Model Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Berbasis EkoSanita IPLT (Dengan Studi Kasus Kota Majalaya di DAS Citarum Hulu)
MODEL PELESTARI AN FUNGSI LI NGKUNGAN
PERKOTAAN BERBASI S EKOSANI TA- I PLT
(Dengan Studi Kasus Kota Majalaya Di DAS Citarum Hulu)DISERTASI
R. PAMEKAS
SEKOLAH PASCA SARJANA
I NSTI TUT PERTANI AN BOGOR
BOGOR
2006
(2)
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul “MODEL PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN PERKOTAAN BERBASIS EKOSANITA-IPLT” (dengan studi kasus kota Majalata di DAS Citarum Hulu), merupakan gagasan atau hasil penelitian saya sendiri, dengan pembimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain.
Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Desember 2006
R Pamekas P062034164/PSL
(3)
ABSTRAK
R PAMEKAS. Model Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Berbasis EkoSanita-IPLT (Dengan Studi Kasus Kota Majalaya di DAS Citarum Hulu). Dibimbing oleh BIBIANA W LAY sebagai ketua; SURJONO H SUTJAHJO; PARULIAN M HUTAGAOL DAN HARTRISARI HARDJOMIDJOJO sebagai anggota komisi pembimbing.
Pelestarian fungsi lingkungan perkotaan atau upaya memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan perkotaan sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan dan penghidupan penduduk. Pelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah perkotaan, mencerminkan kinerja pengelolaan lingkungan perkotaan. Namun, melakukan pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup melalui penilaian kinerja program pengelolaan lingkungan perkotaan di Indonesia adalah tugas yang tidak mudah karena belum ada ukuran baku yang dapat dipakai untuk melakukan evaluasi. Sementara itu, pengelolaan air limbah rumah tangga yang merupakan bagian penting dari pelestarian fungsi lingkungan perkotaan di Indonesia sejak pembangunan lima tahun ketiga, belum memperoleh hasil yang optimal. Prasarana dan sarana sanitasi yang dibangun belum berfungsi sesuai harapan, pencemaran air oleh limbah rumah tangga masih relatif tinggi, sumber air minum penduduk masih tercemar lumpur tinja, kasus penyakit diare dan kematian bayi yang diakibatkan sanitasi buruk masih terjadi.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan 2 (dua) model pengelolaan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan. Model tersebut akan digunakan untuk sarana atau perangkat kebijakan pelestarian fungsi lingkungan perkotaan. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan pendekatan sistem dengan membangun model indeks pelestarian fungsi lingkungan perkotaan (IPFLH)
berbasis statistik dan model EkoSanita-IPLT berbasis sistem dinamis. Model IPFLH digunakan untuk menilai kinerja program pelestarian fungsi lingkungan perkotaan, sedangkan model EkoSanita-IPLT digunakan untuk merumuskan kebijakan dan strategi perbaikan kinerja sistem pengelolaan air limbah rumah tangga yang ada melalui proses simulasi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa keadaan optimal pelestarian fungsi lingkungan perkotaan dicapai pada 50% penduduk yang mendapat akses ke fasilitas sanitasi yang diperbaiki (improved). Nilai optimal tersebut adalah 0.89 skala IPFLH (indeks pelestarian fungsi lingkungan hidup) untuk setiap persen peningkatan cakupan pelayanan. Perbaikan kinerja pengelolaan air limbah rumah tangga, mencapai keadaan optimal apabila cakupan pelayanan mencapai 60% penduduk di 6 (enam) kota kecamatan, efisiensi pengangkutan lumpur tinja 100%, efisiensi sistem setempat 70%. Nilai optimal tersebut adalah 4,88 skala IDTL
(indeks daya tampung lingkungan) untuk setiap persen peningkatan cakupan pelayanan. Hasil simulasi kedua model yang dikembangkan tersebut menunjukkan kemampu terapan model untuk perangkat kebijakan..
(4)
ABSTRACT
R PAMEKAS. Model For Urban Conservation of Urban Environmental Function Based On Ekosanita-IPLT (Case study of Town of Majalaya at the Catchment Area of Upstream Citarum). Advised by: BIBIANA W LAY as Chairman; SURJONO H SUTJAHJO; PARULIAN M HUTAGAOL DAN HARTRISARI HARDJOMIDJOJO as a member of the Advisor Committee.
The conservation for Urban Environmental Function or the effort to maintain the sustainability of the urban environmental carrying capacity as well as assimilative capacity lead to a siqnificantly influence the quality of life of the people. The conservation of urban environmental function, representing the performance of the urban environmental management. However, a task to monitor and to control the environment quality through evaluating the performance of urban environmental management in Indonesia is not easy task due to the fact that there is no standard measure that can be utililised for evaluation. Meanwhile, the domestic wastewater management as an important part of the conservation of urban environment function in Indonesia since the third of five national development plan, have not meet optimal results. The developed sanitation infrastructures have not function as expected, the domestic water polution still relatively high, the sources of drinking water contaminated by faecal sludge, the cases of diarhe deseases and the infant mortality due to bad sanitation still happens.
This research is aimed to develop 2 (two) models for sustainability managing the urban environment. This models will be used for policy tools for conserving the funktion of urban environment.. To achieve this objective, the system based approach is used through the development of statistically based Indekx Conservation of the Function of Urban Environment (ICFUE) and the
EkoSanita-IPLT based on system dinamic The ICFUE model is used to evaluate the performance of the conservation of urban environment functions, whereas the EkoSanita-IPLT model is used to formulate policy and straegy to improve the performance of domestic wastewater management through simulation processes.
This research conclude that the optimal condition to conserve the funktion of urban environment is achieved at 50% of the population that get access to the improved sanitation facilities. This optimum value is 0.89 of ICFUE scale for each percent of increase in coverage. The improvement of the performance of domestic wastewater management had reach the optimimum condition if the population coverage of sic kecamatan served area is 60%, the efficiency of faecal sludge transportation is 100%, the efficiency of on-site treatment facilities is 70%. This optimum value is 4.88 of the Indeks of Urban Environment Assimilative Capacity (IUEAC) scale. The simulation result of the developed model had proved their aplicability to be used in policy tools.
(5)
@Hak cipta milik Institute Pertanian Bogor, tahun 2006 Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa ijin tertulis dari Institute Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopy, microfilm, dan sebagainya.
(6)
MODEL PELESTARI AN FUNGSI LI NGKUNGAN
PERKOTAAN BERBASI S EKOSANI TA- I PLT
(Dengan Studi Kasus Kota Majalaya Di DAS Citarum Hulu)
R. PAMEKAS
Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada
Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya Alam
SEKOLAH PASCA SARJANA
I NSTI TUT PERTANI AN BOGOR
BOGOR
(7)
i
Judul Disertasi : Model Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Berbasis Ekosanita IPLT (Dengan Studi Kasus Kota Majalaya di DAS Citarum Hulu)
Nama Mahasiswa : R. Pamekas Nomor Pokok : P062034164
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof Dr drh Bibiana Widiati Lay Ketua
Dr Ir Surjono H Sutjahjo, MS Anggota
Dr Ir Parulian M Hutagaol Anggota
Dr Ir Hartrisari Hardjomidjojo Anggota
Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Dekan Sekolah Pasca Sarjana
Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodipuro
(8)
ii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia NYA sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2005 adalah Sanitasi dengan judul “Model Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan berbasis Ekosanita-IPLT” (dengan studi kasus kota Majalaya di DAS Citarum Hulu).
Penelitian disertasi ini ditujukan untuk menghasilkan model pengelolaan air limbah berbasis IPLT yang berkelanjutan (Ekosanita-IPLT) sehingga dapat digunakan sebagai perangkat kebijakan untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Penelitian ini dilakukan di kota Majalaya, kabupaten Bandung yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Hulu. Alasan pemilihan kota Majalaya sebagai kota studi kasus didasarkan pada fakta bahwa di kota ini terdapat 2 (dua) instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) yang menganggur sehingga dikhawatirkan akan mengurangi kinerja pengolahan air limbah dan meningkatkan pencemaran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem dan pemodelan dinamis karena pengelolaan air limbah pada umumnya dan khususnya pengelolaan lumpur tinja merupakan sistem yang kompleks dan melibatkan aspek-aspek ekologi, ekonomi dan sosial serta kelembagaan. Pemodelan dinamis menggunakan pendekatan sistem keras (hard system) karena persoalan yang akan ditangani merupakan persoalan struktural, pola pendekatannya berdasarkan cara dan hasil (means and end), variabel-variabel yang digunakan bersifat kuantitatif, berorientasi pada tujuan dan mensistemkan kejadian nyata.
Dua perangkat atau alat bantu manajemen lingkungan telah dihasilkan dari penelitian ini yaitu alat (perangkat) untuk menilai kinerja program pengelolaan fungsi lingkungan perkotaan dan alat (perangkat) untuk merumuskan kebijakan dan strategi meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup. Dengan kedua perangkat tersebut diharapkan dapat menambah aset atau kekayaan ilmiah yang dapat digunakan dalam menunjang upaya untuk mempertahankan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup pada umumnya dan khususnya lingkungan hidup di daerah perkotaan. Peningkatan upaya tersebut, diharapkan membuka peluang yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan penduduk perkotaan maupun perdesaan secara berkesinambungan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Prof. Dr. drh. Bibiana Widiati Lay, Dr. Ir. Sur jono H Sutjahjo MS, Dr. Ir. Hartrisari Hardjomidjojo, Dr. Ir Parulian M Hutagaol selaku Komisi pembimbing yang telah memberi arahan dan masukan yang kritis sampai tersusunnya disertasi ini dengan baik. Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pimpinan IPB, Dekan Sekolah Pascasarjana dan Ketua Program Studi Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya Alam (Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo) yang juga menjadi anggota komisi pembimbing. Ucapan terima kasih, penulis sampaikan pula kepada semua dosen yang telah memberikan ilmu dasar pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang sangat relevan dengan tema dan sasaran penelitian ini. Akhirnya, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan disertasi ini, hanya penulis yang bertanggung jawab. Semoga Allah SWT memberi ba lasan berkah dan hidayah kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis, Amien.
Bogor, Desember 2006
(9)
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir pada tanggal 15 Oktober 1949 di kota Bogor, Jawa Barat dari pasangan R Yaman Sutiawidjaja (almarhum) dan R Moerminah Ratih (almarhum). Penulis menikah pada tanggal 18 April tahun 1976 dengan mojang priangan Kiki Tarkiah. Dari pernikahan tersebut, penulis dikaruniai 4 (empat) orang anak, 3 (tiga) laki- laki dan 1 (satu) perempuan yaitu R Priatmanto (Peppy), R Nurdewayani (Pipit), R Restianto (Tio) dan R Krisma Hadianto (Mima). Penulis sudah dikaruniai 2 (dua) orang cucu, satu orang dari anak pertama yang diberi nama Ali Jazi Rasyid dan satu orang dari anak kedua yang diberi nama Khairyu Kevin Dzaky Nababan. .
Dari sejak lahir sampai dengan kelas dua sekolah dasar, penulis menikmati masa kecil di kota Bogor yang dikenal sebagai kota hujan. Kelas tiga sampai dengan kelas empat sekolah dasar, penulis menikmati tinggal di desa di lereng gunung Lawu Jawa Timur. Sejak kelas lima sekolah dasar sampai lulus sekolah menengah, penulis tinggal di Surabaya yang dikenal sebagai kota pahlawan.
Sejak tahun 1969, penulis meninggalkan kota Surabaya untuk meneruskan sekolah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Penyehatan. Pada tahun kedua mengikuti pendidikan di ITB, penulis mulai bekerja sebagai juru gambar dan asisten perencanaan di Biro Konsultan sampai lulus sarjana muda tahun 1972. Sebagai sarjana muda, penulis mendapat kesempatan bekerja selama satu tahun pada Cowiconsult (konsultan Denmark) untuk menangani masalah air minum kotamadya Bandung. Mulai tahun 1973, penulis bekerja di biro konsultan milik negara yaitu PT Persero Indah Karya sebagai asisten teknik.
