Jasa Ekosistem dan Masyarakat

Hingga saat ini pembayaran jasa lingkungan sudah dapat diimplementasikan namun perspektifnya masih beragam. Keberagaman terkait dengan elemen yang terlibat dalam skema pembayaran jasa lingkungan, yaitu jasa airdaerah aliran sungai, keanekaragaman hayati, landscape beauty dan carbon sequestration. Keberagaman tersebut juga berlaku dalam hal tingkatan implementasi dan bahkan pengertian mengenai konsepnya itu sendiri. Hal ini juga termasuk dalam mendefinisikan siapa sebenarnya provider atau seller merupakan masyarakat hulu dan buyer adalah masyarakat hilir. Negosiasi adalah entri point yang penting dalam pelaksanaan pembayaran jasa lingkungan. Diperlukan adanya negosiasi karena mekanisme ini sebenarnya dapat dikatakan sebagai mekanisme hubungan bisnis antara buyer dan provider atau seller jasa lingkungan. Atau dapat juga dikatakan sebagai mekanisme imbal jasa dimana hendaknya ada kesetaraan secara ekonomi antara jasa yang diberikan oleh providerseller dengan imbal yang diberikan oleh buyer. Acuan dari sisi teknis diperlukan untuk membentuk opini dan sebagai bahan masukan untuk negosiasi. Artinya penelitian dengan analisis mendalam sesuai dengan kebutuhan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum diimplementasikan.

2.14 Jasa Ekosistem dan Masyarakat

Millenium Ecosystem Assesment MEA membuat klasifikasi jasa ekosistem berdasarkan fungsi : Jasa Penyediaan : sumber bahan makanan, obat-obatan alamiah, sumberdaya genetik, kayu bakar, serat, air, mineral, dan lain-lain. Jasa Pengaturan : fungsi menjaga kualitas udara, pengaturan iklim, pengaturan air, kontrol erosi, penjernihan air, pengelolaan sampah, kontrol penyakit manusia, kontrol biologi, pengurangan resiko, dan lain-lain. Jasa Kultural : identitas dan keragaman budaya, nilai-nilai religius dan spritual, pengetahuan tradisional dan formal, inspirasi, nilai estetika, hubungan sosial, nilai peninggalan pusaka, rekreasi, dan lain-lain. Jasa Pendukung : produksi utama, formasi tanah, produksi oksigen, ketahanan tanah penyerbukan, ketersediaan habitat, siklus gizi, dan lain-lain. Jasa-jasa tersebut berperan dalam pelestarian kondisi yang diperlukan kehidupan dan bermanfaat dalam penciptaaan jasa ekosistem lainnya. Jenis jasa yang diperlukan serta besarnya ketergantungan setiap kelompok masyarakat terhadap jasa tersebut ternyata berbeda-beda. Jasa ekosistem tertentu seperti berbagai jenis kacang-kacangan atau umbi-umbian yang dapat dimakan, produksi kayu, dan penyeimbang iklim ekstrim merupakan jasa yang sangat penting bagi kehidupan dan ketahanan pangan masyarakat miskin. Sementara itu bagi kelompok masyarakat lain, jasa kultural dan religius dapat saja lebih bernilai dibanding dengan jasa lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masyarakat memaknai suatu kondisi atau keadaan yang disediakan oleh ekosistem tergantung pada kemampuan ekosistem tersebut dalam menyediakan jasa yang diinginkan. Walaupun kadang kedekatan sebagian masyarakat dengan lingkungannya terhalang oleh berbagai faktor seperti kelembagaan sosial, budaya dan teknologinya, tidak dapat dipungkiri bahwa semua indifidu pada umumnya sangat tergantung pada keberadaan jasa ekosistem. Dari sudut pandang ekonomi, secara tradisional beberapa jasa ekosistem dianggap sebagai positive eksternalities atau keuntungan eksternal dari keputusan- keputusan produksi dan managemen. Berdasarkan perspektif tersebut, atau secara lebih umum disebut pemanfaatan instrumen berbasis pasar, merupakan usaha untuk menginternalisasi atau memberi nilai ekonomi atas keuntungan yang dimaksud. Dengan demikian diharapkan ekosistem akan tetap terpelihara dan dapat diperbaiki untuk meningkatkan ketersediaan jasa ekosistem. Bila masyarakat pedesaan sudah mulai terlibat dalam pasar dan memberi nilai ekonomi atas jasa ekosistem yang turut mereka sediakan, maka sumber pendapatan baru tercipta. Untuk itu, diperlukan kerangka kerja yang luas untuk dapat mengakomodasi perspektif masyarakat mengenai jasa ekosistem dan kompensasinya.

2.15 Perspektif tentang Jasa Ekosistem dan Kompensasinya