SMAMA  yang  memiliki  karakteristiks  tersendiri  dibandingkan  dengan bidang  IPA  lainnya,  ditinjau  dari  sifat  objeknya  dan  persoalan  yang  melekat
pada makhluk hidup di lingkungannya. Pada aspek biologi, mengkaji berbagai persoalan  yang terkait dengan berbagai fenomena  yang terjadi pada makhluk
hidup dengan berbagai factor lingkungan.
Pembelajaran  biologi  diharapkan  dapat  menjadi  wahana  bagi  diri  sendiri dan alam sekitar serta merupakan sarana  yang efektif untuk mengembangkan
kecakapan  hidup  life  skill  siswa,  termasuks  keterampilan  berpikir  kritis. Dengan  mengkaji  biologi  yang  dikaitkan  dengan  persoalan  dalam  kehidupan
siswa maupun lingkungan, diharapkan keterampilan berpikir kritis siswa dapat terlatih dan berkembang, sehingga siswa mampu mengatasi pemasalahan yang
dihadapinya.
Kenyataannya,  harapan  tersebut  belum  dapat  terwujud  secara  maksismal. Hasil  pengamatan  di  salah  satu  sekolah  wilayah  Cibinong  menunjukkan
bahwa pembelajaran keterampilan berpikir kritis ini belum banyak dilakukan. Guru  lebih  banyak  mengeksplorasi  dengan  menggunakan  buku  yang  sudah
disediakan sekolah sehingga keterampilan berpikir kritis siswa kurang tergali.
9
Belum  terbiasanya  guru  merancang  dan  melaksanakan  pembelajaran keterampilan  berpikir  kritis  diduga  sebagai  pangkal  munculnya  keterampilan
berpikir kritis siswa rendah.
10
Materi biologi yang ditayangkan dalam media pembelajaran dalam bentuk weblog
dikaitkan  dengan  isi  indikator  materi  dan  indikator  keterampilan berpikir  kritis.  Dengan  pembelajaran  berbantu  media  weblog  dapat
merangsang  siswa  untuk  berpikir  secara  kritis.  Pembelajaran  dengan  weblog dilakukan  sebagai  usaha  mengembangkan  pembelajaran  yang  berpusat  pada
siswa bukan berpusat sepenuhnya kepada guru.
Konsep Archaebacteria dan Eubacteria merupakan konsep yang berkaitan dengan  permasalahannya  di  kehidupan  siswa  sehari-hari.  Contoh  pertama
9
Lampiran 12
10
Agung  W.  Subiantoro,  “Keterampilan  Berpikir  Kritis  Siswa  dalam  Pembelajaran Biologi Menggunakan Koran”, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 2009, h.11
yakni  untuk  atasi  alergi,
11
pemanfaatan  bakteri  pereduksi  sulfat  untuk bioremediasi tanah bekas tambang batubara,
12
dan pemanfaatan bakteri untuk membuat insulin dalam skala besar untuk penyakit diabetes milletus. Dengan
mengetahui  manfaat  dan  bahaya  dari  Archaebacteria  dan  Eubacteria  bagi
kehidupan, siswa dapat mengetahui pemanfaatannya dan penanggulangannya.
Proses  pembelajaran  dengan  menggunakan  metode  diskusi,  penugasan menjawab  soal  dan  membuat  artikel  mulai  dari  merespon  informasi,  sampai
menyampaikan  informasi  kepada  orang  lain  di  dalam  kelas  dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan menggunakan weblog
sebagai media yang memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis.
Oleh  karena  itu,  untuk  mengetahui  efektifitas  pemanfaatan  weblog  dalam memunculkan  keterampilan  berpikir  kritis  siswa,  maka  penulis  tertarik  untuk
mengajukan  judul  “Profil  Keterampilan  Berpikir  Kritis  Pada Pembelajaran  Konsep
Archaebacteria  dan  Eubacteria  Menggunakan Metode Penugasan Melalui Weblog
.”
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain: 1.  Pemanfaatan media informasi yang telah disediakan oleh internet yakni weblog
masih kurang dimanfaatkan.
2.   Weblog dapat digunakan untuk menggali keterampilan berpikir kritis. 3.  Pembelajaran  biologi  dituntut  untuk  dapat  mengembangkan  keterampilan
berpikir kritis. 4.  Materi  pokok  Archaebacteria  dan  Eubacteria  merupakan  konsep  yang
berkaitan dengan permasalahan di kehidupan siswa sehari-hari.
C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.  Pendekatan  pembelajaran  yang  digunakan  adalah  pendekatan  saintifik  yang diberikan  langsung  di  kelas  sebagai  proses  belajar  dalam  pemberian  materi,
11
Atika  Walujani  Moedijono,    “  Bakteri  untuk  Atasi  Alergi”,  Sains  Kompas,  Online diakses pada tanggal 23 November 2015
12
Enny Widyati, “Pemanfaatan Bakteri Pereduksi Sulfat untuk Bioremediasi Tanah Bekas Tambang Batubara”, Jurnal Bioremediasi Pusat Litbang dan Konservasi Alam, 2007, h.286
selanjutnya  penguatan  proses  belajar  dengan  pemberian  tugas  rumah,  dengan pemanfaatan weblog.
