

b. Faktor Ekonomi

Keadaan ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan atau industri. Ketidakstabilan kondisi perekonomian saat ini member pengaruh terhadap kecendrungan iklim uasaha yang tidak menentu. Perekonomian yang dialami oleh Indonesia tidak selalu stabil, salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan baku yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi disuatu negara dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Data Inflasi di Indonesia tahun 2005-2008 Tahun Inflasi 2005 17, 11 2006 6,60 2007 6,59 2008 11,06 Sumber : BPS 2009 Kondisi ekonomi ini juga berpengaruh terhadap usaha Ca fe Kebun Kita, terutama mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dengan terjadinya kenaikan inflasi setiap tahunnya, Ca fe Kebun Kita melakukan kenaikan harga untuk setiap hidangan yang ditawarkannya. Kenaikan ini terjadi karena naiknya harga bahan baku produksi. Namun sejauh ini, peningkatan harga yang dilakukan Ca fe Kebun Kita masih dapat diterima oleh konsumen. Penetapan 62 harga produk sangat berpengaruh terhadap peningkatan usaha dari tahun ke tahun, penetapan harga ini dikendalikan oleh manajer operasional. Kenaikan harga bahan baku berhubungan dengan biaya produksi, sehingga membuat harga jual lebih tinggi dan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Akan tetapi dengan meningkatnya pendapatan masyarakat akan menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin besar pula sehingga akan mendorong pertumbuhan usaha kafe di Kota Bogor. Usaha kafe di Kota Bogor memiliki peluang untuk berkembang. Hal ini terlihat dari daya beli masyarakat Kota Bogor yang tergambar dalam PDRB per kapita Kota Bogor pada Tabel 13. Pada periode tahun 2003-2006, laju pertumbuhan PDRB per kapita Kota Bogor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 3,29 persen setiap tahunnya. Peningkatan pendapatan masyarakat Kota Bogor menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin meningkat pula, hal ini dapat dimanfaatkan oleh pengusaha cafe untuk mengembangkan usaha.

c. Faktor Sosial