Media Pembelajaran Deskripsi Teoritis

sesuai dengan tujuan belajar akan mampu meningkatkan pengalaman belajar sehingga anak didik dapat mencapai keberhasilan belajar. Media pembelajaran mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kesuksesan proses belajar dan mengajar. Manfaat penggunaan media adalah memberikan kemudahan siswa untuk lebih memahami fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Nilai dan manfaat pembelajaran menurut Dina Indriana adalah sebagai berikut: 7 1. Membuat konkret berbagai konsep yang abstrak. 2. Menghadirkan berbagai objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar melalui media pembelajaran yang menjadi sampel dari objek tersebut. 3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil ke dalam ruang pembelajaran pada waktu pelajaran di kelas yang membahas objek tersebut. 4. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Media pembelajaran diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain: 1 bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik; 2 metode pembelajaran lebih bervariasi; 3 siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas; 4 pembelajaran lebih menarik; dan 5 mengatasi keterbatasan ruang. 8 Manfaat media diantaranya dapat memperkecil benda yang besar, memperbesar benda yang kecil, menampilkan tayangan yang terlalu lambat atau terlalu cepat, melukiskan kembali peristiwa lampau, dan memberikan tanggapan yang sama tentang suatu benda. 9 Media yang digunakan dapat mengatasi ruang dan waktu serta indera disamping akan membuat proses belajar mengajar menjadi bervariasi dan menghindarkan kebosanan belajar dan dapat membangkitkan motivasi siswa. Disamping itu media pembelajaran akan dapat membuat proses belajar mengajar 7 Dina Indriana, Op.Cit., h.48-49 8 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana Pranada Media Group, 2011 Cet.4, h.234 9 Sjarifudin, Kedudukan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar, Jurnal Kependidikan , Vol.10 2005, h.20 menjadi efektif dan efisien sehingga berguna dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sebagai alat penarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Media pembelajaran berguna mempercepat proses belajar serta meletakkan dasar-dasar pembelajaran yang konkret dalam berpikir sehingga dapat mengurangi pola pengajaran verbal yang diterapkan oleh guru.

2. Pengertian Weblog

Blog adalah semacam buku harian online. Pemilik blog biasanya menuliskan berbagai catatannya ke dalam blog miliknya, seperti halnya buku harian. Hasil dari tulisan itu dapat dilihat secara online melalui internet. Selain itu pengunjung blog juga bisa memberikan komentarnya pada tulisan pemilik blog. Selain tulisan dapat pula ditambahkan gambar, video, bahkan bisa pula mengupload file. Sehingga pengunjung dapat mengunduh file yang kita masukkan. Blog diibaratkan sebuah media cetak, dimana lewat media itulak pemilik, pengembang atau para penulis akan membagikan informasi-informasi yang diketahuinya kepada publik. Namun hingga kini keberadaan media cetak masih tidak tergantikan, secara total media cetak tetaplah tak sebanding dengan kepraktisan yang ditawarkan oleh weblog . 10 Internet sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan sebagai berikut: a dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan kesemua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas, b proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa, c pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing, d lama belajar juga tergantung pada kemampuan masing- masing siswa, e adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran, f pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa dan 10 Lea Willsen, Tehnik Dasar Blogspot untuk Blogger Kreatif, Jakarta:PT. Elex Media Komputindo,2011, h.2 memungkinkan pihak orang tua atau pendidik untuk memeriksa tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara online. 11 Weblog selain sebagai media cetak dan untuk bertukar ide atau pendapat juga memiliki beberapa manfaat publik antara lain: 1 sebagai media penyampai informasi atau gagasan untuk diakses oleh publik, 2 sebagai sarana mempromosikan sebuah produk untuk dijual atau media publikasi dalam kampanye politik serta lembaga pendidikan bagi siswa sampai dengan program- program media dan perusahaan-perusahaan, 3 sebagai media berlatih untuk menulis, 4 sebagai media untuk bertukar ide atau gagasan dari para pengunjung weblog . Manfaat dari weblog, maka kita dapat memanfaatkan weblog dalam dunia pendidikan. Pemanfaatan weblog yang peneliti laksanakan yaitu dengan memanfaatkannya sebagai media diskusi, penugasan menjawab soal, dan membuat artikel.

