maka akan terjadi defisit terhadap ketersediaan air baik yang berasal dari DAS Citarum Jasa Tirta II maupun dari air tanah ground water. Sehingga jelaslah bahwa untuk
mengantisipasi kekurangan terhadap ketersediaan air dan memperbaiki kondisi air, khususnya pada saat musim kemarau maka perlu dilakukan perbaikan lingkungan di
Hulu DAS Citarum dan perbaikan lingkungan di wilayah hilir.
5.2.2 Persepsi Masyarakat terhadap Keluhan Air
Pada persepsi terhadap keluhan air Gambar 14, dibagi menjadi dua golongan persepsi yaitu persepsi berbau dan Keruh. Berdasarkan Gambar 14
persepsi untuk katergori Berbau sebesar 35 dan Keruh sebesar 65. Keadaan ini menunjukkan bahwa kondisi air tidak baik untuk dikonsumsi sehingga
membuat persentase persepsi kedua kategori lebih tinggi. Dan untuk perbandingan dua persentase persepsi tersebut maka pada persepsi keruh lebih tinggi Gambar
14. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi air di wilayah hilir secara kualitas dan kuantitas sangat buruk. Namun demikian persentase persepsi keruh lebih tinggi.
Keadaan ini juga menunjukkan bahwa kurangnya informasi kepada masyarakat bahwa air yang digunakan berasal dari DAS Citarum. Persentase persepsi tertinggi
pada terletak pada persepsi keruh. Keadaan ini menunjukkan bahwa penyampaian informasi mengenai ketersediaan air dan kualitas air baik air yang berasal dari
Hulu DAS Citarum maupun air tanah ground water.
Gambar 14 Persentase Responden Persepsi terhadap Keluhan Air
Persentase persepsi terhadap keluhan air yang cenderung buruk, hal ini menunjukkan bahwa responden sebagai pengguna jasa lingkungan air minum
mulai merasa buruknya kualitas air. Buruknya kualitas air bersih khususnya pada saat kemarau diasumsikan karena semakin buruknya kualitas lingkungan di Hulu
Persepsi Terhadap Keluhan Air
65 35
Berbau Keruh
maupun di hilir sebagai daerah resapan air. Apabila kondisi ini dibiarkan, maka akan terjadi defisit terhadap ketersediaan air bersih, maupun akan terjadi kualitas
air yang lebih buruk lagi. Sehingga jelaslah bahwa untuk mengantisipasi kekurangan terhadap ketersediaan air minum dan kualitas air yang lebih baik
maka perlu dilakukan perbaikan lingkungan baik di Hulu DAS Citarum maupun di hilir sebagai daerah resapan air, khususnya pada saat musim kemarau.
5.2.3 Persepsi Masyarakat terhadap Peranan untuk Jasa Perbaikan
Lingkungan
Gambar 15 Persentase Masyarakat Persepsi terhadap Peranan untuk Perbaikan Lingkungan.
Berdasarkan Gambar 15 persepsi untuk ketersediaan air maka responden lebih memandang bahwa masyarakat Hulu tidak berperan untuk perbaikan
lingkungan sebesar 30 dan Berperan sebesar 70. Keadaan ini diasumsikan karena kurangnya informasi tentang jasa perbaikan lingkungan terhadap peranan
masyarakat hulu untuk perbaikan lingkungan. Selain itu responden lebih memandang bahwa pemerintah lebih berperan dalam perbaikan lingkungan,
dibandingkan dengan masyarakat hulu Gambar 15. Pada persepsi masyarakat hulu tidak berperan menduduki urutan ke kedua, hal ini juga menunjukkan bahwa
masyarakat hilir sebagai pengguna air masih mengganggap jasa perbaikan lingkungan masih rendah, sehingga mereka menganggap masyarakat hulu tidak
berperan dalam perbaikan lingkungan.
5.2.4 Persepsi terhadap Kesetujuan untuk Jasa Perbaikan Lingkungan