69
e. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Cafe Kebun Kita memperoleh pasokan bahan baku dari dua pasar tradisional di Kota Bogor, yaitu Pasar Warung Jambu dan Pasar Bogor. Di kedua pasar tersebut
Cafe Kebun Kita mempunyai pemasok tetap untuk bahan baku seperti daging, ayam, beras dan sayur. Hubungan yang terjalin dengan pemasok sangat dijaga oleh pihak
cafe sehingga kekuatan tawar-menawar pemasok dapat diminimalkan, hal ini membuat Cafe Kebun Kita tidak pernah berganti pemasok karena sangat menjaga
ketersedian bahan baku, menjaga kualitas yang sudah ada dan terjaminnya kesegaran. Kriteria yang diberikan oleh Cafe Kebun Kita dalam memilih pemasok yaitu
bertanggung jawab untuk ketersedian bahan baku selanjutnya, harga lebih murah, mempunyai kualitas yang baik, dan adanya kepercayaan antara kedua belah pihak.
f. Pengaruh Kekuatan
Stakeholder lainnya.
Cafe Kebun Kita bekerja sama dengan stakeholder, yaitu: • Serikat kerja; berupa komunitas pengusaha muda dengan adanya pertemuan
metting untuk membahas masalah bisnis yang bertujuan untuk memotivasi. • Event Oragnizer; perusahaan yang menyediakan jasa bagi perusahaan-perusahaan
untuk mengadakan acara-acara besar untuk memperkenalkan produknya atau mengadakan acara-acara musik seperti perusahaan rokok A-Mild, Soemporna,
perusahaan minuman Coca-Cola, Hainaken, stasiun radio Lesmana Fm, Kissi Fm. • Lingkungan masyarakat; bertujuan untuk kenyamanan dan kelancaran usaha.
• Pemasok; untuk memperoleh pasokan bahan baku yang berkualitas, harga murah
dan dapat dipercaya. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dalam matriks EFE dapat dilihat
pada Tabel 16. Lingkungan eksternal terbagi menjadi lingkungan makro, lingkungan mikro dan lingkungan industri yang menunjukkan adanya ancaman maupun peluang
yang dapat dimanfaatkan Cafe Kebun Kita untuk meminimalkan ancaman.
70
Tabel 16. Analisis Faktor Eksternal Cafe Kebun Kita
No Faktor Eksternal
Peluang Ancaman
1 Lingkungan Makro
• Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat
• Perubahan pola gaya hidup masyarakat
• Perkembangan kemajuan teknologi
• Kenaikan harga bahan baku
2 Lingkungan Mikro
• Loyalitas pemasok • Loyalitas pelanggan
• Pertumbuhan jumlah penduduk
3 Lingkungan Industri
• Hambatan masuk industi tinggi
• Tingkat persaingan dalam industri
restoran tinggi • Banyak produk
subtitusi • Kekuatan tawar
menawar konsumen tinggi
Sumber : Cafe Kebun Kita 2010
6.3 Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran
Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang, selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga tahapan,
yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan.
6.3.1 Tahap Masukan
Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil
analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan disusun kedalam matriks IFE. Sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi
eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun kedalam matriks EFE.
a. Analisis Matriks IFE
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor- faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE menggambarkan kondisi
71 internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung
berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner dari tiga orang yang terdiri dari pemilik Cafe Kebun Kita dengan persentase penilaian diambil sebesar lima puluh
persen, manajer operasional Cafe Kebun Kita dan satu orang karyawan Cafe Kebun Kita dengan persentase penilaian dua puluh lima persen dari total penilaian. Tabel 17,
menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 17 faktor sukses kritis yang terdiri dari 12 kekuatan dan 5 kelemahan.
Tabel 17. Hasil Analisis Matriks IFE Cafe Kebun Kita Bogor
No Faktor Internal
Bobot Rating
Bobot Skor
1 Citra rasa Indonesia
0.068 4
0.274 2
Inovasi produk 0.070
3.5 0.246
3 Strategi harga untuk pelajar dan paket
untuk pasangan 0.053
3.5 0.185
4 Penyebaran iklan yang cukup gencar
0.064 3.5
0.225 5
Acara-acara musik yang sering diadakan
0.059 3.5
0.207 6
Tempat yang cukup strategis 0.062
3.5 0.217
7 Program call back sebagai bentuk
coustumer Relationship 0.057
3.5 0.198
8 Pelayanan yang baik terhadap
konsumen 0.063
4 0.250
9 Layanan Hotspot
0.051 3.75
0.190 10 Modal milik sendiri
0.059 4
0.237 11 Bahan Baku yang terjamin kualitas
dan kesegaran 0.065
3.5 0.228
12 Loyalitas pegawai tinggi 0.061
4 0.244
13 Belum memiliki sertifikat BPOM 0.061
1 0.061
14 Tidak terfokusnya manajemen pada layanan delivery
0.054 1
0.054 15 Kurangnya pelatihan SDM
0.052 1
0.052 16 Area Parkir tidak memadai
0.058 1
0.058 17 Pencatatan keuangan belum secara
akuntansi 0.042
1.5 0.063
Total 1
49.75 2.991
Berdasarkan hasil matriks IFE pada Tabel 17. Menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama restoran adalah sebagai makanan yang menawarkan
72 Citra Rasa Indonesia, dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,274, sedangkan
kelemahan utama adalah kurangnya pelatihan SDM dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.052.
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 17 maka diperoleh total bobot skor sebesar 2,991. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi internal Cafe Kebun Kita diatas
rata-rata atau dapat dikatakan cenderung kuat.
b. Analisis Matrik EFE