Penulis berhasil menyelesaikan pendidikan di ITB pada tahun 1975 dan satu tahun kemudian diangkat menjadi kepala bagian Teknik Penyehatan di PT Indah Karya. Pada tahun 1981 atau 6 (enam) tahun sejak lulus dari pendidikan S-1, penulis mendapat kesempatan melanjutkan studi di Asian Institute of Technology (AIT) Ba ngkok, Thailand dan lulus serta memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) di bidang manajemen lingkungan pada bulan Maret 1983. Pada tahun 2004 atau 21 (duapuluh satu) tahun setelah menyelesaikan pendidikan S-2 dan memiliki masa kerja selama 29 (duapuluh sembilan) tahun, penulis menempuh pendidikan S-3 di bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan di Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor dan selesai pada tahun 2006.
Selama 25 tahun lebih, penulis bekerja di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang Pekerjaan Umum dengan berbagai penugasan profesional di bidang Air Minum, Persampahan, Air Limbah, Penyiapan Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu/P3KT dan AMDAL. Pada tahun 1998, penulis ditarik dari penugasannya di PT Persero Indah Karya dan diberi tugas baru sebagai Kepala Bagian AMDAL merangkap sebagai Ketua Tim Teknis Komisi AMDAL Departemen Pekerjaan Umum. Dari tahun 2000-2006, tugas penulis berturut turut adalah sebagai Analis Kebijakan konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum, pejabat auditor di Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil), Kepala Bidang Tata Operasional Puslitbang Permukiman Balitbang Kimpraswil, Direktur Evaluasi Manfaat, Perwujudan Ruang dan Lingkungan Hidup BRR NAD-Nias dan Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan dan Konservasi Sumberdaya Alam di kedeputian Operasi BRR NAD-Nias.
(10)
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan ... i
Prakata ... ii
Riwayat Hidup ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan Penelitian ... 6
1.3. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 8
1.5. Novelty (kebaruan) Penelitian ... 8
1.6. Batasan Penelitian ... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) ... 10
2.1.1. Konsepsi Pembangunan Berkelanjutan dan IPLT ... 10
2.1.2. Komponen Sistem Yang Mempengaruhi IPLT ... 14
2.2. Ekosanita-IPLT ... ... 16
2.2.1. Pengertian Ekosanita-IPLT ... 16
2.2.2. Ekosanita-IPLT dan Pengelolaan Lingkungan DAS ... 17
2.3. Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 19
2.3.1. Pelestarian dan Degradasi Lingkungan ... 19
2.3.2. Permukiman dan Infrastruktur Lingkungan Perkotaan ... 20
2.3.3. Kebijakan Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 20
2.4. Model dan Pendekatan Sistem ... 23
(11)
v
2.5. Penelitian Bidang Sanitasi dan Pelestarian Fungsi Lingkungan ... 32
2.5.1. Penelitian Ekologi Sanitasi ... 32
2.5.2. Penelitian Sanitasi di Indonesia ... 34
2.5.3. Konsepsi dan Kebaruan (Novelty) Model Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Berbasis EkoSanita IPLT ... 38
III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian ... 41
3.2. Permasalahan Penelitian ... 42
3.3. Rancangan Penelitian ... 43
3.3.1. Analisis Kondisi Eksisting Pelestarian Fungsi Lingkungan 44
3.3.1.1. Tujuan Analisis ... 44
3.3.1.2. Metoda Pengumpulan Data ... 44
3.3.1.3. Variabel yang Diamati ... 47
3.3.1.4. Metoda Analisis ... 47
3.3.1.4.1. Pemodelan Menggunakan Analisis Faktor ... 49
3.3.1.4.2. Pemodelan Menggunakan Analisis Taxonomi ... 49
3.3.1.4.3. Pemodelan Menggunakan Analisis Skalogram ... 50
3.3.2. Analisis Kondisi Eksisting Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga ... 50
3.3.2.1. Tujuan Analisis ... 50
3.3.2.2. Metoda Pengumpulan Data ... 50
3.3.2.3. Variabel yang Diamati ... 51
3.3.2.4. Metoda Analisis ... 51
3.4. Pengembangan Model Ekosanita-IPLT ... 52
3.4.1. Analisis Kebutuhan ... 52
3.4.2. Rumusan Masalah ... 53
3.4.3. Identifikasi Sistem ... 55
3.4.4. Penyusunan Model Sistem Dinamis ... 60
3.4.4.1. Gambaran Kondisi yang Diinginkan ... 61
(12)
vi
3.4.4.3. Struktur Model ... 63
3.4.5. Perumusan Model Sistem Dinamis ... 65
3.4.5.1. Sub Model Bangkitan dan Pewadahan Lumpur Tinja ... 65
3.4.5.2. Sub Model Pengangkutan dan Pengolahan Lumpur Tinja ... 68
3.4.5.3. Sub Model Kinerja Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)... 70
3.4.5.4. Sub Model Daya Tampung Lingkungan Kota (Lingkungan Keairan)... 71
3.4.5.5. Sub Model Biaya Operasional Pengelolaan Sistem IPLT ... 73
3.4.6. Kalibrasi, Verifikasi dan Validasi Model ... 74
3.4.7. Implementasi dan Analisis Kebijakan ... 75
IV. KEADAAN LINGKUNGAN DAERAH PENELITIAN 4.1. Pembagian Wilayah Kajian ... 77
4.2. Keadaan Lingkungan Fisik ... 78
4.3. Kependudukan ... 79
4.4. Ketersediaan Prasarana dan Sarana Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota... ... 80
4.4.1. Prasarana dan Sarana Kesehatan ... 80
4.4.2. Prasarana dan Sarana Pendidikan ... 81
4.4.3. Prasarana dan Sarana Air Minum & Sanitasi ... 82
4.4.4. Prasarana dan Sarana Perumahan ... 84
4.5. Keadaan Sosial Ekonomi ... 86
4.5.1. Keadaan Kesehatan Masyarakat ... 86
4.5.2. Pendidikan Masyarakat ... 87
4.5.3. Ekonomi Masyarakat ... 88
4.6. Pengelolaan Sanitasi Lingkungan ... 89
4.6.1. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik ... 89
4.6.2. Pengelolaan Lumpur Tinja ... 92
4.6.2.1. Pewadahan Lumpur Tinja ... 92
4.6.2.2. Pengangkutan Lumpur Tinja ... 93
(13)
vii
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Keadaan Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 96
5.1.1. Analisis Faktor Untuk Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 96
5.1.2. Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya dan Sekitarnya ... 97
5.1.2.1. Indeks Ketersediaan Prasarana dan Sarana Lingkungan Kota ... 97
5.1.2.2. Indeks Keadaan Kehidupan dan Penghidupan Penduduk ... 99
5.1.2.3. Efektifitas Investasi Prasarana dan Sarana Lingkungan ... 100
5.1.2.4. Peringkat Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 101
5.1.2.5. Kontribusi Sektor Pada Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 102
5.1.2.6. Dinamika Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 103
5.1.2.7. Segilima Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 106
5.1.2.8. Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Secara Spasial ... 107
5.1.2.9 Simulasi Pelestarian Fungsi Lingkungan ... 108
5.1.3. Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya Ditinjau dari Tiga Metoda ... 109
5.1.3.1. Dinamika Penyediaan Prasarana dan Sarana Lingkungan Kota ... 109
5.1.3.2. Dinamika Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Penghidupan Penduduk ... 110
5.1.3.3. Dinamika Pengelolaan Lingkungan Perkotaan .... 110
5.1.3.4. Efektifitas Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 112
5.1.3.5. Peringkat Kinerja Pengelolaan Lingkungan Perkotaan ... 113
5.2. Keadaan Pengelolaan Sanitasi Lingkungan ... 114
5.2.1. Keadaan Pengelolaan Air Limbah Domestik ... 114
5.2.1.1. Pewadahan Limbah Cair Rumah Tangga ... 114
(14)
viii
5.2.1.3. Pengolahan Limbah Cair Rumah Ta ngga ... 116
5.2.2. Keadaan Pengelolaan Lumpur Tinja ... 118
5.2.2.1. Pewadahan Lumpur Tinja ... 118
5.2.2.2. Pengangkutan Lumpur Tinja ... 120
5.2.2.3. Pengolahan Lumpur Tinja ... 122
5.2.3. Pemanfaatan Produk Pengolahan Lumpur Tinja ... 125
5.2.4. Biaya Operasi & Pemeliharaan Sistem IPLT ... 125
5.3. Model Ekosanita IPLT ... 128
5.3.1. Sub Model Bangkitan dan Pewadahan Lumpur Tinja ... 128
5.3.2. Sub Model Pengangkutan dan Pengolahan Lumpur Tinja .. 129
5.3.3. Sub Model Kinerja Instalasi Pengolahan Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) ... 130
5.3.4. Sub Model Daya Tampung Lingkungan Kota (Lingkungan Keairan) ... 131
5.3.5. Sub Model Biaya Operasional Pengelolaan Sistem IPLT ... 131
5.3.6. Uji Model EkoSanita IPLT... 132
5.3.7. Simulasi Model EkoSanita-IPLT ... 137
5.3.7.1. Perbandingan Model Eksisting dengan Model Ideal ... 139
5.3.7.2. Dampak Peningkatan Cakupan Pelayanan ... 140
5.3.7.3 Dampak Peningkatan Efisiensi Pengangkutan Lumpur Tinja ... 141
5.3.7.4 Dampak Peningkatan Kapasitas IPLT ... 142
5.3.7.5 Dampak Peningkatan Efisiensi Sistem Setempat (On-Site) ... 144
5.3.7.6 Dampak Perluasan Daerah Pelayanan ... 145
5.3.7.7. Dampak Pengendalian Konsumsi Air Rumah Tangga ... 147
5.3.7.8. Dampak Kombinasi Kebijakan Perbaikan Kinerja Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga ... 149
VI. RUMUSAN REKOMENDASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI IMPLEMENTASINYA 6.1 Sintesa Hasil Simulasi ... 155
6.1.1 Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 155
(15)
ix
6.3 Rumusan Kebijakan Pengangkutan Lumpur Tinja Secara
Terjadwal ... 159
6.4. Rumusan Kebijakan Peningkatan Kapasitas IPLT dan Efisiensi Sistem Setempat ... 160
6.5. Rumusan Kebijakan Pengendalian Konsumsi Air Rumah Tangga 161 6.6. Rumusan Kebijakan Tarif Jasa Sanitasi dan Investasi ... 161
6.4. Rumusan Kebijakan Pengendalian Konsumsi Air Bersih ... 149
6.5. Rumusan Kebijakan Investasi IPLT Baru ... 149
6.6. Rumusan Kebijakan Tarif Jasa Sanitasi dan Investasi ... 150
6.7. Rekomendasi Kebijakan ... 162
6.8. Urutan Langkah Implementasi Kebijakan ... 165
VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ... 167
7.2. Saran ... 170
(16)
x
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Efisiensi Unsur-Unsur Sistem Setempat (On-site System) ...
...
14 2. Efisiensi Unsur-Unsur Sistem IPLT...
...
15 3. Rangkuman Penelitian yang Berorientasi pada Model Kebijakan di
Bidang Sanitasi ... ...
37 4. Matrik Rangkuman Rancangan Penelitian...
...
44 5. Daftar Data Yang Dikumpulkan...
...
46 6. Daftar Variabel Yang Digunakan Dalam Analisis...
...
47 7. Analisis Kebutuhan Stakeholder pada Pelestarian Lingkungan...
...
53 8. Identifikasi Adanya Perbedaan Kebutuhan (Permasalahan)...
...
54 9. Keadaan Lingkungan Fisik Daerah Penelitian...
………...
78 10. Keadaan Kependudukan Daerah Penelitian (2000-2004)...
...
79 11. Keadaan Prasarana dan Sarana Kesehatan (2000-2004)...
...
81 12. Keadaan Prasarana dan Sarana Pendidikan (2000-2004)...
………...
82 13. Prasarana dan Sarana Air Minum dan Sanitasi (2000-2004)………...
…………..
83 14. Keadaan Prasarana dan Sarana Rumah (2000-2004)………...
………..
85 15. Keadaan Kesehatan Masyarakat (2002-2004)………..
………...
86 16. Keadaan Pendidikan Masyarakat (2000-2004)...
...
87 17. Keadaan Ekonomi Masyarakat (2002-2004)...
………..
89 18. Pengelolaan Air Limbah Domestik di Daerah Penelitian...
………...
90 19. Umur Tangki Septik di 3 (tiga) Kecamatan...
