38 7. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan
kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi ST. 8. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal
dan kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi WT.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strength S Daftar Kekuatan Internal
Perusahaan Weaknesses W
Daftar Kelemahan Internal Perusahaan
Opportunitis O Daftar peluang yang ada
Strategi SO Menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang Strategi WO
Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan
peluang
Threats T Daftar ancaman ekternal
yang ada Strategi ST
Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman
Strategi WT Meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Gambar 4. Matriks SWOT
Sumber: David, 2006
4.4.2.3 Tahap Keputusan
Selanjutnya yang turut digunakan dalam proses analisis penetapan keputusan adalah QSPM. Adapun unsur-unsur yang terdapat di dalam QSPM adalah: strategi-
strategi alternatif, faktor-faktor kunci, bobot, AS = nilai daya tarik, TAS= total nilai daya tarik, dan jumlah total nilai daya tarik. Langkah-langkah penggunaan QSPM di
dalam proses penetapan keputusan adalah sebagai berikut: 1. Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan perusahaan di
kolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil dari EFE Matrix dan IFE
Matrix. Minimal sepuluh external critical success factors dan sepuluh internal
critical success factors dimasukkan ke dalam QSPM. 2. Memberikan bobot pada masing-masing faktor sukses eksternal dan internal.
Bobot ini sama dengan yang ada di EFE Matrix dan IFE Matrix. 3. Meneliti matriks-matriks pada langkah 2 dan identifikasikan strategi alternatif
yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan perusahaan. Mencatat strategi-
39 strategi ini di bagian atas baris QSPM. Setelah itu, mengelompokkan strategi-
strategi tersebut ke dalam kesatuan yang mutually exclusive jika memungkinkan. 4.
Menentukan Attractiveness Score AS atau nilai daya tarik. AS ditetapkan dengan cara meneliti masing-masing faktor sukses eksternal dan internal.
Tentukan bagaimana peran dari tiap faktor dalam proses pemilihan strategi yang sedang dibuat. Jika peran dari faktor tersebut adalah besar, maka strategi-
strateginya harus dibandingkan relatif pada faktor utama itu. Secara terinci, nilai AS harus ada pada masing-masing strategi untuk menunjukkan kemenarikan
relatif dari satu strategi terhadap strategi lainnya. Batasan nilai AS adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik.
5. Menghitung jumlah AS. Jumlah AS didapat dari perkalian bobot langkah 2 dengan AS langkah 4 pada masing-masing baris. Jumlah AS menunjukkan daya
tarik relatif dari masing-masing alternatif strategi. 6. Menghitung Sum Total Attractiveness Score TAS atau total nilai daya tarik.
Menjumlahkan semua TAS pada masing-masing kolom QSPM. Dari beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggi yang
menunjukkan bahwa alternatif strategi itu yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir.
Matriks QSPM dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 9. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif QSPM
Strategi Alternatif Faktor Utama
Bobot Strategi 1
Strategi 2 AS
TAS AS
TAS Faktor Eksternal
-
Faktor Internal
-
Jumlah Total nilai daya tarik 1.0
Sumber: David, 2006
40
V. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah dan Perkembangan Cafe Kebun Kita
Cafe Kebun Kita merupakan sebuah usaha kafe yang didirikan oleh seorang wirausaha muda bernama Albertus Dion Wicaksono pada Oktober 2004. Cafe yang
berdiri selama lebih dari enam tahun ini merupakan bisnis pribadi. Lokasi Cafe Kebun Kita berada di jalan Malabar 1 No 1 Kota Bogor, yang juga merupakan
kediaman pribadi pemilik kafe. Pada mulanya, halaman kebun pada rumah pemilik biasa digunakan untuk acara makan-makan bersama keluarga setiap akhir pekan. Dari
kebiasaan tersebut muncul sebuah pemikiran untuk mendirikan usaha kafe dengan menggunakan konsep alam atau outdoor di halaman kebun rumah.
Nama Kebun Kita sendiri memiliki filosofi “kebun” merupakan bagian dari rumah yang digunakan untuk menjalankan usaha kafe dan “kita” bermakna sebuah
kebersamaan yang terjalin harmonis dan dapat membentuk suatu ikatan persaudaraan. Ikatan persaudaraan tersebut yang mampu menciptakan loyalitas pelanggan pada
Cafe Kebun Kita. Penggunaan nama Kebun Kita sendiri dikarenakan pemilik berniat membuat sebuah kafe yang bernuansa kebun dengan harapan konsumen dapat
menikmati suasana teduh dikafe ini. Pada awal pendiriannya, Cafe Kebun Kita hanya memiliki luas sebesar 10 x 7
m dan seiring perkembangannya selama beberapa tahun area Cafe Kebun Kita diperluas menjadi 15 x 21 m. Kapasitas Cafe Kebun Kita adalah 100 kursi, tetapi
apabila konsumen yang datang melebihi kapasitas yang ada, Cafe Kebun Kita dapat menambahkan kursi dan meja hingga mencapai kapasitas maksimum 150 kursi.
Lokasi ini dinilai cukup strategis karena dekat dengan pusat keramaian seperti jalan protokol yaitu Jalan Padjajaran, kampus Kent, Outlet-outlet, rumah kost, rumah sakit
dan hotel. Konsep dekorasi yang sangat kental dengan nuansa kebun dan adat sunda di yakini pemilik mampu menarik konsumen untuk datang berkunjung.
Menu makanan yang pertama kali ditawarkan oleh Cafe Kebun Kita adalah ayam bakar dan nasi timbel yang sampai saat ini masih merupak menu andalan di