Persepsi Masyarakat terhadap Ketersediaan Air

5.2 Hasil Analisis Persepsi Masyarakat tentang Jasa Perbaikan Lingkungan

Pada analisis persepsi masyarakat ini merupakan jawaban dari tujuan penelitian yang pertama, yaitu analisis persepsi masyarakat untuk jasa perbaikan lingkungan dengan 4 variabel bebas, secara lengkap berbagai persepsi di bawah ini:

5.2.1 Persepsi Masyarakat terhadap Ketersediaan Air

Pada persepsi masyarakat terhadap ketersediaan air dibagi menjadi dua golongan persepsi yaitu persepsi buruk dan baik. Berdasarkan Gambar 13 persepsi untuk katergori buruk sebesar 70, persepsi baik sebesar 30. Keadaan ini menunjukkan bahwa ketersedian saat ini mengalami penurunan. Dimana ketersediaan air yang dikategorikan baik persentasenya sangat kecil dan persentase persepsi buruk lebih tinggi, oleh karena kondisi lingkungan mengalami penurunan sehingga diperlukan insentif atau kompensasi sebagai jasa perbaikan lingkungan untuk memulihkan ketersediaan air. Keadaan ini menunjukkan bahwa kurangnya penyampaian informasi kepada masyarakat bahwa air minum yang digunakan harus memperhatikan keadaan lingkungan sehingga akan memperbaiki kondisi air, baik yang berasal dari DAS Citarum dan kondisi air tanah. Masyarakat menganggap bahwa masih layak untuk dikonsumsi dan hal ini juga menunjukkan bahwa kurang informasi dari pemerintah tentang kualitas dan kuantitas air. Gambar 13 Persentase Persepsi Responden terhadap Ketersediaan Air. Persentase persepsi terhadap ketersediaan air yang cenderung buruk, hal ini menunjukkan bahwa responden sebagai pengguna jasa lingkungan mulai merasa kurangnya ketersediaan air dan buruknya kualitas air. Kurangnya ketersediaan air minum dan buruknya kualitas air khususnya pada saat kemarau diasumsikan karena semakin buruknya kondisi lingkungan di Hulu DAS Citarum dan buruknya kondisi lingkungan di wilayah hilir sebagai daerah resapan air. Apabila kondisi ini dibiarkan, Persepsi Terhadap Ketersediaan Air 70 30 Baik Buruk maka akan terjadi defisit terhadap ketersediaan air baik yang berasal dari DAS Citarum Jasa Tirta II maupun dari air tanah ground water. Sehingga jelaslah bahwa untuk mengantisipasi kekurangan terhadap ketersediaan air dan memperbaiki kondisi air, khususnya pada saat musim kemarau maka perlu dilakukan perbaikan lingkungan di Hulu DAS Citarum dan perbaikan lingkungan di wilayah hilir.

5.2.2 Persepsi Masyarakat terhadap Keluhan Air