...
93 20. Ukuran Tangki Septik di 3 (tiga) Kecamatan...
...
93 21. Frekue nsi Penyedotan Tangk i Septik di 4 (empat) Kecamatan...
...
94 22. Penggunaan Jasa Truk Tinja di 3 (tiga) Kecamatan...
...
94 23. Biaya Penyedotan Tinja di 3 (tiga) Kecamatan...
...
95 24. Hasil Analisis Faktor Untuk Indeks Pelestarian Lingkungan Kota...
...
97 25. Hasil Pendugaan Parameter Model IKPS...
………
98 26. Hasil Pendugaan Parameter Model IKPP...
………
100 27. Kontribusi Sektor Pada Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan
(17)
xi
29. Hasil Pendugaan Parameter Model IPLH... ………...
105 30. Efektifitas Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya...
...
112 31. Peringkat Pengelolaan Lingkungan 6 Kecamatan Kota (2000-2004)..
..
113 32. Kandungan Bahan Pencemaran Air Limbah Rumah Tangga...
...
116 33. Ukuran Standar Tangki Septik Berdasarkan Jumlah Pemakai ...
...
119 34. Kriteria Evaluasi Kesesuaian IPLT dengan Kriteria Perencanaan. ...
...
123 35. Evaluasi Kinerja Pengolahan IPLT Cibeet...
………...
125 36 Hasil Uji Variabel Model EkoSanita-IPLT... 132 37. Matriks Data untuk Rancangan Simulasi Kebijakan...
...
137 38. Perbandingan Kinerja Model Eksisting dan Model Ideal...
………...
139 39. Hasil Simulasi Peningkatan Cakupan Pelayanan...
...
141
40 Hasil Simulasi Peningkatan Efisiensi Angkutan Tinja ... 141 41. Hasil Simulasi Peningkatan Kapasitas IPLT...
...
143 42. Hasil Simulasi Peningkatan Efisiensi On-Site...
...
145 43 Hasil Simulasi Perluasan Daerah Pelayanan...
...
145 44 Hasil Simulasi Pengendalian Konsumsi Air Rumah Ta ngga...
...
149 45 Hasil Simulasi Kombinasi Kebijakan Optimal 1-4...
...
152 46 Rumusan Skenario Kebijakan Pengelolaan Air Limbah... 157
(18)
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 7
2. Unsur-Unsur Sistem Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga dan Berbagai Cara Kombinasinya ... 12
3. Bagan Alir Pemilihan Teknologi Pengolahan Air Limbah Manusia ... 22
4. Peta Lokasi Penelitian ... 41
5. Penyederhanaan Langkah Operasionalisasi Penelitian ... 45
6. Konsep Dasar Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 48
7. Diagram Lingkar Sebab-Akibat (Causal Loop Diagram) Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 56
8. Diagram Lingkar Sebab-Akibat (Causal Loop Diagram) Pengelolaan Lumpur Tinja Berkelanjutan ... 59
9. Penyederhanaan Diagram Input-Output Pengolahan Lumpur Tinja Berkelanjutan ... 60
10. Pembagian Wilayah Kajian ……….. 77
11. Dinamika IKPS Kota Majalaya ……… 98
12. Dinamika IKPP Kota Majalaya ……… 99
13. Grafik Efektifitas Investasi Pembangunan Prasarana dan Sarana Lingkungan Kota Majalaya ... 101
14. Peringkat Pelestarian Lingkungan Kota Majalaya (2000-2004) ... 102
15. Dinamika Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya ……... 104
16. Segilima Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya ... 106
17. Peta Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Kecamatan di Kabupaten Bandung (2001-2004) ... 107
18. Skenario Kebijakan Pelestarian Fngsi Lingkungan Perkotaan ... 108
19 Dinamika Penyediaan Prasarana dan Sarana Lingkungan Kota Majalaya 2000-2004 ... 109
20. Dinamika Peningkatan Kehidupan dan Penghidupan Penduduk Kota Majalaya 2002-2004 ... 110
21. Dinamika Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya 2002-2004 ... 111
22. Bagan Pengolahan Air Limbah Kota Majalaya ... 116
(19)
xiii
25. Bagan Proses Pengolahan Lumpur Tinja di Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT) ………... 122
26. Perilaku Model Bangkitan Limbah Kota Majalaya ………... 133
27. Perilaku Model Bangkitan Limbah Kota Kecamatan di daerah Pelayanan IPLT ……... 134
28. Perilaku Model Pengangkutan Lumpur Tinja Kota Majalaya…... 135
29. Perilaku Model Pengangkutan Lumpur Tinja Kota Kecamatan di Daerah Pelayanan IPLT ... ………... 136
30. Dampak Peningkatan Cakupan Pelayanan ...………... 140
31. Dampak Peningkatan Efisiensi Pengangkutan Lumpur Tunja…... 142
32. Dampak Peningkatan Kapasitas IPLT………... 143
33. Dampak Peningkatan Efisiensi Sistem Setempat (On-site) …... 144
34. Dampak Perluasan Daerah Pelayanan………... 146
35. Dampak Pengendalian Konsumsi Air Minum Rumah Tangga pada Beban Cemaran Air Limbah ... 147
36. Dampak Pengendalian Konsumsi Air Minum Rumah Tangga pada Daya Tampung Lingkungan ... ... 148
37. Dampak Kombinasi Kebijakan pesimis, moderat, optimis dan ideal pada Daya Tampung Lingkungan Perkotaan ... 150
38. Dampak Kombinasi Kebijakan Optimal 1-4 pada Daya Tampung Lingkungan Perkotaan... 151
39 Dampak Kombinasi Kebijakan Optimal 5-8 pada Daya Tampung Lingkungan Perkotaan ... 153
40 Dampak Kombinasi Kebijakan Optimal 9 dan 10 pada Daya Tampung Lingkungan Perkotaan. ... 154
(20)
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1 Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Kualitas Air Bersih
(dilengkapi keterangan jam pengambilan dan lokasi tintik
sampling) ... 185 2. Tabel Hasil Perhitungan Indeks ... 188 3. Persamaan Powersim untuk Model EkoSanita IPLT ... 191 4. Struktur Model EkoSanita IPLT dan Rekaman Hasil Simulasi. 207
(21)
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) adalah unsur/komponen sistem pengelolaan air limbah rumah tangga yang dibangun di daerah perkotaan dan berfungsi mengolah lumpur tinja (faecal sludge) yang berasal dari tangki septik (septic tank). IPLT merupakan bagian dari unsur/komponen sistem setempat (on site) atau sistem terdesentralisasi (decentralized system) yang dikembangkan untuk menggantikan pendekatan sistem konvensional dan/atau sistem terpusat
(centralized system) yang dinilai kurang berhasil mengatasi masalah pencemaran air di daerah perkotaan (Bakir 2001, Koottatep et al. 2003, Parkinson dan Tayler 2003). Pengolahan lumpur tinja di IPLT tersebut merupakan pengolahan lanjutan karena lumpur tinja yang telah diolah di tangki septik, belum layak dibuang ke media lingkungan. Dampak pembuangan lumpur tinja yang tidak higienis terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat telah dikemukakan oleh Strauss (1991), Shaban (1999), Keraita et al. (2003), Tyrrel and Quinton (2003). Oleh karena itu, pengolahan lumpur tinja di IPLT ditujukan untuk memastikan bahwa lumpur tinja yang dibuang lebih higienis sehingga tidak mencemari lingkungan. Namun, pengelolaan lumpur tinja tersebut belum mendapat perhatian yang memadai di dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah rumah tangga (Ingallinella et al. 2002) sehingga meningkatkan risiko pencemaran air minum dan membahayakan kesehatan masyarakat. Hal tersebut berakibat pada keberhasilan pembangunan Sanitasi Global pada abad 19 maupun abad 20 yang relatip belum berubah yaitu sekitar 50 %. Hal itu berarti bahwa sebanyak 2 (dua) milyar penduduk dunia, dinilai masih belum aman terhadap penyakit yang ditularkan melalui media air. Indikasinya adalah bahwa jumlah kasus kematian anak yang diakibatkan oleh diarhe masih sekitar 6000 anak per hari. Di negara-negara berkembang, sekitar 90 anak per 15 menit atau sekitar 6 (enam) anak per
detik meninggal dunia akibat pelayanan air yang buruk dan sanitasi yang tidak
memadai (IMF dan Bank Dunia 2003). Bahkan di China, India dan Indonesia angka kematian balita mencapai dua kali angka tersebut (WEHAB 2002).
(22)
2 Keadaan tersebut mendorong masyarakat dunia dalam menempatkan aspek sanitasi dan kesehatan sebagai unsur kunci untuk menilai keberhasilan pembangunan lingkungan global yang dikenal dengan MDGs-2015 atau the
Millenium Development Goals 2015” (Mehta, Andreas 2004). Untuk mencapai MDGs-2015 tersebut, aspek sanitasi dan kesehatan diintegrasikan kedalam strategi pengelolaan sumberdaya air terpadu atau ”Integrated Water Resources Management Strategy (Lenton, Wreight 2004).
EkoSanita-IPLT merupakan pengembangan konsep sistem pengelolaan air limbah rumah tangga berbasis IPLT. EkoSanita-IPLT memasukkan aspek pemanfaatan hasil pengolahan lumpur tinja ke dalam model sistem pengelolaan air limbah rumah tangga. Pengembangan konsep sistem tersebut mempertimbangkan kotoran manusia sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi maupun lingkungan dan menempatkan sumber air bukan sebagai tempat buangan atau media pembuangan limbah maupun sampah, namun sebagai sumberdaya yang harus dipelihara daya dukung dan daya tampungnya.
Pelestarian fungsi lingkungan perkotaan adalah upaya untuk mempertahankan daya tampung dan daya dukung lingkungan di daerah perkotaan. Upaya tersebut perlu lebih ditingkatkan intensitasnya karena pelayanan umum sanitasi, khususnya pengelolaan air limbah rumah tangga, masih rendah sehingga pencemaran air di daerah perkotaan semakin meningkat. Tinja dan urine adalah salah satu faktor yang menentukan derajat keberhasilan pengelolaan air limbah dan sanitasi lingkungan (Sasimartoyo 2002).
Kualitas dan kuantitas pelayanan sanitasi melalui pengelolaan air limbah rumah tangga di Indonesia, tidak meningkat secara berarti semenjak tahun 1980 sehingga tidak dapat mengejar kebutuhan yang selalu meningkat akibat laju pertambahan penduduk. Sampai dengan tahun 1993, secara nasional hanya 52% keluarga yang mempunyai akses terhadap fasilitas sanitasi yang telah diperbaiki (improved sanitation). Sebesar 78% di antaranya terdapat di daerah perkotaan dan 39% di daerah perdesaan (DepKes 2001). Pada tahun 2003, akses penduduk terhadap fasilitas sanitasi menurun menjadi 51.32%. Pelayanan di daerah perkotaan menurun dari 78% menjadi 67.6% sedangkan di perdesaan menurun
(23)
dari 39% menjadi 37.85%. Sementara itu, 97.84% pelayanan sanitasi masih menggunakan fasilitas sanitasi setempat (on-site). (Kimpraswil 2003).
Air limbah rumah tangga adalah sumber utama pencemaran badan air di daerah perkotaan dan 76.2% beban organik di sungai pada daerah perkotaan berasal dari sumber ini. Limbah cair rumah tangga (domestik) juga mencemari sumber air minum yang berasal dari air tanah dangkal. Suatu survey sumur dangkal di Jakarta menunjukkan bahwa 84% sampel air tanah telah tercemar oleh tinja. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya faecal coliform pada sampel tersebut.
Faecal coliform adalah indikator yang lazim digunakan untuk mengukur pencemaran tinja (KMNLH 1997). Selain itu, survey air minum yang dilakukan di 16 propinsi di Indonesia menunjukkan bahwa 32.24% sampel air minum dari perpipaan dan 54.16% sampel air minum sistem non perpipaan belum memenuhi persyaratan bakteriologis (DepKes 2001).
