58
Tabel 4 Jumlah Sampel Berdasarkan Jumlah Rumah Tangga di Kec. Pulo Gadung
No Kelurahan
Rukun Warga
Rukun Tetangga
Rumah Tangga
Sampel 1 Rawamangun
15 167
56,405 39
2 Kayu Putih
17 181
53,522 37
3 Pulo Gadung
10 108
21,176 15
4 Cipinang 18
184 13,354
9 5 Jatinegara
Kaum 8
79 23,302
6 Pisangan Timur
15 168
46,983 7 Kramat
Jati 9
135 32,360
Jumlah 92
1,022 247,102
100
Sumber : BPS DKI Jakarta, 2005.
3.3.4. Variabel dalam Penelitian
Untuk menentukan dan menganalisis kemauan membayar WTP dan besarnya kemauan membayar bagi penyedia jasa lingkungan di DAS Citarum
Hulu, dan juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar dan besarnya kemauan membayar masyarakat bagi jasa perbaikan
lingkungan, perlu ditentukan variabel-variabel yang akan dimasukkan ke dalam model ekonometrik. Tabel 5, menunjukkan variabel-variabel yang diduga
berpengaruh di dalam model ekonometrik. Tabel 5 Variabel Penelitian yang Mempengaruhi WTP
No Kelompok Variabel
Variabel dalam Model 1
Kemauan membayar PJL 1. Kemauan membayar
2 Besarnya WTP
2. Jumlah Rp maksimal yg dibayarkan WTP 3
Ketersediaan Air 3. Persepsi terhadap peranan masyarakat hulu
4 Keluhan Air
4. Persepsi kesetujuan untuk perbaikan lingkungan 5
Persepsi terhadap peranan 5. Jumlah anggota keluarga
6 Persepsi terhadap
kesetujuan 6. Pendapatan perkapita
7 Pendapatan perkapita
7. Tanggungan Keluarga 8 Pengeluaran
keluarga 8.
Pekerjaan 9
Tanggungan keluarga 9. Pendidikan
10 Tingkat pendidikan
10. Usia 11
Pekerjaan 11. Status Rumah
12 Usia
12. Persepsi terhadap Ketersediaan Air 13
Persepsi thdp Ketersediaan Air 13. Persepsi terhadap Keluhan Air
14 Persepsi terhadap Keluhan Air
3.3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Tabel 6 menunjukan matriks pendekatan studi yang sesuai
dengan tujuan penelitian.
59
Tabel 6 Matriks Pendekatan Studi
No Tujuan Metode
Analisis Variabel Sumber Data
1 Menganalisis persepsi
masyarakat tentang jasa perbaikan lingkungan.
Analisis Deskriptif Kualitatif
-Persepsi Keluhan Air -Persepsi Ketrsediaan air
-Persepsi peranan -persepsi kesetjuan
Respondenmasyarakat
2 Menganalisis kemauan
membayar masyarakat WTP tentang jasa
perbaikan lingkungan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Analisis WTP dengan
menggunakan Contingen Valuation
Methode CVM dan
Analisis Regresi Linear berganda
-Nilai WTP -Persepsi Keluhan Air
-Persepsi Ketrsediaan air -Persepsi peranan
-persepsi kesetjuan -Usia
-Pendidikan -Pendapatan
-Tangungan keluarga -Pekerjaan
-Pengeluaran -Status rumah
Respondenmasyarakat dan studi literatur
3 Menganalisis
persepsi masyarakat tentang kondisi
sumber air yang tersedia Analisis deskriptif
kualitatif -Pilihan sumber air
-Kualitas dan kuantitas air PDAM
-Kualitas dan kuantitas air sumur
-Berbagai Alasan -Berbagai Akibat
Respondenmasyarakat dan Studi Literatur
3.3.5.1
Analisis Persepsi Masyarakat tentang Jasa Perbaikan Lingkungan
Penggalian informasi untuk penilaian persepsi masyarakat responden dilakukan melalui kuisioner dan wawancara lansung terhadap responden terpilih
yang berkaitan dengan karakteristik responden jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pendapatan, tanggungan keluarga, pengeluaran, status rumah.
Persepsi masyarakat terhadap ketersediaan air, keluhan air dan peranan masyarakat hulu maupun kesetujuan dalam perbaikan lingkungan, serta kemauan
membayar masyarakat bagi perbaikan lingkungan di DAS Citarum Hulu. Data karakteristik responden akan ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif.
3.3.5.2 Analisis Kemauan Membayar Masyarakat Willingness to Pay
Untuk menganalisis kemauan membayar WTP digunakan pendekatan contingent valuation method
CVM. Metode valuasi ini adalah perhitungan secara lansung survei dalam hal ini lansung menanyakan kemauan membayar
willingness to pay kepada respondenmasyarakat dengan menggunakan kuesioner. Dengan menggunakan metode ini, memungkinkan semua komoditas
yang tidak diperdagangkan di pasar dapat diestimasi nilai ekonominya, dengan menggunakan tahap-tahap sebagai berikut :
60
1. Membentuk Pasar Hipotetik Hypothetical Market dari Jasa Lingkungan.
Dalam penelitian ini pasar hipotetis yang dibentuk adalah suatu pasar dengan kualitas dan kuantitas air yang berbeda dengan kondisi air saat ini.
