Kegunaan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

10 Sektor pertanian juga mempengaruhi sisi penawaran dari ekonomi sektor nonpertanian di perdesaan. Upah di sektor pertanian menjadi patokan biaya oportunitas dari tenaga kerja yang disalurkan ke aktifitas-aktifitas sektor nonpertanian. Permintaan tenaga kerja di sektor pertanian yang bersifat musiman berpengaruh terhadap penawaran tenaga kerja untuk aktifitas nonpertanian. Sebaliknya, peningkatan kesempatan kerja di sektor nonpertanian belum tentu akan menyebabkan meningkatnya tingkat upah. Peningkatan kesempatan kerja di sektor nonpertanian akan menyebabkan kenaikan upah apabila ekonomi sektor nonpertanian tumbuh akibat meningkatnya permintaan dan produktivitas tenaga kerja. Negara-negara berkembang yang menyadari bahwa usaha untuk memajukan dan memperluas sektor industri haruslah sejajar dengan pembangunan dan pengembangan sektor-sektor lain, terutama sektor pertanian. Hal ini karena sektor pertanian yang lebih maju dibutuhkan oleh sektor industri, baik sebagai penyedia bahan baku maupun sebagai pasar yang potensial bagi produk-produk industri. Berkaitan dengan hal ini, Tambunan 2001 menyatakan bahwa sektor pertanian dan sektor industri mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Keterkaitan tersebut terutama didominasi oleh efek keterkaitan pendapatan, keterkaitan produksi, dan keterkaitan investasi. Menurut Timmer 1997 ada tiga pandangan yang dapat dijadikan pijakan dalam melihat hubungan antara sektor pertanian dan kondisi perekonomian, yaitu: 1. Lewis melihat hubungan tersebut dari aspek pasar faktor-faktor produksi, khususnya pasar tenaga kerja dan kapital, dimana dinyatakan bahwa tingkat produktivitas sektor pertanian merefleksikan kondisi perekonomian. 11 2. Johnston-Mellor melihat hubungan tersebut dari aspek pasar produk dan interaksi produksi antara sektor industri dan pertanian yang mana antara kedua sektor tersebut saling memenuhi kebutuhan akan inputnya masing-masing. Terjadinya interaksi antara sektor industri dan pertanian akan menumbuhkan kedua sektor ini secara lebih cepat. 3. Keterkaitan sektor pertanian dan industri dapat juga dilihat dari aspek nonpasar, misalnya pertumbuhan sektor pertanian akan menjamin ketersediaan pangan dan peningkatan gizi. Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan terhadap kinerja perekonomian.

2.2. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Menurut Rostow 1960 diacu dalam Todaro dan Smith 2006, proses pembangunan ekonomi dapat dibedakan ke dalam lima tahap, yaitu: 1 masyarakat tradisional the traditional society, 2 prasyarat untuk tinggal landas the preconditions for take-off, 3 tinggal landas the take-off, 4 menuju kedewasaan the drive to maturity, dan 5 masa konsumsi tinggi the age of high mass-consumption. Dasar pembedaaan proses pembangunan ekonomi menjadi lima tahap tersebut adalah karakteristik perubahaan keadaan ekonomi dan sosial politik yang terjadi. Pembangunan ekonomi atau proses transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern merupakan suatu proses yang multi-demensional. Pembangunan ekonomi bukan hanya berarti perubahan struktur ekonomi suatu negara yang ditunjukkan oleh menurunnya peranan sektor pertanian dan peningkatan peranan sektor industri saja. Pembangunan ekonomi