Pencemaran air telah berdampak negatif terhadap kesehatan manusia terutama meningkatnya penyakit dia re. Penyakit ini menyebabkan malnutrisi sehingga menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kematian, terutama kematian ibu dan anak balita (EcoSanRes 2002). Telaah empiris menunjukkan bahwa penurunan fasilitas pelayanan sanitasi setempat (on-site) sebesar 10% dapat meningkatkan kasus kematian balita sebesar 20 kasus per 1000 kelahiran (Nomura 1997). Sebaliknya, peningkatan 10% dari upaya pelayanan sanitasi dapat menurunkan kasus penyakit diare sebesar 6.37 kasus per 1000 pendud uk dan menurunkan kasus kematian bayi sebesar 17.9 kasus per 1000 kelahiran. Sementara itu, peningkatan pelayanan air bersih sebesar 10% dapat menurunkan kasus kematian bayi sebesar 18.7 kasus per 1000 kelahiran (Kimpraswil 2003).
Pencemaran air, selain berdampak pada kesehatan juga berdampak pada peningkatan biaya pengolahan air baku untuk keperluan air minum. Bahkan seringkali terjadi bahwa sumber air baku setempat sudah terlalu tercemar untuk diolah menjadi air minum sehingga air baku harus didatangkan dari daerah lain yang lebih jauh sehingga menambah biaya penyediaan air minum. Suatu telaahan empiris menunjukkan pula bahwa biaya produksi air minum meningkat sebesar Rp 10.- untuk setiap 1 mg/liter KOB (Kebutuhan Organik Biologi). KOB adalah indikator pencemaran yang biasa digunakan untuk mengukur pencemaran air oleh
(24)
4 limbah rumah tangga. Apabila KOB rata-rata air baku adalah sebesar 30 mg/liter, maka biaya produksi air minum meningkat sebesar Rp 300.- per m3 air yang diproduksi atau sekitar 30% dari tarif rata-rata air minum (Kimpraswil 2003).
Sampai saat ini, belum banyak diketahui tentang pola pelestarian fungsi lingkungan hidup berbasis pengelolaan air limbah rumah tangga yang sesuai untuk kota kecil dan kota sedang, yang selain dapat meningkatkan kualitas lingkungan fisik, juga dapat mendukung kehidupan sosial ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Pembangunan “Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)” merupakan salah satu upaya pelestarian fungsi lingkungan perkotaan, khususnya yang berhubungan dengan pencemaran tinja. Dengan menggunakan pendekatan standar modular, dari sejak Pembangunan Lima Tahun Ketiga (Pelita-III) telah dibangun sekitar 2 700 (dua ribu tujuh ratus) unit IPLT, tetapi sebagian besar belum berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Bahkan, banyak di antaranya tidak berfungsi atau tidak dapat dioperasikan sama sekali seperti yang terjadi di kota Majalaya.
Kota Majalaya terletak di Kabupaten Bandung dan juga di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Hulu. Di kota ini terdapat 2 (dua) unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang tidak dioperasikan yaitu IPLT Cibeet dan IPLT Babakan (Puskim 2004). Keadaan tersebut dapat menurunkan kinerja tangki septik yang fungsi utamanya adalah mematikan bakteri penyakit dan virus yang terdapat di dalam kotoran manusia. Lingkungan yang menerima hasil olahan air limbah yang tidak memadai, merupakan habitat yang baik bagi tumbuh dan berkembangnya bakteri patogen. Dampak lanjutannya adalah timbulnya berbagai jenis wabah penyakit seperti tipes, kolera, disentri, diare dan penyakit lainnya yang ditularkan oleh lalat melalui media air, media tanah, sampah, air minum dan makanan (Schoning dan Stenstron 2004, Austin 2001).
Di DAS Citarum terdapat 3 (tiga) waduk serbaguna yaitu waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur yang telah tercemar limbah rumah tangga dan limbah industri. Sekitar 80% bahan cemaran organik yang mencemari ketiga waduk di DAS Citarum, berasal dari Citarum Hulu. Waduk Saguling menerima sekitar 51% beban limbah organik yang berasal dari kegiatan penduduk perkotaan dan sisanya sebesar 49% berasal dari pencemaran Industri (PLN 1998).
(25)
Kasus tidak beroperasinya IPLT kota Majalaya dapat menurunkan akses penduduk ke fasilitas sanitasi yang diperbaiki (improved sanitation) dan menimbulkan pencemaran tinja. Penanganan yang telah dilakukan yaitu melalui kampanye publik tentang fungsi dan manfaat IPLT serta pemberian bantuan subsidi biaya operasi, belum berhasil memfungsikan IPLT secara berkelanjutan. Hal tersebut memb uktikan bahwa pendekatan teknis operasional dan pendekatan dari atas (top down) belum mampu mengatasi masalah yang dihadapi sehingga memberi indikasi bahwa terdapat faktor penyebab lain yang belum tergali. Hal tersebut juga mengindikasikan bahwa masalah yang dihadapi merupakan masalah kompleks karena variabel- variabel yang mempengaruhinya tidak hanya faktor teknis teknologis, tetapi juga faktor kelembagaan, ekonomi, sosial dan bahkan kemungkinan juga faktor budaya. Faktor- faktor tersebut saling terkait sehingga harus diselesaikan secara holistik melalui pendekatan sistem.
Untuk menyelesaikan masalah yang kompleks tersebut diperlukan suatu model pelestarian fungsi lingkungan perkotaan yang sesuai bila ditinjau dari aspek teknis pengelolaan lumpur tinja dan aspek-aspek lainnya yang berkaitan seperti aspek ekonomi, sosial dan budaya masyarakat, serta aspek kelembagaan pemerintah maupun masyarakat.
Pada penelitian ini akan ditunjukkan bahwa model yang dikembangkan berdasarkan pendekatan sistem dapat digunakan senbagai perangkat pengambilan keputusan atau perangkat kebijakan. Model pelestarian fungsi lingkungan perkotaan (PFLH) dapat digunakan sebagai perangkat untuk melakukan evaluasi kinerja pengelolaan lingkungan, sedangkan model Ekosanita-IPLT untuk merumuskan kebijakan dan strategi penanganan berbagai masalah pengelolaan air limbah rumah tangga pada umumnya dan khususnya pengelolaan lumpur tinja.
Penjabaran hasil rumusan kebijakan dan strategi ke dalam tindakan operasional, diharapkan mampu meningkatkan kinerja pengelolaan air limbah rumah tangga maupun kinerja pengelolaan lumpur tinja. Peningkatan kinerja secara terus menerus, diharapkan dapat mengantisipasi timbulnya pencemaran tinja terhadap sumber air minum penduduk yang berasal dari air sumur sehingga dan peningkatan kasus penyakit yang mengganggu kesehatan masyarakat dapat dicegah.
(26)
6
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk menghasilkan “model pengelolaan air limbah rumah tangga berbasis IPLT berkelanjutan (Ekosanita-IPLT)” yang dapat digunakan sebagai sarana atau perangkat untuk (i) menilai kinerja pengelolaan lingkungan perkotaan, dan (ii) merumuskan kebijakan dan strategi pengelolaan air limbah rumah tangga yang berkelanjutan. Hasil rumusan kebijakan dan strategi tersebut dapat dijabarkan ke dalam tindakan operasional yang mampu mendorong peningkatan intensitas pelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah perkotaan.
Secara khusus, penelitian ini ditujukan untuk:
a. Mengetahui kondisi eksisting pelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah perkotaan untuk acuan penilaian kinerja pengelolaan lingkungan
b. Mengetahui kondisi eksisting sistem pengelolaan air limbah daerah perkotaan untuk acuan identifikasi kebutuhan perbaikan sistem
c. Membangun model sistem pengelolaan air limbah rumah tangga yang berkelanjutan yang disebut model PFLH dan EkoSanita-IPLT
d. Membandingkan kondisi eksisting pengelolaan air limbah perkotaan dengan model PFLH maupun model Ekosanita-IPLT
e. Melakukan simulasi model PFLH dan EkoSanita IPLT untuk me rumuskan rekomendasi kebijakan dan strategi serta tindakan perbaikan sistem pengelolaan air limbah kota Majalaya.
1.3 Kerangka Pemikiran Penelitian
Kualitas lingkungan permukiman perkotaan, pada dasarnya ditentukan oleh 3 (tiga) aspek, yaitu (i) penduduk yang tinggal di kawasan tersebut, (ii) ketersediaan sumberdaya lahan, dan (iii) ketersediaan sumberdaya air.
Pemanfaatan sumberdaya lingkungan perkotaan diakibatkan adanya kebutuhan terhadap tempat tinggal dan pasokan air bersih. Hunian yang sehat, selain memerlukan pekarangan yang relatif luas, perlu pula didukung oleh konstruksi bangunan yang kokoh, difasilitasi oleh utilitas penerangan listrik dan prasarana dan sarana air bersih serta sanitasi yang memadai. Penyediaan prasarana dan sarana lingkungan permukiman perkotaan perlu direncanakan secara baik, karena terkait dengan penyediaan lahan, bangkitan sampah, peningkatan konsumsi
(27)
air bersih dan bangkitan limbah domestik dan non domestik serta bangkitan lumpur tinja yang berasal dari pengoperasian fasilitas sistem sanitasi setempat
(on-site system). (Gambar 1)
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Peningkatan kebutuhan lahan, peningkatan bangkitan sampah dan limbah harus dikendalikan agar tidak menimbulkan degradasi terhadap sumber daya lingkungan yang ada di daerah perkotaan. Berbagai tind akan pengelolaan lingkungan perkotaan harus direncanakan dan dilaksanakan secara baik agar daya dukung dan daya tampung lingkungan dapat terpelihara kelangsungannya. Adanya
Kawasan Permukiman Perkotaan (Kota Sedang dan Kota kecil)
Penduduk Ketersediaan Lahan Ketersediaan Air
Kehidupan Sosial Ekonomi Penduduk Penyediaan dan Utilisasi Prasarana dan Sarana Daya Tampung Sumber Daya Air Daya Dukung Sumber Daya Air Daya Dukung Sumber Daya Lahan Bangkitan Limbah Padat
dan Tindakan Pengelolaannya
Perencanaan Penyediaan Prasarana dan
Sarana yang Ramah Lingkungan Beban Cemaran terhadap tanah yang Diijinkan Peningkatan Kebutuhan Lahan dan Kepadatan Lahan yang Diijinkan Peningkatan Kebutuhan Air Bersih dan Bangkitan Limbah Cair Kondisi yang diharapkan (Ideal) Kondisi yang terjadi dalam praktek Kesenjangan Kualitas Lingkungan Rumusan Kebijakan & Strategi Tindakan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Tindakan Pengendalan
Konsumsi Air Rumah Tangga
(28)
8 kesenjangan antara kebutuhan penduduk untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupannya dengan ketersediaan sumberdaya lingkungan yang ada di daerah perkotaan tertentu, merupakan acuan untuk merumuskan tindakan yang diperlukan. Namun, kepadatan rumah dan pengambilan air tanah serta beban cemaran harus dijaga pada tingkat yang masih dapat diterima oleh lingkungan di sekitarnya.
Suatu model pengelolaan air limbah rumah tangga yang berkelanjutan (Ekosanita-IPLT) dikembangkan untuk memberi gambaran kondisi yang diharapkan yaitu dengan memberikan akses penduduk ke pelayanan sanitasi yang baik. Model tersebut digunakan untuk sarana (perangkat) evaluasi kinerja pengelolaan lingkungan dan perumusan kebijakan serta strategi dalam rangka mendorong upaya peningkatan pelayanan sanitasi secara komprehensif dan berkelanjutan.
Akhirnya, alternatif pemecahan masalah yang dihasilkan digunakan sebagai acuan dalam merumuskan rekomendasi perbaikan kinerja pengelolaan lumpur tinja dan peningkatan intensitas pelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah perkotaan. Tindakan perbaikan kinerja tersebut dila ksanakan secara bertahap berdasarkan skala prioritas sesuai dengan ketersediaan sumber daya yang dapat dialokasikan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
a) Menyediakan masukan ilmiah dalam merumuskan kebijakan dan strategi pengelolaan lumpur tinja secara berkelanjutan.
b) Menyediakan masukan ilmiah dalam pengelolaan sumber daya air limbah untuk mengatasi pencemaran lingkungan dan perbaikan kerusakan lingkungan akibat air limbah serta mengurangi krisis sumber daya air.