3. Hakikat Keterampilan Berpikir Kritis a. Pengertian Keterampilan

Keterampilan itu suatu aktifitas yang berkaitan dengan kegiatan jasmaniah seperti menulis, mencuci, mengetik, dan lain-lain, artinya keterampilan itu bersifta motorik yang membutuhkan koordinasi gerak dan kesadaran yang tinggi. 12 Dengan demikian, siswa yang melakukan gerakan motorik dengan koordinasi dan kesadaran yang rendah dapat kurang atau tidak terampil. Keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapih dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya pada aspek gerak motorik melainkan juga proses fungsi yang bersifat kognitif. 13 11 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Raja Wali Pers, 2011, h.341-342 12 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2009, Cet.115, h.117 13 Ibid, h.117 Kesimpulan dari beberapa pengertian keterampilan yang telah dikemukakan diatas maka keterampilan dapat disimpulkan bahwa suatu kecakapan atau keahlian dalam mengerjakan sesuatu kegiatan yang memerlukan koordinasi gerakan- gerakan.

b. Pengertian Berpikir

Berpikir adalah aktivitas mental untuk dapat merumuskan pengertian, menyintesis, dan menarik kesimpulan. 14 Dengan demikian, berpikir merupakan aktifitas tingkah laku yang menggunakan akal budi untuk merumuskan pengertian, menyintesis, dan menarik kesimpulan. Proses berpikir itu sebenarnya orang tidak pasif, tetapi jiwanya aktif berusaha penyelesaiannya. 15 Selain itu, dalam kegiatan berpikir terjadi kegiatan manipulasi mental karena adanya rangsangan dari luar membentuk suatu pemikiran, penalaran, dan keputusan, serta kegiatan memperluas aturan yang diketahui untuk memecahkan masalah. Berpikir seseorang akan mengolah dan mengorganisasikan bagian-bagian dari pengetahuannya, sehingga pengalaman-pengalaman dan pengetahuan yang tidak teratur menjadi tersusun serta dapat dipahami dan dikuasai. Untuk membentuk suatu pengetahuan yang tersusun dan memahami serta menguasai pengetahuan tidaklah mudah. Hal ini bergantung pada seberapa besar usaha seseorang dalam menemukan suatu makna atau materi. Keterampilan berpikir dapat di definisikan sebagai proses dan juga kemampuan untuk memahami konsep, menerapkan, mensistesiskan, mengevaluasi info yang diperoleh. 16 Unsur-unsur keterampilan berpikir yang perlu dikuasai siswa yaitu mengamati, melaporkan, mengklarifikasi, memberi label, menyusun dan 14 Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2010, h.46 15 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,2001, h.76 16 Joyce M. Laurens, “Intelegensi Riset dan Desain: Sebuah Pendekatan dalam Pembelajaran di Studio Perancangan”, Prosiding Seminar Nasional, Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Arsitektur Manajemen Studio Menuju Dunia Arsitektur Profesional Denpasar, 9-10 Februari 2008, h.35 mengurutkan, menginterpretasi, membuat generalisasi, membuat inferensi, dan memecahkan problema. 17 Keterampilan berpikir harus ditanamkan pada siswa. Pada usia 11 tahun ke atas siswa telah mampu berpikir reflektif menggunakan asumsi atau hipotesis, dan kemampuan berpikirnya tidak lagi terikat tetapi menjangkau waktu lampau dan masa depan. 18 Meskipun berpikir itu merupakan suatu proses mental, namun keterampilan berpikir dapat dilatih, seperti halnya seorang atlit yang harus terus berlatih terus-menerus untuk meningkatkan kemampuannya dan mencapai prestasi yang lebih tinggi. Jadi, berpikir adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dalam memahami suatu konsep dan info yang diperoleh seseorang dalam mengatasi berbagai permasalahan yang menjadi hasil yang positif untuk dirinya maupun lingkungannya. c. Pengertian Berpikir Kritis Pendidikan diharapkan memberikan pengetahuan yang memungkinkan orang dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan dalam tugas-tugas professional dan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, dalam kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat cepat seperti saat ini, sering kali pengetahuan yang kita peroleh tidak mampu kita implementasikan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, keterampilan memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Memecahkan masalah memerlukan penggunaan keterampilan berpikir secara terpadu dan dasar pengetahuan yang relevan. 19 Berpikir kritis tidaklah identik dengan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan menyelesaikan masalah adalah bagian dari kemampuan berpikir kritis. 20 Dalam perspektif deskriptif, berpikir kritis merupakan analisis situasi 17 Syarifuddin Nurdin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum , Jakarta: Ciputat Press, 2002h, 108 18 Amiruddin Rasyad,Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Uhamka Press Yayasan Prep-Ex 8,2003, h.137 19 Darmiyati Zuchdi, Humanisasi Pendidikan Menemukan Kembali Pendidikan yang Manusiawi , Jakarta: Bumi Aksara,2009, Cet.2, h.124 20 Joyce M. Laurens, Op.Cit., h.35