1.4 Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan permasalahan perberasan di Provinsi DKI Jakarta tersebut, penelitian ini memiliki tujuan menghasilkan rancang bangun model
sistem pendukung keputusan cerdas untuk sistem rantai pasokan beras yang efektif dan efisien yang mencakup model di bawah ini :
1.
Model prakiraan pasokan dan prakiraan harga beras.
2.
Model pemilihan pemasok beras. 3. Model distribusi dan transportasi beras.
4.
Model kinerja rantai pasokan beras. Pada penelitian ini, rancangan model dianggap efektif apabila model dapat
menjadi alternatif pertimbangan dari para pelaku perberasan di PIBC untuk dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Demikian pula,
rancangan model dianggap efisien apabila model dapat menunjukkan hasil yang lebih cepat dari segi waktu, lebih murah dari segi biaya dan lebih sedikit dari
penggunaan aset serta lebih mudah dijelaskan secara rasional kepada masyarakat umum.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang berupa suatu paket program dari sistem pendukung keputusan rantai pasokan beras untuk Provinsi DKI Jakarta, diharapkan
bermanfaat bagi berbagai pihak di bawah ini : 1. Bagi Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Hasil penelitian dapat dipergunakan
sebagai suatu prototype untuk sistem peringatan dini early warning system dalam menjaga ketersediaan, kesiapan dan kelancaran pasokan beras serta
dapat dimanfaatkan sebagai antisipasi tindakan akibat dari fluktuasi harga beras. Menurut Biro Pusat Statistik BPS DKI Jakarta, pada tahun 2010
jumlah penduduk DKI Jakarta adalah 9.588.198 orang BPS Jakarta, 2011. Dengan jumlah penduduk tersebut maka untuk satu tahun diperlukan beras
sekitar satu juta ton, padahal produksi beras dari wilayah DKI Jakarta sendiri pada tahun 2010 hanya 11.164 ton Departemen Pertanian, 2011. Dengan
demikian Pemda DKI Jakarta harus selalu waspada dan cepat tanggap dalam
hal ketersediaan, kesiapan, keterjangkauan dan kelancaran penyaluran beras sampai ke tangan konsumen.
2. Bagi para praktisi. Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai prototype yang dapat dikembangkan dan diaplikasikan lebih lanjut di lapangan. Pada
penelitian ini dihasilkan suatu prototype program aplikasi komputasi yang mencakup model prakiraan dan peringatan dini early warning pasokan
beras, model prakiraan dan peringatan dini early warning harga beras, model pemilihan pemasok beras supplier selection dan model distribusi dan
transportasi beras. 3. Manfaat bagi masyarakat umum. Bagi masyarakat umum seperti petani,
pedagang perantara atau pihak lain yang tidak langsung terkait, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan suatu efisiensi teknis yang secara
tidak langsung dapat mendukung kepada efisiensi ekonomis. Efisiensi ekonomis diharapkan dapat mendukung suatu sistem ekonomi yang lebih
ekonomis. Dengan sistem ekonomi yang lebih ekonomis maka masyarakat umum dapat memperoleh pendapatan yang lebih baik atau mengeluarkan
biaya yang lebih murah. 4. Bagi para akademisi. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan
pemikiran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai pengelolaan rantai pasokan perberasan di wilayah DKI
Jakarta atau di wilayah lainnya.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Penelitian membahas masalah yang mencakup proses prakiraan pasokan dan
harga beras, pemilihan pemasok beras, distribusi dan transportasi untuk komoditas beras serta kinerja dari rantai pasokan beras di Provinsi DKI
Jakarta. 2. Penelitian membahas komoditas beras. Beras yang diteliti untuk model
prakiraan pasokan, model pemilihan pemasok serta model distribusi dan transportasi adalah semua jenis beras yang terdapat di Pasar Induk Beras
Cipinang PIBC, sedangkan beras yang diteliti pada model prakiraan harga
dibatasi hanya untuk jenis beras varietas IR 64 mutu III IR 64 III dan jenis beras varietas Muncul mutu III Muncul III. Untuk model prakiraan harga,
jenis beras hanya dibatasi untuk dua varietas tersebut karena selain jenis beras ini adalah jenis beras yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat
karena harganya adalah harga medium, tetapi juga untuk model prakiraan harga, setiap varietas memiliki harga tersendiri sehingga model prakiraan
harga satu varietas berbeda dengan varietas lainnya. 3. Kasus penelitian dilakukan di Provinsi DKI Jakarta dengan focal company
pada rantai pasokan adalah PT. Station Food Tjipinang Jaya FSTJ yang pengelolaannya berada di bawah naungan Pemerintah Daerah DKI Jakarta
serta menangani para pengusaha beras di PIBC. 4. Para pemasok beras yang memasok ke PIBC berasal dari berbagai daerah
sentra produksi beras yang berada di beberapa Provinsi. Provinsi yang dimaksud adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan
dan Lampung, sedangkan pihak konsumen sebagai ritel beras yang menjadi titik distribusi dari PIBC dibatasi pembahasannya hanya sampai ke pasar-
pasar beras yang dikelola oleh PD. Pasar Jaya yang juga berada di bawah pengelolaan Pemda DKI Jakarta.
5. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan data sekunder yang dilaksanakan selama 12 bulan, dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan
Agustus 2010. 6. Data sekunder mengenai harga beras dan pasokan beras yang digunakan
adalah data dari bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Agustus 2010 yang diperoleh dari FSTJ.