1.5 Novelty (kebaruan) Penelitian
Hal-hal baru yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya (novelty) adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan alat (sarana) untuk mengukur keberhasilan pengelolaan lingkungan perkotaan yang mempertimbangkan ketersediaan dan utilisasi prasarana dan sarana kesehatan, pendidikan, perumahan, air minum dan sanitasi serta keadaan ekonomi masyarakat.
(29)
Pengembangan perangkat yang menggunakan data yang telah tersedia serta dipublikasikan oleh Biro Pusat Statistik di tingkat kabupaten merupakan salah satu kebaruan (novelty) dari penelitian ini.
b. Kompleksitas masalah yang diselesaikan melalui pendekatan komprehensif dengan menggunakan skala indeks dan penggunaan data yang sudah biasa tersedia dan dipublikasikan di tingkat kabupaten serta kesederhanaan proses perhitungan merupakan unggulan penelitian ini.
c. Pengembangan model sistem dinamis tentang pengelolaan air limbah rumah tangga (domestik) yang mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, budaya serta lingkungan kota sedang dan kecil untuk sarana (alat) bantu dalam merumuskan kebijakan dan strategi perbaikan sistem sanitasi kota sedang dan kecil, merupakan kebaruan (novelty) berikutnya dari penelitian ini.
d. Kompleksitas masalah pengelolaan air limbah rumah tangga termasuk pengelolaan lumpur tinja yang diselesaikan dengan menggunakan pendekatan sistem dinamis dan memperhitungkan umpan balik dari setiap perubahan alternatif kebijakan adalah hal baru di bidang sanitasi
Penggunaan variabel keputusan yang memperhitungkan peningkatan akses penduduk ke fasilitas sanitasi yang diperbaiki (improved) dan berasal dari sumber endogen (sebagian laba dari penerimaan tarif jasa pelayanan sanitasi secara terjadwal) merupakan keunggulan penelitian ini.
1.6 Batasan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli 2005 sampai dengan Februari 2006 dengan batasan-batasan sebagai berikut:
a. Aspek sanitasi yang dikaji terbatas pada air limbah rumah tangga (domestik). b. Kajian pengelolaan air limbah di batasi pada limbah rumah tangga yang berasal
dari daerah perkotaan, khususnya kota sedang dan kecil.
c. Kajian pelestarian fungsi lingkungan hidup dibatasi pada kecamatan kota yang terletak di kabupaten Bandung.
d. Pemodelan dengan menggunakan Sistem Dinamis dibatasi pada sistem pengelolaan Lumpur Tinja (pewadahan, pengangkutan, dan pengolahannya di IPLT).
(30)
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) 2.1.1 IPLT dan Konsepsi Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya memenuhi kebutuhan saat ini dengan tidak mengabaikan kemampuan generasi masa datang untuk memenuhi kebutuhannya (Marten 2001). Perangkat kebijakan untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut adalah AGENDA 21 yaitu suatu Cetak Biru (Blue Print)
untuk acuan melakukan kegiatan atau tindakan (action) pembangunan berkelanjutan (sustainable development) pada abad 21. Agenda ini memuat berbagai hal yang mencakup aspek fisik, biologi, sosial ekonomi dan budaya termasuk di dalamnya penerapan pembangunan itu sendiri. Konsepsi dasar pembangunan berkelanjutan di dalam Agenda 21 tersebut adalah “membangun yang tidak merusak lingkungan yaitu pembangunan yang arif dan bijaksana sehingga kualitas lingkungan selalu terjaga sepanjang masa”.
Agenda 21 dunia digunakan sebagai acuan untuk menyusun Agenda masing-masing negara termasuk Indonesia. Kebijakan pengelolaan limbah tertera pada bagian ke-2 Agenda 21 dunia (Konservasi dan pengelolaan sumberdaya alam untuk pembangunan), dan bagian ke-2 Agenda 21 Indonesia (Pengelolaan limbah). Strategi untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut adalah (i) minimisasi limbah, (ii) maksimisasi daur ulang dan pengomposan, (iii) meningkatkan pelayanan, (iv) meningkatkan pengolahan dan pembuangan limbah yang akrab lingkungan (KMNLH 1997). Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan berkelanjutan, maka pada konferensi tingkat tinggi bangsa-bangsa di Johanesburg 2002 disepakati untuk menetapkan tujuan pembangunan yang harus dicapai pada akhir tahun 2015. Tujuan pembangunan tersebut dikenal dengan Millenium Development Goal 2015 (MDG-2015). Adapun sasaran yang hendak dicapai adalah bahwa setengah penduduk yang belum memperoleh akses terhadap hasil pembangunan, harus sudah terlayani pada akhir tahun 2015. Di bidang sanitasi, setengah dari penduduk yang belum mendapat akses ke fasilitas sanitasi yang diperbaiki, harus sudah terlayani pada akhir tahun 2015. Rumusan
(31)
sasaran tersebut adalah : Penduduk dilayani tahun 2015 = [Fraksi Penduduk dilayani pada tahun 2000 + 0.5 (fraksi penduduk dilayani tahun 2015 – fraksi penduduk dilayani tahun 2000)] × Jumlah Penduduk tahun 2015.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) merupakan salah satu upaya terencana untuk meningkatkan pengolahan dan pembuangan limbah yang akrab lingkungan. IPLT adalah unsur/komponen sistem pengelolaan air limbah rumah tangga yang dibangun di daerah perkotaan dan berfungsi mengolah lumpur tinja (faecal sludge) sehingga hasil olahannya tidak mencemari lingkungan, bahkan dapat digunakan kembali untuk keperluan pertanian. Bahan baku IPLT adalah lumpur tinja yang terakumulasi di cubluk dan tangki septik yang secara reguler dikuras atau dikosongkan kemudian diangkut ke IPLT dengan menggunakan truk tinja. Volume lumpur tinja yang terakumulasi di dalam cubluk atau tangki septik adalah sekitar 40-70 liter/kapita/tahun (Eawag-Sandec 2003). Hasil olahan IPLT berupa lumpur kering dan fraksi air yang pada derajat kualitas tertentu sudah dapat diterima oleh lingkungan sekitarnya dan dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan pertanian.
Pengolahan lumpur tinja di IPLT merupakan pengolahan lanjutan karena lumpur tinja yang telah dio lah di tangki septik, belum layak dibuang ke media lingkungan. Oleh karena itu, pengolahan lumpur tinja di IPLT ditujukan untuk memastikan bahwa lumpur tinja yang dibuang lebih higienis sehingga tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat. Di dalam pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan lumpur tinja merupakan sebagian dari upaya untuk memelihara lingkungan hidup.
Sistem IPLT merupakan salah satu pendekatan atau pilihan teknologi dalam sistem pengelolaan air limbah rumah tangga (domestik). Sebagaimana tertera pada Gambar 2, sistem pengelolaan air limbah terdiri dari berbagai unsur, dan penerapannya berbeda dari lokasi yang satu dengan lokasi lainnya. Pengelolaan kotoran manusia di daerah perdesaan umumnya menggunakan kakus jongkok yang diletakkan diatas lubang tanah yang disebut cubluk (pit latrine) atau yang dibawahnya diberi tempat pengumpul tinja. Kotoran tinja padat dapat diolah di tempat (di dalam cubluk) atau diangkut dengan gerobak ke suatu lokasi tertentu
(32)
12 untuk diolah. Pengola han kotoran padat tersebut dilakukan dengan menggunakan teknologi kompos yang menghasilkan pupuk organik atau gas bio.
SUMBER: Diolah dari PACEY (1978), UNEP/GPA (2000), Straus dan Monttangero (2003), Eawag/Sandec (2003)
Gambar 2. Unsur-Unsur Sistem Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga dan Berbagai Cara Kombinasinya
Pengelolaan air limbah di daerah perkotaan, umumnya menggunakan sistem setempat (on-site system) atau sistem terpusat (centralized system atau off site system). Hasil olahan limbah yang menggunakan sistem setempat maupun sistem terpusat, apabila pengolahannya memadai, secara teoritis dapat dimanfaatkan kembali misalnya untuk irigasi, pupuk organik dan air baku air minum. Sistem IPLT (faecal sludge treatment), merupakan bagian dari sistem sanitasi setempat
(on-site system) dan dikelola secara terdesentralisasi (decentralized). Sistem IPLT
Keterangan:
Elemen atau unsur-unsur sistem Sanitasi (Air Limbah) kota berbasis IPLT Aliran proses pengelolaan Air Limbah berbasis IPLT Eksisting
Potensi Pemanfaatan hasil olahan air limbah (Daur Ulang) di Indonesia
TEMPAT BUANGAN (DISPOSAL) Gas Bio Ember/Bin Cubluk Basah Tangki Septik (TS) Gerobak Truk Tinja Pipa Outlet (TS) Pupuk Irigasi Kakus Jongkok Kakus Gelontor Siram Kakus Gelontor dg bak Pengge-lontor Bidang Resapan
PENGUMPULAN PENGANGKUTAN PENGOLAHAN PEMANFAATAN
(DAUR ULANG)
IPAL Terpusat
IPLT
Cubluk
Kering Komposter
Air Tanah Air Baku Minum IPAL Komunal Budidaya Kolam Air Sewerasi (perpipaan) Air Permukaan (Sungai, danau dll) PEMBUANGAN Irigasi
(1)
Simulasi-4
(Peningkatan Effisiensi Sistem On-Site)
Pelayanan 35%, Efisiensi Angkutan 100%, IPLT 6x25m3/hari, On-site 60%
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
126505 0 44277 35% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 6325 0
129491 0 45322 35% 6991 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 6475 0
132546 2491 48882 37% 26959 18972 11.55 5.78 0.00 6 382 6983 167
135675 5050 52536 39% 64559 25304 17.33 17.33 0.00 17 1442 7505 534 138877 7824 56430 41% 119701 31652 23.11 34.62 0.03 35 3168 8061 1127 142154 10821 60574 43% 192339 38026 28.91 57.50 0.26 59 5241 8653 1963 145509 14058 64986 45% 282392 44435 34.73 85.40 1.27 96 7040 9284 3050 148943 17553 69683 47% 389750 50889 40.58 116.27 5.12 162 7640 9955 4391 152458 21326 74686 49% 514267 57400 46.47 145.99 15.98 292 5812 10669 5967 156056 25392 80012 51% 655760 63980 52.42 150.21 58.23 567 26 11430 7735 159739 29770 85679 54% 814004 70641 58.43 150.21 110.65 1153 -11553 12240 9508 163509 34461 91689 56% 988735 77397 64.51 150.21 169.08 2393 -31089 13098 11256 167367 39481 98060 59% 1179642 84263 70.68 150.21 233.59 4969 -61046 14009 12976 171317 44850 104811 61% 1386372 91254 76.95 150.21 304.27 10251 -104177 14973 14667 175360 50588 111964 64% 1608523 98388 83.34 150.21 381.23 20972 -163525 15995 16327 179499 56716 119541 67% 1845641 105682 89.85 150.21 464.56 42606 -242409 17077 17956
Pelayanan 35%, Efisiensi Angkutan 100%, IPLT 6x25m3/hari, On-site 75%
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
126505 0 44277 35% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 6325 0
129491 0 45322 35% 6991 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 6475 0
