Subsistem Pemilihan Pemasok Beras

Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 24. Output untuk kinerja rantai pasokan juga melewati proses fuzifikasi seperti dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 24. Fuzzifikasi Tiga Input Data Untuk Fuzzy Inference System Himpunan Fuzzy Input Subhimpunan Pertama Subhimpunan Kedua Subhimpunan Ketiga Subsistem prakiraan pasokan dan harga beras Tidak Akurat [0 0 0,4] Cukup Akurat [0,1 0,5 0,9] Akurat [0,6 1 1] Subsistem pemilihan pemasok beras Tidak Lancar [0 0 0,4] Cukup Lancar [0,1 0,5 0,9] Lancar [0,6 1 1] Subsistem distribusi dan transportasi beras Tidak Lancar [0 0 0,4] Cukup Lancar [0,1 0,5 0,9] Lancar [0,6 1 1] Gambar 38. Input Data Untuk Proses FIS Tabel 25. Fuzzifikasi Output Data Untuk Fuzzy Inference System Himpunan Fuzzy Output Subhimpunan Pertama Subhimpunan Kedua Subhimpunan Ketiga Kinerja Rantai Pasokan Tidak Baik [0 0 0,4] Cukup Baik [0,1 0,5 0,9] Baik [0,6 1 1] 3. Logika Keputusan. Pada tahap ini menurut Elmahi et al. 2002, dibuat suatu aturan yang didasarkan kepada logika “Jika Maka” If Then Rule, sedangkan menurut Pongpaibool 2007, aturan “Jika Maka” dibuat berdasarkan pada pakar di lapangan yang memiliki keahlian dalam bidang yang dikerjakannya. Aturan “Jika Maka” pada penelitian ini telah didiskusikan dengan pakar di PIBC. Untuk logika keputusan pada kinerja rantai pasokan beras ini dapat dihasilkan aturan sebanyak dua puluh tujuh aturan. Aturan tersebut secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 26, sedangkan tampilan pada software MatLab dapat dilihat pada Gambar 39. Tabel 26. Aturan Jika – Maka Untuk Fuzzy Inference System Jika Maka No Prakiraan Pemilihan- Pemasok Distribusi-Transportasi Kinerja 1 Tidak Akurat Tidak Lancar Tidak Lancar Tidak Baik 2 Tidak Akurat Tidak Lancar Cukup Lancar Tidak Baik 3 Tidak Akurat Tidak Lancar Lancar Tidak Baik 4 Tidak Akurat Cukup Lancar Tidak Lancar Tidak Baik 5 Tidak Akurat Cukup Lancar Cukup Lancar Cukup Baik 6 Tidak Akurat Cukup Lancar Lancar Cukup Baik 7 Tidak Akurat Lancar Tidak Lancar Tidak Baik 8 Tidak Akurat Lancar Cukup Lancar Cukup Baik 9 Tidak Akurat Lancar Lancar Cukup Baik 10 Cukup Akurat Tidak Lancar Tidak Lancar Tidak Baik 11 Cukup Akurat Tidak Lancar Cukup Lancar Tidak Baik 12 Cukup Akurat Tidak Lancar Lancar Tidak Baik 13 Cukup Akurat Cukup Lancar Tidak Lancar Tidak Baik 14 Cukup Akurat Cukup Lancar Cukup Lancar Cukup Baik 15 Cukup Akurat Cukup Lancar Lancar Cukup Baik 16 Cukup Akurat Lancar Tidak Lancar Tidak baik 17 Cukup Akurat Lancar Cukup Lancar Cukup Baik 18 Cukup Akurat Lancar Lancar Baik 19 Akurat Tidak Lancar Tidak Lancar Tidak Baik 20 Akurat Tidak Lancar Cukup Lancar Tidak Baik 21 Akurat Tidak Lancar Lancar Tidak Baik 22 Akurat Cukup Lancar Tidak Lancar Tidak Baik 23 Akurat Cukup Lancar Cukup Lancar Cukup Baik 24 Akurat Cukup Lancar Lancar Baik 25 Akurat Lancar Tidak Lancar Tidak Baik 26 Akurat Lancar Cukup Lancar Baik 27 Akurat Lancar Lancar Baik Gambar 39. Input Data Untuk Basis Pengetahuan 4. Defuzifikasi. Adalah suatu proses untuk mendapatkan kembali nilai tegas crisp dari nilai fuzzy sebelumnya. Metode untuk defuzifikasi pada penelitian ini mempergunakan metode centroid Elmahi et al., 2002.

4.5 Model Matematika Kinerja Rantai Pasokan Beras di DKI Jakarta

Gunasekaran et. al 2004 telah menguraikan kerangka pengukuran kinerja rantai pasokan secara deterministik yang meliputi pengukuran kinerja rantai pasokan untuk tahap plan, source, make dan delivery pada level strategic, tactical dan operational. Contoh ukuran kinerja rantai pasokan untuk tahap planning, menurut Gunasekaran et al. 2004 meliputi : order entry method order lead-time dan customer order path sedangkan untuk tahap delivery meliputi ukuran kinerja untuk delivery performance evaluation dan total distribution cost. Sementara itu Lapide 2011 menyatakan ukuran deterministik lainnya bahwa ukuran kinerja rantai pasokan yang telah dikembangkan meliputi SCOR Model, logistics scoreboard, activity-based costing ABC, economic value analysis EVA dan balanced scorecards. Menurut Lapide 2011, SCOR Model adalah ukuran kinerja rantai pasokan yang merupakan kombinasi untuk kinerja waktu siklus seperti untuk waktu siklus produksi dan waktu siklus uang cash-to- cash cycle, ukuran kinerja biaya dengan contohnya adalah biaya tiap pengiriman