Struktur Nilai Tambah Bruto Struktur Permintaan Akhir

42 2 perubahan stok bahan mentah dan bahan baku yang belum digunakan oleh produsen, dan 3 perubahan stok di sektor perdagangan terdiri dari barang-barang dagangan yang belum terjual pada pedagang besar dan pengecer. Ekspor dan impor barang dan jasa adalah transaksi ekonomi antar penduduk dengan penduduk provinsi dan negara lain. Ada dua aspek penting dalam ekspor dan impor, yaitu transaksi ekonomi dan penduduk. Transaksi ekonomi meliputi transaksi barang merchandise, jasa pengangkutan, jasa pariwisata, jasa asuransi, jasa komunikasi, dan jasa transaksi komoditas lainnya. Transaksi penduduk mencakup badan pemerintah pusat dan daerah, perorangan, perusahaan, dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Termasuk transaksi ekspor adalah transaksi langsung di pasar domestik oleh penduduk negarawilayah lain. Sedangkan pembelian langsung di pasar luar wilayah oleh penduduk dikategorikan sebagai transaksi impor.

3.2.3. Keterkaitan Antarsektor Ekonomi

Menurut Daryanto dan Hafizrianda 2010 hasil analisis I-O dapat ditentukan sektor-sektor yang dijadikan leading sector atau sektor pemimpin dalam pembangunan ekonomi. Suatu sektor yang terindikasi sebagai pemimpin memiliki kemampuan daya sebar dan kepekaan yang sangat tinggi dalam suatu perekonomian. Sektor pemimpin mampu mendorong permintaan agregat aggregate demand yang lebih tinggi dan meningkatkan penawaran agregat aggregate supply untuk pemenuhan kebutuhan domestik. Dengan demikian, memfokuskan pembangunan pada sektor-sektor yang menjadi pemimpin maka target pertumbuhan ekonomi yang direncanakan dapat dicapai. 43 Adanya penggunaan input antara dan input primer yang berasal dari output sektor produksi lain, menyebabkan suatu sektor produksi menjadi terintegrasi dengan sektor-sektor lainnya dalam suatu perekonomian. Hubungan ini menciptakan saling ketergantungan satu dengan lainnya, dimana output dari suatu sektor produksi merupakan input bagi sektor produksi lainnya, begitu sebaliknya. Dengan demikian, perubahan output suatu sektor produksi akan mempengaruhi pula output dari sektor produksi yang lain. Keterkaitan antarsektor dapat dirinci menjadi: 1 keterkaitan langsung ke belakang, 2 keterkaitan langsung ke depan, 3 daya sebar ke depan, dan 4 daya sebar ke belakang. Atas dasar analisis keterkaitan ini, dapat ditentukan pengaruh suatu perubahan dalam satu sektor terhadap semua sektor lain dalam perekonomian. Sebagai ilustrasi untuk menunjukkan bagaimana keterkaitan langsung dan tidak langsung antarsektor dalam perekonomian terjadi dapat dilihat di Gambar 2. Diasumsikan dalam suatu perekonomian hanya terdapat 3 sektor, yaitu sektor 1, sektor 2, dan sektor 3. Sektor 2 membutuhkan output dari sektor 1 sebagai faktor produksinya, sedangkan sektor 3 dalam proses produksinya membutuhkan input yang berasal dari output sektor 2. Oleh karena sektor 2 membeli output dari sektor 1 untuk digunakan sebagai input dalam proses produksinya, maka dikatakan sektor 2 mempunyai keterkaitan ke belakang secara langsung dengan sektor 1. Namun disisi lain, output sektor 2 juga dijual kepada sektor 3, artinya sektor 2 juga mempunyai keterkaitan ke depan secara langsung dengan sektor 3. Bagi sektor 3, karena outputnya dibeli oleh sektor 2, sementara sektor 2 membeli output sektor 1 sebagai inputnya, maka dikatakan sektor 3 mempunyai keterkaitan ke belakang secara tidak langsung dengan sektor 1. Demikian juga dengan 44 Sektor 1 Sektor 3 Sektor 2 sektor 1, karena outputnya dijual kepada sektor 2, sementara output sektor 2 dijual kepada sektor 3, maka sektor 1 mempunyai keterkaitan ke depan secara tidak langsung dengan sektor 3. Keterkaitan Tidak Langsung ke Depan Keterkaitan Langsung Keterkaitan Langsung ke Depan ke Depan Menjual ke Menjual ke Membeli dari Membeli dari Keterkaitan Langsung Keterkaitan Langsung ke Belakang ke Belakang Keterkaitan Tidak Langsung ke Belakang Gambar 2. Alur Keterkaitan Antarsektor dalam Perekonomian Sumber: Daryanto dan Hafizrianda 2010.

3.2.3.1. Keterkaitan ke Belakang dan Keterkaitan ke Depan

Arief 1993 menyatakan bahwa metode I-O dapat digunakan untuk menentukan sektor-sektor yang dapat menjadi pemimpin dalam pembangunan daerah. Sektor-sektor dianggap sebagai sektor kunci apabila: 1 mempunyai kaitan ke belakang backward linkage dan kaitan ke depan forward linkage yang relatif tinggi, 2 menghasilkan output bruto yang relatif tinggi, sehingga mampu mempertahankan final demand yang relatif tinggi pula, 3 mampu menghasilkan penerimaan bersih devisa yang relatif tinggi, dan 4 mampu menciptakan lapangan kerja yang relatif tinggi.