132546 2491 48882 37% 26959 18972 11.55 5.78 0.00 6 382 6983 167 135675 5050 52536 39% 64559 25304 17.33 17.33 0.00 17 1479 7505 534 138877 7824 56430 41% 119701 31652 23.11 34.62 0.03 35 3499 8061 1127 142154 10821 60574 43% 192339 38026 28.91 57.50 0.26 59 6535 8653 1963 145509 14058 64986 45% 282392 44435 34.73 85.40 1.27 96 10559 9284 3050 148943 17553 69683 47% 389750 50889 40.58 116.27 5.12 162 15422 9955 4391 152458 21326 74686 49% 514267 57400 46.47 145.99 15.98 292 20857 10669 5967 156056 25392 80012 51% 655760 63980 52.42 150.21 58.23 567 26477 11430 7735 159739 29770 85679 54% 814004 70641 58.43 150.21 110.65 1153 31774 12240 9508 163509 34461 91689 56% 988735 77397 64.51 150.21 169.08 2393 36109 13098 11256 167367 39481 98060 59% 1179642 84263 70.68 150.21 233.59 4969 38724 14009 12976 171317 44850 104811 61% 1386372 91254 76.95 150.21 304.27 10251 38740 14973 14667 175360 50588 111964 64% 1608523 98388 83.34 150.21 381.23 20972 35166 15995 16327 179499 56716 119541 67% 1845641 105682 89.85 150.21 464.56 42606 26895 17077 17956
Pelayanan 35%, Efisiensi Angkutan 100%, IPLT 6x25m3/hari, On-site 90%
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
126505 0 44277 35% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 6325 0
129491 0 45322 35% 6991 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 6475 0
132546 2491 48882 37% 26959 18972 11.55 5.78 0.00 6 382 6983 167
135675 5050 52536 39% 64559 25304 17.33 17.33 0.00 17 1498 7505 534 138877 7824 56430 41% 119701 31652 23.11 34.62 0.03 35 3678 8061 1127 142154 10821 60574 43% 192339 38026 28.91 57.50 0.26 59 7233 8653 1963 145509 14058 64986 45% 282392 44435 34.73 85.40 1.27 96 12454 9284 3050 148943 17553 69683 47% 389750 50889 40.58 116.27 5.12 162 19612 9955 4391 152458 21326 74686 49% 514267 57400 46.47 145.99 15.98 292 28958 10669 5967 156056 25392 80012 51% 655760 63980 52.42 150.21 58.23 567 40719 11430 7735 159739 29770 85679 54% 814004 70641 58.43 150.21 110.65 1153 55104 12240 9508 163509 34461 91689 56% 988735 77397 64.51 150.21 169.08 2393 72294 13098 11256 167367 39481 98060 59% 1179642 84263 70.68 150.21 233.59 4969 92446 14009 12976 171317 44850 104811 61% 1386372 91254 76.95 150.21 304.27 10251 115696 14973 14667 175360 50588 111964 64% 1608523 98388 83.34 150.21 381.23 20972 142154 15995 16327 179499 56716 119541 67% 1845641 105682 89.85 150.21 464.56 42606 171905 17077 17956
Pelayanan 35%, Efisiensi Angkutan 100%, IPLT 6x25m3/hari, On-site 97,5%
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
126505 0 44277 35% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 6325 0
129491 0 45322 35% 6991 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 6475 0
132546 2491 48882 37% 26959 18972 11.55 5.78 0.00 6 382 6983 167
135675 5050 52536 39% 64559 25304 17.33 17.33 0.00 17 1502 7505 534 138877 7824 56430 41% 119701 31652 23.11 34.62 0.03 35 3710 8061 1127 142154 10821 60574 43% 192339 38026 28.91 57.50 0.26 59 7357 8653 1963 145509 14058 64986 45% 282392 44435 34.73 85.40 1.27 96 12792 9284 3050 148943 17553 69683 47% 389750 50889 40.58 116.27 5.12 162 20360 9955 4391 152458 21326 74686 49% 514267 57400 46.47 145.99 15.98 292 30404 10669 5967 156056 25392 80012 51% 655760 63980 52.42 150.21 58.23 567 43263 11430 7735 159739 29770 85679 54% 814004 70641 58.43 150.21 110.65 1153 59270 12240 9508 163509 34461 91689 56% 988735 77397 64.51 150.21 169.08 2393 78755 13098 11256 167367 39481 98060 59% 1179642 84263 70.68 150.21 233.59 4969 102039 14009 12976 171317 44850 104811 61% 1386372 91254 76.95 150.21 304.27 10251 129438 14973 14667 175360 50588 111964 64% 1608523 98388 83.34 150.21 381.23 20972 161259 15995 16327 179499 56716 119541 67% 1845641 105682 89.85 150.21 464.56 42606 197799 17077 17956
(2)
Simulasi-5
(Perlua san Daerah Pelayanan)
Pelayanan 35% + Angkutan 100%, effisiensi on-site 97,5%, IPLT 6x25m3/hari, 4 kec
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
405548 0 141942 35% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 20277 0
414533 0 145087 35% -12745 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 20727 0
423717 7984 156285 37% 23716 18972 11.55 5.78 0.00 6 -12 22326 52
433105 16155 167742 39% 116666 25322 17.33 17.33 0.00 17 1103 23963 167 442701 24971 179916 41% 265741 31724 23.12 34.62 0.03 35 4474 25702 353 452509 34448 192826 43% 470718 38209 28.97 57.52 0.26 59 11225 27547 615 462535 44631 206518 45% 731275 44806 34.89 85.47 1.27 96 22469 29503 957 472783 55566 221040 47% 1046995 51548 40.92 116.50 5.14 162 39313 31577 1380 483258 67300 236440 49% 1417361 58472 47.08 146.38 16.18 292 62848 33777 1879 493965 79881 252769 51% 1841747 65615 53.40 150.24 59.39 567 94156 36110 2442 504909 93359 270077 53% 2319411 73017 59.92 150.24 112.79 1153 134300 38582 3008 516095 107769 288402 56% 2849485 80723 66.68 150.24 172.72 2393 184327 41200 3570 527530 123164 307799 58% 3430972 88778 73.72 150.24 239.40 4971 245263 43971 4127 539217 139602 328328 61% 4062738 97231 81.08 150.24 313.12 10255 318109 46904 4679 551164 157143 350050 64% 4743502 106137 88.80 150.24 394.19 20981 403845 50007 5225 563376 175852 373033 66% 5471822 115551 96.93 150.24 482.99 42625 503419 53290 5767
Pelayanan 50% + effisiensi on-site 97,5%, IPLT 6x25m3/hari, 4 kec
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
405548 0 202774 50% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 28968 0
414533 0 207267 50% -25038 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 29610 0
423717 11406 223265 53% -13436 18972 11.55 5.78 0.00 6 -258 31895 37 433105 23075 239628 55% 42965 25333 17.33 17.33 0.00 17 151 34233 117 442701 35658 257008 58% 142849 31769 23.13 34.62 0.03 35 2127 36715 247 452509 49178 275433 61% 285086 38323 29.01 57.53 0.26 59 6543 39348 430 462535 63698 294966 64% 468389 45037 35.00 85.52 1.28 96 14251 42138 670 472783 79280 315671 67% 691318 51959 41.13 116.64 5.16 162 26072 45096 967 483258 95989 337618 70% 952274 59140 47.45 146.63 16.30 292 42797 48231 1318 493965 113894 360876 73% 1249486 66634 54.01 150.25 60.12 567 65186 51554 1714 504909 133064 385518 76% 1580997 74499 60.85 150.25 114.13 1154 93957 55074 2112 516095 153556 411603 80% 1944657 82797 68.04 150.25 174.99 2394 129792 58800 2509 527530 175446 439211 83% 2338111 91594 75.61 150.25 243.02 4972 173325 62744 2904 539217 198816 468425 87% 2758787 100960 83.65 150.25 318.64 10257 225143 66918 3296 551164 223752 499335 91% 3203884 110972 92.20 150.25 402.28 20987 285781 71334 3686 563376 250346 532034 94% 3670354 121709 101.34 150.25 494.48 42636 355717 76005 4075
Pelayanan 35% + effisiensi on-site 97,5%, IPLT 6x25m3/hari, 6 kec
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 217166 35% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 31024 0
633899 0 221865 35% -27947 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 31695 0
647613 12216 238880 37% 21230 18972 11.55 5.78 0.00 6 -316 34126 34 661625 24706 256274 39% 156815 25335 17.33 17.33 0.00 17 796 36611 109 675939 38167 274745 41% 378206 31780 23.14 34.62 0.03 35 5063 39249 231 690563 52624 294321 43% 685019 38350 29.02 57.53 0.26 59 14204 42046 403 705503 68141 315068 45% 1076718 45091 35.02 85.54 1.28 96 29920 45010 627 720767 84785 337054 47% 1552625 52056 41.18 116.67 5.17 162 53902 48151 905 736361 102625 360351 49% 2111910 59297 47.54 146.68 16.33 292 87816 51479 1234 752292 121733 385035 51% 2753577 66873 54.15 150.26 60.30 567 133312 55005 1605 768568 142182 411181 53% 3476458 74845 61.07 150.26 114.45 1154 192013 58740 1979 785196 164033 438852 56% 4279192 83280 68.35 150.26 175.52 2394 265514 62693 2352 802183 187367 468131 58% 5160228 92248 76.05 150.26 243.87 4972 355378 66876 2723 819539 212271 499109 61% 6117799 101825 84.25 150.26 319.93 10258 463132 71301 3092 837269 238835 531879 64% 7149918 112092 92.99 150.26 404.17 20988 590265 75983 3460 855384 267155 566540 66% 8254357 123133 102.37 150.26 497.16 42639 738221 80934 3827
Pelayanan 50% + eff On Site 97,5%, IPLT 6x25 m3/hari, 6 kec
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 310238 50% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 44320 0
633899 0 316950 50% -46754 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 45279 0
647613 17451 341258 53% -35600 18972 11.55 5.78 0.00 6 -693 48751 24 661625 35289 366102 55% 44094 25353 17.33 17.33 0.00 17 -660 52300 76 675939 54509 392479 58% 190285 31849 23.15 34.62 0.03 35 1473 56068 162 690563 75144 420426 61% 401208 38524 29.09 57.55 0.26 59 7044 60061 282 705503 97284 450036 64% 674863 45445 35.18 85.61 1.28 96 17353 64291 439 720767 121022 481405 67% 1009020 52684 41.50 116.88 5.19 162 33656 68772 634 736361 146454 514634 70% 1401207 60319 48.11 147.05 16.52 292 57163 73519 866 752292 173682 549828 73% 1848690 68431 55.09 150.27 61.42 567 89029 78547 1127 768568 202811 587094 76% 2348461 77110 62.49 150.27 116.51 1154 130354 83871 1392 785196 233933 626531 80% 2897214 86450 70.42 150.27 179.00 2395 182175 89504 1656 802183 267165 668257 83% 3491336 96552 78.95 150.27 249.42 4974 245459 95465 1920 819539 302629 712398 87% 4126886 107523 88.18 150.27 328.37 10262 321101 101771 2184 837269 340455 759090 91% 4799570 119479 98.19 150.27 416.55 20997 409914 108441 2449 855384 380780 808472 95% 5504727 132541 109.11 150.27 514.74 42657 512625 115496 2715
(3)
Simulasi-6
(Pengendalian Konsumsi Air Minum)
Pelayanan 35% + effisiensi on-site 97,5%, IPLT 6x25m3/hari, 6 kec, Konsumsi 90%
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 217166 35% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 31024 0
633899 0 221865 35% -23558 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 31695 0
647613 12216 238880 37% 21952 18972 11.55 5.78 0.00 6 -229 34126 34 661625 24706 256274 39% 145229 25331 17.33 17.33 0.00 17 884 36611 109 675939 38167 274745 41% 345733 31764 23.13 34.62 0.03 35 4893 39249 231 690563 52624 294321 43% 623115 38309 29.01 57.53 0.26 59 13344 42046 403 705503 68141 315068 45% 976895 45009 34.99 85.52 1.28 96 27769 45010 627 720767 84785 337054 47% 1406463 51909 41.10 116.62 5.16 162 49687 48151 905 736361 102625 360351 49% 1911070 59059 47.41 146.60 16.29 292 80601 51479 1233 752292 121733 385035 51% 2489822 66509 53.93 150.25 60.03 567 121994 55005 1604 768568 142181 411180 53% 3141665 74316 60.74 150.25 113.97 1154 175327 58740 1977 785196 164032 438851 56% 3865378 82540 67.87 150.25 174.71 2394 242036 62693 2349 802183 187366 468130 58% 4659561 91244 75.38 150.25 242.58 4972 323526 66876 2718 819539 212268 499107 61% 5522626 100496 83.33 150.25 317.96 10257 421173 71301 3086 837269 238831 531875 64% 6452786 110367 91.78 150.25 401.28 20986 536316 75982 3451 855384 267150 566534 66% 7448034 120937 100.79 150.25 493.06 42635 670255 80933 3815
