Kalibrasi Instrumen METODOLOGI PENELITIAN

bawah batas lulus passing grade untuk tiap-tiap soal. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus: 20 Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar Js = Jumlah seluruh peserta tes Perhitungan dengan rumus tersebut, maka perhitungan tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kriteria nilai yang ada. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal, digunakan kriteria tingkat kesukaran pada Tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.8 Kriteri Tingkat Kesukaran No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Kriteria No. Soal 1. 0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah 5,7,9 2. 0,30 ≤ TK 0,70 Sedang 1,2,3,4.6,8,10 3. 0,70 ≤ TK -0,30 Sukar Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software Anates Versi 4.0. 4 Daya Pembeda Daya pembeda dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal mampu dijawab oleh setiap siswa. Daya beda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 21 D= - = - Keterangan : D : Daya Beda : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya peserta kelompok bawah : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut: 20 Suharsimi Arikunto. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006, cet.6 h.223 21 Ibid., h.228 Tabel 3.9 Kriteria Daya Beda No. Rentang Nilai D Kriteria 1. D 20 Jelek 2. 0,20 ≤ D ≤ 0,40 Cukup 3. 0,40 ≤ D 0,70 Baik 4. 0,70 ≤ D 1,00 Baik Sekali Pengujian daya beda dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software Anates Versi 4.0.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu yang sangat penting dalam kegiatan penelitian terutama jika diinginkan generalisasi atau kesimpulan tentang masalah yang diteliti. Jika data disajikan dalam bentuk yang masih mentah maka data kurang mempunyai arti. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah dari lembar observasi, dan tes essay keterampilan berpikir kritis, lalu diolah lebih lanjut. Adapun langkah-langkah dalam melakukan pengolahan data-data hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pengkategorian Siswa

Perhitungan variansi langkah yang pertama dilakukan dengan menghitung simpangan terlebih dahulu dan kemudian menjumlakhan simpangannya. Adapun rumus untuk menghitung variansi adalah: = ̅̅̅̅̅ atau Keterangan: S= RagamVarians Xi= Skor Siswa ̅= Rata-rata n= Jumlah siswa Rumus menghitung simpangan baku adalah: S= √ Keterangan: S = Standar Deviasi =Tiap Skor dikuadratkan lalu dijumlahkan kemudian N dibagi N = Tiap Skor dikuadratkan lalu dijumlahkan, dibagi N, lalu dikuadratkan

2. Analisis instrument tes essay

Keterampilan berpikir kritis siswa dianalisis melalui jawaban siswa dari pertanyaan yang dapat mengindikasikan adanya keterampilan berpikir kritis pada siswa. Data yang diperoleh dari instrument diatas dapat dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah yakni a Memberikan skor mentar pada setiap jawaban siswa terhadap tes essay berdasarkan standar jawaban yang telah dibuat. Pedoman penilaian terlampir pada lampiran. b Menghitung skor total dari tes essay untuk masing-masing siswa berdasarkan setiap indikatornya. c Menentukan nilai persentase keterampilan berpikir kritis masing-masing siswa, dengan cara mengubah skor mentah ke dalam nilai persentase berdasarkan rumus: 22 NP= X 100 Keterangan: NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan R : Skor mentah yang diperoleh siswa SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 : Bilangan tetap

3. Persentase Kemunculan

Menghitung persentase keterampilan berpikir kritis siswa yang muncul pada setiap masing-masing metode pembelajaran yakni dengan rumus sebagai berikut: Persentase = X 100

4. Hasil Analisis Penelitian

Data yang diperoleh dari data serta perhitungan kemudian data tersebut dideskripsikan dan dianalisis untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian. Berdasarkan hasil analisa tersebut selanjutnya data diverifikasi dan ditarik kesimpulan. Hasil analisa dari instrumen penelitian tersebut selanjutnya diinterpretasikan dalam bentuk kategori agar lebih mudah dibaca dan mudah untuk memberi kesimpulan masing-masing aspek keterampilan berpikir kritis termasuk dalam kategori sangat baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. 22 Ngalim Purwanto, Op.cit., h.102 Pengkategorian ini berdasarkan pedoman penilaian peneliti. Adapun kategori penskoran tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini: Tabel 3.10 Distribusi skor rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa 23 No. Interval Skor Keterangan 1. 75 - 100 Sangat Baik 2. 50- 75 Baik 3. 25 - 50 Cukup 4. 0- 25 Kurang

5. Uji Korelasi

Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui antara variasi metode dengan keterampilan berpikir kritis. Uji korelasi yang digunakan yaitu analisis korelasi pearson dengan menggunakan spss 16. Masing-masing metode memiliki skor aspek keterampilan berpikir kritis, lalu dikorelasi dengan total skor masing- masing keterampilan berpikir kritis siswa. 23 Riduan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta, 2004, h.89 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Media weblog digunakan pada tiga pertemuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, sesuai dengan sintaks kurikulum 2013. Sebelum siswa melakukan pembelajaran dengan pemanfaatan weblog, peneliti memberikan materi terlebih dahulu dengan pendekatan saintifik di sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran tugas di rumah siswa masing-masing yang terdiri dari tiga proses belajar mengajar yakni diskusi, penugasan menjawab soal, dan membuat artikel. Pada diskusi siswa harus hadir dan bersama-sama berdiskusi dengan peneliti yang disebut dengan pembelajaran online. Sedangkan pertemuan kedua yang berupa penugassan menjawab soal, siswa diberikan waktu untuk unggah jawaban masing- masing ke weblognya sehingga siswa tidak melakukan unggah bersama-sama dalam hal ini pembelajaran offline. Pada pertemuan ketiga siswa diberikan tugas kembali untuk membuat artikel mengenai manfaat bakteri dalam kehidupan sehari-hari yang di-unggah pada weblognya masing-masing. Tabel 4.1 Proses Pembelajaran Biologi Dengan Pemanfaatan Weblog Pada Konsep Archaebacteria dan Eubacteria Kelas X Pertemuan Metode Pembelajaran Pada Weblog Bersifat I Diskusi Online II Penugasan Menjawab Soal Offline III Membuat Artikel Offline Terdapat lima aspek atau kelompok keterampilan berpikir kritis yang terdiri dari dua belas indikator. Pencapaian keterampilan berpikir kritis setiap kelompok dapat dilihat dari hasil diskusi, penugasan menjawab soal siswa, membuat artikel siswa dan hasil jawaban tes akhir posttest essay siswa. Hasil dari lembar penilaian produk