Keadaaan Geografis dan Administrasi Daerah

63 sehingga terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April - Mei dan Oktober - Nopember. Mengingat Provinsi NTT dekat dengan Australia, arus angin yang banyak mengandung uap air dari Asia dan Samudera Pasifik sampai di wilayah NTT keadaan uap airnya sudah berkurang yang mengakibatkan hari hujan di Provinsi NTT lebih sedikit dibanding wilayah yang dekat dengan Asia. Hal ini menjadikan Provinsi NTT sebagai wilayah yang tergolong kering dimana hanya empat bulan Januari - Maret dan Desember yang keadaannya relatif basah dan delapan bulan sisanya relatif kering BPS Provinsi NTT, 2010.

5.3. Penduduk dan Ketenagakerjaan

Jumlah penduduk NTT tahun 2009 hasil proyeksi BPS sebanyak 4 619 655 jiwa dengan kepadatan 95 jiwa per kilometer persegi. Bila dilihat penyebarannya dari total penduduk NTT, yang terbesar berada di Kabupaten Belu 10.09 persen, disusul Kabupaten Timur Tengah Selatan TTS dan Kabupaten Kupang masing- masing sekitar 9 persen. Sedangkan yang paling sedikit persentase penduduknya terhadap total penduduk NTT yaitu di Kabupaten Sumba Tengah sebesar 1.33 persen BPS Provinsi NTT, 2010. Kepadatan penduduk terbesar di Kota Kupang sebesar 11 441 jiwa per km 2 dan terendah di Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Tengah sebesar 33 jiwa per km 2 . Kabupaten yang cukup padat penduduknya di atas 100 jiwa per km 2 , yaitu Kabupaten Belu, Sumba Barat Daya, Flores Timur, Sikka, Ende, dan Timor Tengah Selatan. Sedangkan kabupaten yang lain kepadatan penduduknya berkisar 50-98 jiwa per km 2 . 64 Data BPS Provinsi NTT tahun 2009, diperoleh gambaran bahwa dari 3 121 422 penduduk NTT yang berusia 15 tahun ke atas 72.09 persen diantaranya merupakan angkatan kerja. Angkatan kerja yang melakukan aktifitas bekerja sebanyak 69.22 persen dan sisanya 2.86 persen aktif mencari pekerjaan. Untuk penduduk yang bekerja sebanyak 2 160 733 orang pada tahun 2009, ternyata 751 996 orang 34.80 persen diantaranya sebagai tenaga kerja tidak dibayar. Pekerja tidak dibayar ini sebanyak 503 370 orang 66.94 persen diantaranya perempuan. Apabila diamati menurut lapangan pekerjaan utamanya, 69.15 persen bekerja di sektor pertanian, 9.48 persen di sektor kemasyarakatan, 6.90 di sektor perdagangan dan rumah makan, 6.23 di sektor industri pengolahan. Bekerja di sektor bangunan serta sektor angkutan, pergudangan, dan komunikasi masing- masing sekitar 2-5 persen, sementara untuk sektor-sektor lainnya kurang dari dua persen. Persentase pendidikan pekerja penduduk Provinsi NTT tahun 2009 sekitar 69.14 persen adalah tidakbelum pernah sekolah dan tidakbelum tamat Sekolah Dasar dan hanya 13.55 persen hanya tamat Sekolah Dasar. Dengan demikian, persentase angka tenaga kerja di Provinsi NTT 82.69 persen hanya berpendidikan Sekolah Dasar ke bawah, angkatan kerja dengan pendidikan Sekolah Menengah Pertama sekitar 8.83 persen, Sekolah Menengah Tingkat Atas sekitar 4.18 persen, dan sisanya 4.31 persen berpendidikan diplomauniversitas ke atas BPS Provinsi NTT, 2010. Berkaitan dengan kondisi kependudukan, ada tujuh isu utama yang ada di Provinsi NTT, yaitu berkaitan dengan kemiskinan dan kesetaraan, perempuan dan anak perempuan, penduduk remaja, kesehatan reproduksi, lingkungan,