Responden sebelumnya telah menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsinya tentang pentingnya jasa lingkungan, faktor resiko serta kualitas air
yang diterima. Untuk membentuk pasar hipotetis, terlebih dahulu responden diminta untuk
mendengarkan atau membaca suatu pernyataan mengenai kondisi air saat ini, dimana secara kualitas dan kuantitas masih terbatas, intensitas air khususnya
kegiatan untuk perbaikan atau konservasi masih kurang seperti kegiatan konservasi di wilayah hulu sebagai wilayah tangkapan air. Dijelaskan juga bahwa
kondisi ini terjadi karena kemampuan pembiayaan konservasi oleh pemerintah terbatas bahkan cenderung menurun.
Selanjutnya, responden diminta mendengarkan atau membaca pernyataan tentang kualitas dan kuantitas air dengan kondisi yang lebih baik apabila
dilakukan kegiatan perbaikan lingkungan di wilayah hulu. Kondisi tersebut misalnya adanya atau bertambahnya frekuensi kegiatan perbaikan kerusakan
lingkungan di wilayah hulu. sehingga kualitas dan kuantitas air meningkat. Akan tetapi, untuk itu pembayaran per-bulan akan dinaikkan. Berdasarkan pernyataan
tersebut akan diperoleh ukuran perilaku konsumen dalam situasi hipotesis bukan dalam situasi riil.
2. Mendapatkan Nilai Penawaran bids.
Dalam penelitian ini, responden diberikan beberapa nilai tawaran berupa nominal diatas harga air saat ini dan meminta responden untuk memilih nilai
tertinggi yang bersedia ia bayarkan untuk perbaikan kualitas dan kuantitas air. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa nilai WTP yang sebenarnya dari
individu yang bersangkutan terletak dalam kelas atau interval antara nilai yang dipilih dengan nilai WTP berikutnya yang lebih tinggi. Disamping itu, responden
dapat dengan mudah memilih nilai yang ingin ia bayarkan. Susunan nilai yang ditawarkan menggunakan range atau interval tertentu.
61
3. Menghitung Dugaan Rataan WTP Expected WTP, EWTP
WTP
i
dapat diduga dengan menggunakan nilai tengah dari kelas atau interval WTP responden ke-i. Dari jawaban responden dapat diketahui bahwa
WTP
i
yang benar adalah berada antara jawaban yang dipilih batas bawah kelas WTP dengan WTP berikutnya batas atas kelas WTP. Selanjutnya dugaan rataan
WTP dihitung dengan rumus : n
EWTP = Σ W
i
P
fi
…………………………………………………...2 i=1
dimana : EWTP
= dugaan rataan WTP W
= batas bawah kelas WTP P
f
= frekuensi relatif kelas yang bersangkutan n
= jumlah kelas i
= kelas ke-I
4. Menentukan WTP Agregat atau WTP Total TWTP.
WTP agregat atau WTP total dapat digunakan untuk menduga WTP populasi secara keseluruhan dengan rumus sebagai berikut :
n TWTP =
Σ WTP
i
[ ni N ] P ……………………………………….3 i=1
dimana : TWTP
= kemauan populasi PJL untuk membayar WTP
= kemauan responden sampel untuk membayar n
= jumlah sampel yang mau membayar sebesar WTP N
= jumlah sampel P
= jumlah populasi I
= sampel ke-i
5. Menduga Kurva Penawaran Bids Curve.
Untuk barang publik murni kurva penawaran total adalah penjumlahan vertikal kurva penawaran individu yang diperoleh dari nilai TWTP. Kurva
penawaran total ini adalah pengganti kurva permintaan.
62
6. Mengevaluasi Pelaksanaan CVM
Untuk mengevaluasi pelaksanaan metode CVM dapat dilihat dari tingkat keandalan Reliability fungsi WTP untuk mengetahui apakah CVM yang
dilakukan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya dari ukuran penilaian responden PJL.
4.5.4 Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi
WTP
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar WTP membayar digunakan persamaan regresi sebagai berikut :
WTP = b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
2
+ b
4
D
1i
+ b
5
D
2i
+ b
6
D
3i
+ b
7
D
4i
+ b
8
D
5i
+b
9
D
6i
+ b
10
D
7i
+b
11
D
8i
+b
12
D
9i
+e
i
Dimana : WTP
= Nilai WTP Rporgbln X
1
= Pendapatan perkapita perbulan Rpkkbln X
2
= Umur tahun X
3
= Jumlah anggota keluarga org D
1
= Pendidikan 1 : SMP dan 0 : lainnya
D
2
= Persepsi masyarakat terhadap peranan untuk PJL 1 : berperan dan 0 : tidak berperan
D
3
= Persepsi masyarakat terhadap kesetujuan untuk PJL 1 : setuju dan 0 : tidak setuju
D
4
= Persepsi terhadap ketersediaan air 1 : baik dan 0 : tidak baik
D
5
= Persepsi terhadap keluhan air 1 : baik dan 0 : buruk
D
6
= Ekspektasi untuk perbaikan lingkungan 1: berharap lebih baik dan 0: tidak berharap
D
7
= Pekerjan
1 : Swasta dan 0 : lainnya D
8
= Pilihan Air 1 : PDAM dan 0 : lainnya
D
9
= Status Rumah
63
1 : Sendiri dan 0 : KontrakSewa b
= Intersep b
1
– b
12
= Koefisien regresi e
= galat
4.5.5 Analisis Persepsi Masyarakat tentang Kondisi Air yang tersedia