Pelayanan 35% + effisiensi on-site 97,5%, IPLT 6x25m3/hari, 6 kec, Konsumsi 85%
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 217166 35% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 31024 0
633899 0 221865 35% -21364 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 31695 0
647613 12216 238880 37% 22313 18972 11.55 5.78 0.00 6 -185 34126 34 661625 24706 256274 39% 139436 25329 17.33 17.33 0.00 17 929 36611 109 675939 38167 274745 41% 329496 31756 23.13 34.62 0.03 35 4808 39249 231 690563 52624 294321 43% 592163 38289 29.00 57.53 0.26 59 12914 42046 403 705503 68141 315068 45% 926984 44968 34.97 85.51 1.27 96 26693 45010 627 720767 84785 337054 47% 1333381 51836 41.07 116.59 5.16 162 47580 48151 905 736361 102625 360351 49% 1810650 58939 47.34 146.55 16.26 292 76994 51479 1233 752292 121733 385035 51% 2357944 66327 53.83 150.25 59.90 567 116335 55005 1603 768568 142181 411180 53% 2974269 74052 60.57 150.25 113.73 1154 166984 58740 1976 785196 164032 438850 56% 3658470 82170 67.63 150.25 174.30 2394 230296 62693 2347 802183 187365 468129 58% 4409227 90742 75.04 150.25 241.93 4972 307600 66876 2716 819539 212267 499105 61% 5225040 99831 82.87 150.25 316.97 10256 400194 71301 3083 837269 238829 531873 64% 6104219 109505 91.17 150.25 399.84 20985 509342 75982 3447 855384 267147 566531 66% 7044871 119839 100.00 150.25 491.01 42633 636272 80933 3809
Pelayanan 35% + effisiensi on-site 97,5%, IPLT 6x25m3/hari, 6 kec, Konsumsi 80%
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 217166 35% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 31024 0
633899 0 221865 35% -19170 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 31695 0
647613 12216 238880 37% 22674 18972 11.55 5.78 0.00 6 -141 34126 34 661625 24706 256274 39% 133644 25327 17.33 17.33 0.00 17 973 36611 109 675939 38167 274745 41% 313259 31748 23.13 34.62 0.03 35 4723 39249 231 690563 52624 294321 43% 561212 38268 28.99 57.52 0.26 59 12484 42046 402 705503 68141 315068 45% 877073 44926 34.95 85.50 1.27 96 25617 45010 627 720767 84785 337054 47% 1260300 51763 41.03 116.57 5.15 162 45472 48151 904 736361 102625 360351 49% 1710230 58820 47.27 146.51 16.24 292 73386 51479 1232 752292 121732 385035 51% 2226066 66145 53.72 150.25 59.77 567 110676 55005 1602 768568 142181 411179 53% 2806872 73788 60.41 150.25 113.49 1154 158641 58740 1975 785196 164031 438850 56% 3451563 81800 67.39 150.25 173.90 2394 218557 62693 2346 802183 187364 468128 58% 4158894 90240 74.70 150.25 241.28 4972 291674 66875 2714 819539 212266 499104 61% 4927454 99166 82.41 150.25 315.99 10256 379214 71301 3079 837269 238827 531871 64% 5755653 108643 90.56 150.25 398.40 20984 482367 75982 3442 855384 267144 566529 66% 6641709 118741 99.22 150.25 488.96 42631 602289 80933 3803
Pelayanan 35% + effisiensi on-site 97,5%, IPLT 6x25m3/hari, 6 kec, Konsumsi 75%
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 217166 35% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 31024 0
633899 0 221865 35% -16975 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 31695 0
647613 12216 238880 37% 23035 18972 11.55 5.78 0.00 6 -97 34126 34 661625 24706 256274 39% 127851 25325 17.33 17.33 0.00 17 1017 36611 109 675939 38167 274745 41% 297022 31740 23.13 34.62 0.03 35 4638 39249 231 690563 52624 294321 43% 530260 38248 28.99 57.52 0.26 59 12054 42046 402 705503 68141 315068 45% 827161 44885 34.93 85.49 1.27 96 24541 45010 627 720767 84785 337054 47% 1187219 51689 40.99 116.54 5.15 162 43365 48151 904 736361 102625 360351 49% 1609810 58701 47.20 146.47 16.22 292 69779 51479 1232 752292 121732 385034 51% 2094188 65964 53.61 150.25 59.64 567 105017 55005 1602 768568 142180 411179 53% 2639476 73524 60.24 150.25 113.25 1153 150299 58740 1974 785196 164031 438849 56% 3244655 81431 67.14 150.25 173.49 2394 206818 62693 2344 802183 187363 468127 58% 3908560 89738 74.37 150.25 240.64 4971 275748 66875 2712 819539 212264 499103 61% 4629867 98501 81.95 150.25 315.00 10256 358235 71300 3076 837269 238825 531869 64% 5407086 107781 89.96 150.25 396.96 20983 455393 75981 3438 855384 267142 566526 66% 6238547 117643 98.43 150.25 486.91 42629 568306 80932 3797
(4)
Rumusan-1 (Skenario Pesimis) -35,60,100,60,4,227
Time 2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
405548 0 141942 35% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 20277 0
414290 0 145002 35% -9877 12648 3.47 0.00 0.00 0 0 20715 0
423221 7984 156112 37% 24204 18972 6.93 3.47 0.00 6 45 22302 31
432345 16147 167467 39% 109113 25319 10.40 10.40 0.00 17 1401 23924 100 441665 24942 179525 41% 244492 31714 13.87 20.79 0.00 35 4441 25646 212 451186 34387 192302 43% 430111 38182 17.38 34.52 0.14 58 8661 27472 370 460912 44524 205843 45% 665651 44752 20.92 51.49 0.55 92 12675 29406 575 470848 55394 220190 47% 950709 51452 24.52 70.43 2.53 145 14227 31456 830 480998 67043 235392 49% 1284794 58315 28.19 90.65 6.84 240 10191 33627 1132 491367 79517 251496 51% 1667317 65375 31.95 99.61 26.07 423 -3417 35928 1477 501959 92867 268552 54% 2097587 72668 35.82 100.03 57.60 796 -31435 38365 1836 512780 107134 286607 56% 2574802 80233 39.82 100.03 93.42 1565 -79559 40944 2193 523834 122369 305710 58% 3098045 88112 43.96 100.03 133.24 3143 -154321 43673 2545 535126 138625 325920 61% 3666275 96349 48.28 100.03 177.20 6359 -263072 46560 2893 546662 155964 347296 64% 4278318 104990 52.79 100.03 225.48 12869 -413963 49614 3236 558446 174447 369903 66% 4932862 114088 57.53 100.03 278.28 25987 -615926 52843 3576
Rumusan-2 (Skenario Moderat)-50,80,100,75,4,215
Time 2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
405548 0 202774 50% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 28968 0
414290 0 207145 50% -18892 12648 4.62 0.00 0.00 0 0 29592 0
423221 11406 223017 53% -7132 18972 9.24 4.62 0.00 6 -135 31860 29
432345 23066 239238 55% 42707 25327 13.86 13.86 0.00 17 537 34177 94 441665 35630 256462 58% 129485 31747 18.50 27.67 0.05 35 2678 36637 198 451186 49121 274713 61% 252220 38266 23.19 45.99 0.24 59 6683 39245 345 460912 63597 294053 64% 409796 44921 27.96 67.56 1.86 94 12682 42008 537 470848 79120 314544 67% 600970 51753 32.82 91.10 6.27 154 20550 44935 774 480998 95754 336253 70% 824364 58805 37.81 101.03 29.16 266 29908 48036 1051 491367 113564 359248 73% 1078453 66122 42.96 101.03 66.97 495 40133 51321 1345 501959 132611 383590 76% 1361559 73754 48.31 101.03 109.94 973 50357 54799 1639 512780 152960 409350 80% 1671842 81753 53.88 101.03 158.25 1969 59480 58479 1932 523834 174687 436604 83% 2007287 90175 59.73 101.03 212.13 4020 66181 62372 2225 535126 197874 465437 87% 2365701 99079 65.88 101.03 271.86 8200 68930 66491 2517 546662 222603 495934 91% 2744692 108531 72.39 101.03 337.74 16655 65999 70848 2808 558446 248966 528189 95% 3141665 118597 79.29 101.03 410.13 33680 55477 75456 3099
Rumusan-3 (Skenario Optimis) -60,100,150,85,6,202
Time 2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 372285 60% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 53184 0
633899 0 380339 60% -44247 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 54334 0
647613 20941 409509 63% -53100 18972 11.55 5.78 0.00 6 -642 58501 20 661625 42345 439320 66% -16650 25350 17.33 17.33 0.00 17 -851 62760 64 675939 65404 470967 70% 62697 31840 23.15 34.62 0.03 35 295 67281 135 690563 90158 504495 73% 182796 38501 29.08 57.54 0.26 59 3570 72071 235 705503 116713 540015 77% 341265 45398 35.16 85.60 1.28 96 9611 77145 366 720767 145179 577639 80% 535493 52601 41.46 116.85 5.19 162 18911 82520 529 736361 175673 617489 84% 762626 60183 48.04 147.00 16.50 292 31829 88213 721 752292 208314 659689 88% 1019550 68223 54.96 150.27 61.27 567 48584 94241 939 768568 243228 704368 92% 1302877 76808 62.30 150.27 116.23 1154 69266 100624 1159 785196 280530 751647 96% 1608925 86027 70.14 150.27 178.54 2394 93827 107378 1379 802183 320358 801668 100% 1933706 95978 78.56 150.27 248.68 4974 122094 114524 1599 819539 362859 854582 104% 2272905 106763 87.65 150.27 327.25 10261 153767 122083 1818 837269 408189 910551 109% 2621859 118493 97.50 150.27 414.90 20996 188432 130079 2039 855384 456511 969741 113% 2975541 131285 108.21 150.27 512.40 42655 225557 138534 2259
Rumusan-4 (Skenario Ideal) – 80,100,150,97.5,200
Time 2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 496380 80% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 70911 0
633899 0 507119 80% -59293 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 72446 0
647613 27921 546012 84% -104834 18972 11.55 5.78 0.00 6 -943 78002 15 661625 56457 585757 89% -125770 25364 17.33 17.33 0.00 17 -2256 83680 48 675939 87194 627945 93% -125802 31895 23.16 34.62 0.03 35 -3440 89706 101 690563 120185 672635 97% -108317 38641 29.13 57.56 0.26 59 -4056 96091 176 705503 155570 719972 102% -77014 45681 35.29 85.66 1.28 96 -3736 102853 275 720767 193494 770108 107% -35893 53103 41.72 117.02 5.21 162 -2186 110015 397 736361 234111 823199 112% 10728 61000 48.50 147.30 16.65 292 809 117600 542 752292 277579 879412 117% 58193 69470 55.71 150.27 62.18 567 5381 125630 706 768568 324065 938919 122% 101484 78620 63.44 150.27 117.89 1154 11566 134131 872 785196 373728 1001884 128% 135205 88564 71.80 150.27 181.33 2395 19305 143126 1039 802183 426751 1068498 133% 153557 99421 80.88 150.27 253.13 4975 28431 152643 1206 819539 483331 1138962 139% 150316 111321 90.80 150.27 334.01 10264 38664 162709 1374 837269 543674 1213490 145% 118811 124403 101.66 150.27 424.80 21002 49602 173356 1542 855384 607998 1292305 151% 51890 138812 113.61 150.27 526.47 42669 60715 184615 1713
(5)
Rumusan-5 (Skenario Optimal-1)-50,100,150,60,256-3500
Time2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 310238 50% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 44320 0
633899 0 316950 50% -46754 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 45279 0
