Simulated Annealing TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Beras Sebagai Komoditas Strategis

Tabel 11. Penelitian Terdahulu Tentang Rantai Pasokan Perberasan No Peneliti Penelitian Metode 1. Oktavina et al. 2002 Modifikasi model peramalan produksi padi nasional dengan cara menambahkan variable baru yang berpengaruh terhadap produksi padi nasional. ARIMA Integrated Autoregressive Moving Average dan Regresi Linear 2. Mardianto, S., M. Ariani 2004 Pembahasan mengenai proteksi, promosi dan inovasi beras di berbagai negara di Asia dan kemungkinan pengembangannya di Indonesia. Analisis Sosial Ekonomi 3. Malian et al. 2004 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan konsumsi beras, serta perubahan harga beras domestik dan indeks harga bahan makanan. Ekonometrik Sistem Persamaan Simultan 4. Irawan 2005 Analisis ketersediaan beras nasional Sistem Dinamik 5. Hadi, P.U, B. Wiryono 2005 Estimasi dampak kebijakan tarif dan nontarif terhadap perekonomian beras nasional di tingkat makro agregat dan tingkat mikro usahatani Ekonometrik Keseimbangan Parsial 6. Sumarno 2006 Gagasan setiap daerah untuk melakukan swasembada beras Analisis Skenario Data Hipotetik 7. Goel. V., S. Bhaskaran 2007 Pengkajian mengenai pemasaran, struktur pasar dan kebijakan perusahaan untuk koordinasi distribusi beras di Punjab India. Statistik Deskriptif 8. Heerink et al. 2007 Pembahasan mengenai macro–micro analysis dari pengaruh kebijakan reformasi terhadap produksi agriculture khususnya beras, masukan dan perubahan kualitas tanah di provinsi Jiangxi Cina. Analisis Kuantitatif dan Ekonometrik 9. Nurmalina, R. 2008 Faktor kunci yang sangat berpengaruh dalam sistem ketersediaan beras nasional Statistik Dengan MDS Multidimensionel Scaling 10. Perdana, T., T. W. Avianto 2008 Analisis kebijakan pengembangan sistem rantai pasokan industri perberasan dari hulu ke hilir. Sistem Dinamik 11. Latif, M.A. et al. 2009 Perbandingan hasil budidaya padi antara metode BMP dengan metode SRI di Bangladesh. Penerapan BMP Best Management Practice dan SRI System Rice Intensification 12. Sawit 2009 Pembahasan subsidi ekspor di berbagai negara dan kemungkinannya untuk diterapkan di Indonesia Analisis Sosial Ekonomi 13. Blengini, G. A., M. Busto 2009 Pembahasan mengenai kajian siklus sistem produksi perberasan mulai budidaya padi sampai pengiriman beras ke ritel di Italia. LCA Life Cycle Assessment 14. Marks, D 2010 Pembahasan mengenai ekonomi perberasan di Indonesia pada fase penjajahan, perang dunia II dan fase kemerdekaan. Uji statistik dan VECM Vector Error Correction Model 15. Moustier, et al. 2010 Pengkajian mengenai bagaimana peluang suatu organisasi petani yang memproduksi sayuran, beras dan jeruk untuk memasuki ritel modern di Vietnam. Analisis 16. Penelitian pada disertasi Ini Perancangan model sistem pendukung keputusan untuk rantai pasokan beras di propinsi DKI Jakarta Indonesia TOPSIS, Neural Network, Simulated Annealing, Fuzzy Inference System . Pada penelitian lain Tran 2004 meneliti mengenai penerapan IDSS untuk peperangan udara ketika informasi mengenai wilayah keputusan tidak cukup tersedia, Amol et al. 2005 meneliti mengenai penggunaan dari sistem agen ganda multi-agent system untuk menyatakan dan mengintegrasikan proses pengambilan keputusan berbagai pelaku dalam rantai pasokan biji-bijian. Contoh penelitian lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Piramuthu 2005 yang mengkaji mengenai masalah konfigurasi rantai pasokan untuk mengembangkan suatu rantai pasokan yang dinamis dan mengevaluasi efektifitas serta membandingkannya dengan rantai pasokan yang statis, sedangkan Iklar 2007 mengusulkan kerangka IDSS untuk memilih dan mengevaluasi efektivitas dari pihak penyedia jasa logistik. Secara lebih rinci penelitian terdahulu tentang IDSS pada rantai pasokan dapat dilihat pada Tabel 12.

2.18 Gambaran Umum PIBC dan FSTJ

Informasi berikut yang terkait dengan pasar induk beras Cipinang PIBC dan PT. Food Station Tjipinang Jaya FSTJ, diperoleh dengan wawancara dengan berbagai pihak seperti dari pimpinan FSTJ dan dari ketua DPP Perpadi DKI Jakarta. Sumber lain adalah data sekunder dari FSTJ dan dari internet. PIBC didirikan sebagai upaya realisasi dari Pola Induk Pengadaan dan Penyaluran Bahan Pangan untuk DKI Jakarta tahun 1965 – 1985 yang merupakan bagian dari rencana Induk DKI Jakarta tahun 1965 – 1985. Perusahaan yang ditunjuk sebagai pengelola dan pembina PIBC adalah PT. Food Station Tjipinang Jaya FSTJ yang didirikan dengan Akte Notaris Soeleman Ardjasasmita SH, No 46 tanggal 28 April 1972, TBNRI No 39 tanggal 16 Mei 1975 dan diperbarui dengan Akte Notaris Rachmad Umar, SH No. 25 tanggal 30 Maret 2000 serta terakhir diperbaharui dengan Akte Notaris Rachmad Umar SH, No. 3 tanggal 22 November 2007 tentang pendirian PT. Food Station Tjipinang Jaya. Secara operasional PT. Food Station Tjipinang Jaya didukung juga oleh beberapa surat keputusan lainnya seperti Surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. Eb. 122872 tanggal 23 Juni 1972 tentang penunjukan PT. Food Station Tjipinang Jaya sebagai badan usaha yang diberi wewenang mengurus, membina dan mengembangkan PIBC.