78
6.3.3 Tahap Keputusan
Tahap keputusan merupakan tahap yang terakhir untuk menentukan strategi terbaik yang dapat dijalankan atau digunakan perusahaan dari alternatif-alternatif
strategi yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matrix QSPM.
Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif, yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. strategi tersebut akan dimasukkan kedalam
matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan Attractive Score AS. Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil QSPM adalah sebagai
berikut: a.
Meningkatkan voleme penjualan dengan menambah saluran distribusi seperti membuka cabang-cabang Cafe Kebun Kita dipusat perbelanjaan TAS=6.266
b. Peningkatan variasi produk dengan penganekaragaman menu melalui inovasi
produk TAS=6.685 c.
Mengadakan pelatihan SDM muda untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penerapan job description yang jelas dan terarah TAS=6.239
d. Pencatatan keuangan secara akuntansi dengan memanfaatkan teknologi
TAS=6.005 e.
Meningkatkan loyalitas pegawai untuk bertahan dalam persaingan TAS=6.297 f.
Meningkatkan fasilitas berupa penyediaan sarana parkir dan layanan delivery khusus dengan merekrut tenaga kerjajika dibutuhkan serta pembuatan sertifikasi
halal dari BPOM TAS=6.153 Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang
harus dilakukan saat ini adalah salah satu strategi SO yaitu peningkatan variasi produk dengan penganekaragaman menu melalui inovasi produk. Strategi ini
dilakukan dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Cafe Kebun Kita dapat memanfaatkan peluang dengan
pertambahan jumlah penduduk di Kota Bogor, Perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih menginginkan kepraktisan, serta pendapatan masyarakat Kota Bogor yang
terus meningkat dapat dimanfaatkan oleh Cafe Kebun Kita peningkatan variasi
79 produk dengan penganekaragaman menu melalui inovasi produk, sehingga konsumen
mendapatkan banyak pilihan makanan dan pasar semakin berkembang. Loyalitas pelanggan yang datang ke Cafe Kebun Kita dapat terus dipertahankan dengan
menggunakan strategi ini, dengan penganekaragaman menu diharapkan konsumen tidak merasa bosan dengan menu-menu yang sudah ada. Hal ini dilakukan agar cafe
tetap bertahan dipasar yang kompetitif dan mencapai tujuan usaha. Strategi dengan nilai TAS terkecil terdapat pada strategi WO yaitu Pencatatan
keuangan secara akuntansi dengan memanfaatkan teknologi. Cafe Kebun Kita belum memanfaatkan teknologi secara maksimal, pencatatan keuangan secara akuntansi
dianggap belum penting bagi pemilik karena unsur kepercayaan antara pemilik dan karyawan. Akan tetapi diharapkan kedepannya untuk dapat berkembang dengan lebih
baik Cafe Kebun Kita perlu melakukan pencatatan keuangan akuntansi untuk dapat mengetahui laba perusahaan lebih terperinci.
80
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis atas data dan observasi di lapang maka dapat diambil kesimpulan analisis strategi pemasaran dalam penelitian ini menghasilkan
rumusan strategi pemasaran Cafe Kebun Kita sebagai berikut : • Hasil matriks IFE yang menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama
restoran adalah sebagai makanan yang menawarkan Citra Rasa Indonesia, sedangkan kelemahan utama adalah kurangnya pelatihan SDM. Total nilai yang
dihasilkan dari matriks IFE menunjukkan kondisi internal Cafe Kebun Kita diatas rata-rata. Hasil analisis matriks EFE menunjukkan bahwa faktor yang menjadi
peluang utama perusahaan adalah perubahan gaya hidup masyarakat. Sedangkan ancaman utama adalah tingkat persaingan dalam industri tinggi. Total nilai yang
dihasilkan matriks EFE menunjukkan Cafe Kebun Kita mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman.
• Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan matriks EFE. Cafe Kebun Kita dalam pemasarannya menempati posisi dalam sel II. Hal