647613 17451 341258 53% -35600 18972 11.55 5.78 0.00 6 -693 48751 24 661625 35289 366102 55% 44094 25353 17.33 17.33 0.00 17 234 52300 76 675939 54509 392479 58% 190285 31849 23.15 34.62 0.03 35 3859 56068 162 690563 75144 420426 61% 401208 38524 29.09 57.55 0.26 59 10079 60061 282 705503 97284 450036 64% 674863 45445 35.18 85.61 1.28 96 17628 64291 439 720767 121022 481405 67% 1009020 52684 41.50 116.88 5.19 162 24120 68772 634 736361 146454 514634 70% 1401207 60319 48.11 147.05 16.52 292 26074 73519 866 752292 173682 549828 73% 1848690 68431 55.09 150.27 61.42 567 18960 78547 1127 768568 202811 587094 76% 2348461 77110 62.49 150.27 116.51 1154 -2768 83871 1392 785196 233933 626531 80% 2897214 86450 70.42 150.27 179.00 2395 -45644 89504 1656 802183 267165 668257 83% 3491336 96552 78.95 150.27 249.42 4974 -117120 95465 1920 819539 302629 712398 87% 4126886 107523 88.18 150.27 328.37 10262 -225496101771 2184 837269 340455 759090 91% 4799570 119479 98.19 150.27 416.55 20997 -379858108441 2449 855384 380780 808472 95% 5504727 132541 109.11 150.27 514.74 42657 -590013115496 2715
Rumusan-6 (Skenario Optimal-2)-50,100,150,60,256-3000
Time 2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 310238 50% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 44320 0
633899 0 316950 50% -46754 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 45279 0
647613 14958 338765 52% -35600 18972 11.55 5.78 0.00 6 -693 48395 24 661625 30250 361062 55% 44598 25353 17.33 17.33 0.00 17 234 51580 77 675939 46607 384576 57% 192311 31849 23.15 34.62 0.03 35 3869 54939 163 690563 64057 409338 59% 406277 38524 29.09 57.55 0.26 59 10119 58477 286 705503 82662 435414 62% 685064 45443 35.18 85.61 1.28 96 17721 62202 447 720767 102487 462870 64% 1027067 52677 41.50 116.88 5.19 162 24275 66124 649 736361 123598 491778 67% 1430510 60302 48.11 147.05 16.52 292 26263 70254 890 752292 146064 522209 69% 1893426 68398 55.07 150.27 61.41 567 19080 74601 1164 768568 169955 554238 72% 2413647 77048 62.46 150.27 116.48 1154 -2937 79177 1442 785196 195327 587925 75% 2988798 86345 70.36 150.27 178.95 2395 -46506 83989 1722 802183 222257 623349 78% 3616283 96383 78.85 150.27 249.31 4974 -119329 89050 2003 819539 250825 660594 81% 4293273 107264 88.02 150.27 328.16 10262 -230049 94371 2286 837269 281116 699751 84% 5016697 119096 97.96 150.27 416.19 20997 -388202 99964 2572 855384 313218 740910 87% 5783223 131993 108.76 150.27 514.14 42657 -604167 105844 2860
Rumusan-7 (Skenario Optimal-3)-50,100,150,60,256-2500
Time 2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 310238 50% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 44320 0
633899 0 316950 50% -46754 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 45279 0
647613 12465 336272 52% -35600 18972 11.55 5.78 0.00 6 -693 48039 24 661625 25210 356022 54% 45102 25353 17.33 17.33 0.00 17 234 50860 77 675939 38745 376714 56% 194337 31849 23.15 34.62 0.03 35 3880 53816 165 690563 53091 398372 58% 411339 38523 29.09 57.55 0.26 59 10159 56910 290 705503 68290 421041 60% 695224 45441 35.18 85.61 1.28 96 17814 60149 456 720767 84384 444768 62% 1044992 52670 41.50 116.88 5.19 162 24429 63538 665 736361 101419 469599 64% 1459526 60286 48.10 147.05 16.52 292 26449 67086 915 752292 119438 495584 66% 1937578 68364 55.06 150.27 61.40 567 19196 70798 1202 768568 138486 522770 68% 2477768 76987 62.43 150.27 116.46 1154 -3115 74681 1495 785196 158593 551191 70% 3078574 86241 70.31 150.27 178.89 2395 -47378 78742 1792 802183 179805 580896 72% 3738330 96216 78.76 150.27 249.20 4974 -121545 82985 2092 819539 202172 611941 75% 4455217 107009 87.87 150.27 327.96 10262 -234596 87420 2395 837269 225748 644383 77% 5227256 118720 97.73 150.27 415.83 20997 -396505 92055 2703 855384 250587 678279 79% 6052298 131457 108.42 150.27 513.55 42657 -618207 96897 3015
Rumusan-8 (Skenario Optimal-4)-50,100,150,60,256-2000
Time 2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 310238 50% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 44320 0
633899 0 316950 50% -46754 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 45279 0
647613 9972 333779 52% -35600 18972 11.55 5.78 0.00 6 -693 47683 24 661625 20170 350982 53% 45606 25353 17.33 17.33 0.00 17 234 50140 78 675939 30922 368892 55% 196363 31849 23.15 34.62 0.03 35 3890 52699 166 690563 42246 387527 56% 416392 38523 29.09 57.55 0.26 59 10199 55361 294 705503 54166 406918 58% 705343 45438 35.18 85.61 1.28 96 17906 58131 465 720767 66711 427094 59% 1062795 52663 41.50 116.88 5.19 162 24582 61013 681 736361 79908 448088 61% 1488255 60269 48.09 147.05 16.52 292 26633 64013 942 752292 93785 469931 62% 1981152 68330 55.04 150.27 61.40 567 19306 67133 1242 768568 108368 492652 64% 2540835 76926 62.40 150.27 116.44 1154 -3301 70379 1551 785196 123668 516266 66% 3166568 86137 70.25 150.27 178.84 2395 -48259 73752 1866 802183 139711 540802 67% 3857531 96051 78.66 150.27 249.09 4974 -123768 77257 2186 819539 156526 566296 69% 4612814 106757 87.72 150.27 327.75 10262 -239137 80899 2512 837269 174145 592780 71% 5431415 118351 97.50 150.27 415.47 20997 -404766 84683 2844 855384 192600 620292 73% 6312232 130931 108.08 150.27 512.97 42657 -632131 88613 3183
(6)
Rumusan-9 (Skenario Optimal-5)-50,100,150,60,256-1500
Time 2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 310238 50% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 44320 0
633899 0 316950 50% -46754 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 45279 0
647613 7479 331286 51% -35600 18972 11.55 5.78 0.00 6 -693 47327 24 661625 15130 345942 52% 46110 25353 17.33 17.33 0.00 17 234 49420 78 675939 23140 361110 53% 198389 31849 23.15 34.62 0.03 35 3900 51587 168 690563 31522 376803 55% 421438 38522 29.09 57.55 0.26 59 10239 53829 299 705503 40290 393042 56% 715422 45436 35.18 85.61 1.28 96 17998 56149 474 720767 49462 409846 57% 1080476 52656 41.49 116.88 5.19 162 24734 58549 698 736361 59055 427235 58% 1516698 60253 48.09 147.05 16.52 292 26814 61034 969 752292 69084 445230 59% 2024150 68297 55.03 150.27 61.39 567 19412 63604 1285 768568 79564 463848 60% 2602858 76865 62.37 150.27 116.41 1154 -3494 66264 1611 785196 90492 483090 62% 3252804 86035 70.20 150.27 178.78 2395 -49151 69013 1945 802183 101882 502973 63% 3973936 95888 78.57 150.27 248.98 4974 -125999 71853 2287 819539 113749 523518 64% 4766159 106510 87.57 150.27 327.55 10262 -243670 74788 2637 837269 126110 544745 65% 5629338 117988 97.27 150.27 415.12 20997 -412984 77821 2996 855384 138982 566674 66% 6563294 130415 107.75 150.27 512.39 42657 -645940 80953 3365
Rumusan-10 (Skenario Optimal-6)-50,100,150,65,256-1500
Time 2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 310238 50% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 44320 0
633899 0 316950 50% -46754 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 45279 0
647613 7479 331286 51% -35600 18972 11.55 5.78 0.00 6 -693 47327 24 661625 15130 345942 52% 46110 25353 17.33 17.33 0.00 17 24 49420 78 675939 23140 361110 53% 198389 31849 23.15 34.62 0.03 35 3338 51587 168 690563 31522 376803 55% 421438 38522 29.09 57.55 0.26 59 9533 53829 299 705503 40290 393042 56% 715422 45436 35.18 85.61 1.28 96 17983 56149 474 720767 49462 409846 57% 1080476 52656 41.49 116.88 5.19 162 27152 58549 698 736361 59055 427235 58% 1516698 60253 48.09 147.05 16.52 292 34594 61034 969 752292 69084 445230 59% 2024150 68297 55.03 150.27 61.39 567 36949 63604 1285 768568 79564 463848 60% 2602858 76865 62.37 150.27 116.41 1154 29944 66264 1611 785196 90492 483090 62% 3252804 86035 70.20 150.27 178.78 2395 8368 69013 1945 802183 101882 502973 63% 3973936 95888 78.57 150.27 248.98 4974 -33906 71853 2287 819539 113749 523518 64% 4766159 106510 87.57 150.27 327.55 10262 -103917 74788 2637 837269 126110 544745 65% 5629338 117988 97.27 150.27 415.12 20997 -209610 77821 2996 855384 138982 566674 66% 6563294 130415 107.75 150.27 512.39 42657 -359839 80953 3365
Rumusan-11 (Skenario Optimal-7)-50,100,150,70,256-1500
Time 2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 310238 50% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 44320 0
633899 0 316950 50% -46754 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 45279 0
647613 7479 331286 51% -35600 18972 11.55 5.78 0.00 6 -693 47327 24 661625 15130 345942 52% 46110 25353 17.33 17.33 0.00 17 -159 49420 78 675939 23140 361110 53% 198389 31849 23.15 34.62 0.03 35 2852 51587 168 690563 31522 376803 55% 421438 38522 29.09 57.55 0.26 59 8922 53829 299 705503 40290 393042 56% 715422 45436 35.18 85.61 1.28 96 17970 56149 474 720767 49462 409846 57% 1080476 52656 41.49 116.88 5.19 162 29248 58549 698 736361 59055 427235 58% 1516698 60253 48.09 147.05 16.52 292 41336 61034 969 752292 69084 445230 59% 2024150 68297 55.03 150.27 61.39 567 52148 63604 1285 768568 79564 463848 60% 2602858 76865 62.37 150.27 116.41 1154 58925 66264 1611 785196 90492 483090 62% 3252804 86035 70.20 150.27 178.78 2395 58218 69013 1945 802183 101882 502973 63% 3973936 95888 78.57 150.27 248.98 4974 45907 71853 2287 819539 113749 523518 64% 4766159 106510 87.57 150.27 327.55 10262 17203 74788 2637 837269 126110 544745 65% 5629338 117988 97.27 150.27 415.12 20997 -33353 77821 2996 855384 138982 566674 66% 6563294 130415 107.75 150.27 512.39 42657 -111885 80953 3365
Rumusan-12 (Skenario Optimal-8)-50,100,150,75,256-1500
Time 2,000 2,001 2,002 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015
POP_t Dp_Lyn POP_Lyn FP_Lyn V_LRT_BA V_LT V_LT_TR V_LT_OL LT_Lnk Dtl_IPLT Dtl_Kota Plgn Retribusi
620475 0 310238 50% 0 6324 0.00 0.00 0.00 0 0 44320 0
633899 0 316950 50% -46754 12648 5.78 0.00 0.00 0 0 45279 0
647613 7479 331286 51% -35600 18972 11.55 5.78 0.00 6 -693 47327 24 661625 15130 345942 52% 46110 25353 17.33 17.33 0.00 17 -313 49420 78 675939 23140 361110 53% 198389 31849 23.15 34.62 0.03 35 2440 51587 168 690563 31522 376803 55% 421438 38522 29.09 57.55 0.26 59 8404 53829 299 705503 40290 393042 56% 715422 45436 35.18 85.61 1.28 96 17959 56149 474 720767 49462 409846 57% 1080476 52656 41.49 116.88 5.19 162 31021 58549 698 736361 59055 427235 58% 1516698 60253 48.09 147.05 16.52 292 47041 61034 969 752292 69084 445230 59% 2024150 68297 55.03 150.27 61.39 567 65009 63604 1285 768568 79564 463848 60% 2602858 76865 62.37 150.27 116.41 1154 83446 66264 1611 785196 90492 483090 62% 3252804 86035 70.20 150.27 178.78 2395 100398 69013 1945 802183 101882 502973 63% 3973936 95888 78.57 150.27 248.98 4974 113442 71853 2287 819539 113749 523518 64% 4766159 106510 87.57 150.27 327.55 10262 119689 74788 2637 837269 126110 544745 65% 5629338 117988 97.27 150.27 415.12 20997 115788 77821 2996 855384 138982 566674 66% 6563294 130415 107.75 150.27 512.39 42657 97923 80953 3365