2. Weblog yang digunakan ada dua setting, yaitu online dan offline. Weblog secara
online digunakan  pada  pertemuan  pertama  yaitu  diskusi,  sedangkan  offline
digunakan pada pertemuan kedua dan ketiga yakni penugasan menjawab soal dan membuat artikel.
3.  Aspek  berpikir  kritis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  antara  lain: 1memberikan  penjelasan  sederhana,  2  membangun  keterampilan  dasar,  3
kesimpulan, 4 membuat pernyataan lebih lanjut, dan 5 strategi taktik. 4. Konsep yang digunakan yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
D. Rumusan Masalah
Rumusan  masalah dalam  penelitian  ini  adalah:  “Bagaimanakah  profil
keterampilan  berpikir  kritis  siswa  dengan  pemanfaatan  weblog  pada  konsep Archaebacteria
dan Eubacteria ?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  profil  keterampilan berpikir  kritis  siswa  dengan  metode  penugasan  melalui  weblog  pada  konsep
Archaebacteria dan Eubacteria.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain: 1.  Memberikan  alternatif  pengajaran  dengan  menggunakan  media  pembelajaran,
sehingga  siswa  mendapatkan  pengalaman  belajar  biologi  dengan  menggunakan internet
. 2.  Pembelajaran  ini  diharapkan  juga  dapat  memotivasi  guru  untuk  lebih
menguasai  fasilitas  teknologi  dan  menerapkannya  dalam  pembelajaran  di  kelas. Agar lebih bisa memanfaatkan lagi fasilitas di sekolah yang sudah tersedia.
7
BAB II KAJIAN TEORI
A.  Deskripsi Teoritis
Subbab  ini  akan  dijelaskan  mengenai  deskripsi  masing-masing  teori  dari beberapa  variabel  yang  diteliti  berdasarkan  referensi  untuk  menunjang  peneliti
dalam  menyusun  kerangka  berpikir.  Selain  itu  subbab  ini  juga  digunakan  untuk mengarahkan  peneliti  pada  fokus  penelitian,  sehingga  dapat  menghindari
meluasnya  bahasan  penelitian.  Deskripsi  teoritik  bertujuan  untuk  mengaitkan permasalahan  keterampilan  berpikir  kritis  dengan  memanfaatkan  weblog  sebagai
media pembelajaran. Berikut akan dijelaskan mengenai teori-teori antar subbab.
1.  Media Pembelajaran
a. Definisi Media Pembelajaran Media  pembelajaran  pada  penelitian  ini  menjadi  variabel  bebas  yang
dilihat  pengaruhnya.  Kata  media  berasal  dari  bahasa  latin  medius  yang  secara harfiah  berarti  „tengah’,  „perantara’,  atau  „pengantar’.  Secara  lebih  khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat- alat  grafis,  photografis,  atau  elektronik  untuk  menangkap,  memproses,  dan
menyusun  kembali  informasi  visual  atau  verbal.  Association  of  Education  and Communication  Technology
AECT  memberi  batasan  tentang  media  sebagai segala  bentuk  dan  saluran  yang  digunakan  untuk  menyampaikan  pesan  atau
informasi.  Selain  sebagai  sistem  penyampai  atau  pengantar,  media  yang  sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi
atau  perannya  yaitu  mengatur  hubungan  yang  efektif  antara  dua  pihak  utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat
yang menyampaikan atau mengatarkan pesan-pesan pengajaran.
1
Media pembelajaran didefinisikan sebagai “peralatan dan bahan pembelajaran yang  digunakan  guru  dan  siswa
dalam  kegiatan  pembelajaran.”  Media
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2010, h.3
pembelajaran  didefinisikan  juga  sebagai  “sarana  meningkatkan  kegiatan  proses belajar  mengajar.”
2
Media  atau  bahan  adalah  perangkat  lunak  software  berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan
peralatan.  Antara  perangkat  lunak  dan  perangkat  keras  menjadi  satu  kesatuan berupa  media  secara  utuh.  Kemudian  secara  umum  pemakaian  kata  media
pembelajaran  digantikan  dengan  istilah-  istilah  tertentu  seperti  bahan pembelajaran,  alat  peraga,  media  penjelasan,  dan  lain  sebagainya.  Penggunaan
media  pembelajaran  sangat  penting  karena  penggunaannya  berpedoman  pada kesesuaian kebutuhan pada materi yang akan disajikan.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari  pengirim  ke  penerima  sehingga  dapat  merangsang  fikiran,  perasaan,
perhatian,  dan  minat  serta  perhatian  siswa  sehingga  proses  belajar  terjadi.
3
Manfaat media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar seperti berikut: a. Media pembelajran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b.  Media  pembelajaran  dapat  meningkatkan  dan  mengarahkan  perhatian  anak
sehingga  dapat  menimbulkan  motivasi  belajar,  interaksi  yang  lebih  langsung. Antara  siswa  dan  lingkungannya,  dan  kemungkinan  siswa  untuk  belajar  sendiri-
sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu;
1 Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang
kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, radio, atau model. 2
Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.
3 Kejadian  langka  yang  terjadi  di  masa  lalu  atau  terjadi  sekali  dalam
puluhan  tahun  dapat  ditampilkan  melalui  rekaman  video,  film,  foto,  slide selain secara verbal.
2
Cecep  Kusnadi  dan  Bambang  Suthipto,  Media  Pembelajaran  Manual  dan  Digital, Bogor: Galia Indonesia, 2011, h.9
3
Arif Sadiman,  Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h.59