93 disebabkan pengaruh kenaikan tarif cukai rokok kretek pada tahun ke dua simulasi
yang masih terlalu kecil namun cukup untuk menunjukkan besaran perubahan variabel-variabel endogen di dalam model.
Pada sektor rokok kretek, kenaikan tarif cukai rokok kretek sebesar 10 persen, cateris paribus, pada tahun ke dua simulasi akan menyebabkan
peningkatan harga riil rokok kretek di tingkat konsumen sebesar 4.7 persen. Hal ini menyebabkan penurunan permintaan rokok kretek sebesar 4.9 persen. Harga ril
rokok kretek di tingkat produsen mengalami penurunan sebesar 1 persen. Hal ini menyebabkan penurunan produksi rokok kretek sebesar 0.1 persen.
Pada sektor tembakau, kenaikan tarif cukai rokok kretek sebesar 10 persen, cateris paribus, pada tahun ke dua simulasi akan menyebabkan penurunan
penawaran tembakau sebesar 0.0042 persen dan permintaan tembakau total berkurang sebesar 0.009 persen. Penurunan pada harga riil tembakau di tingkat
konsumen adalah sebesar 0.0017 sedangkan di tingkat petani adalah sebesar 0.0036 persen.
7.2.3. Simulasi Historis Tahun 2008
Pada tahun 2008, perubahan tarif cukai rokok kretek adalah sebesar 10 persen dari tarif cukai rokok kretek hasil simulasi tahun 2007 sehingga perubahan
terlihat. Seluruh variabel endogen mengalami perubahan. Hasil simulasi rata-rata secara sederhana dapat dilihat pada tabel 23 berikut:
94
Tabel 23. Hasil Simulasi Historis Tahun 2008
Variabel Nilai Dasar
Hasil Skenario Simulasi tahun 2008 Nilai Simulasi
Persen Perubahan LKTV Ha
34 797.67 34 795.52
-0.0062 LKTSV Ha
134 237.45 134 189.04
-0.0361 LKTT Ha
169 035.12 168 984.56
-0.0299 PTD ton
139 128.35 139 083.04
-0.0326 TMT ton
54 693.08 54 686.70
-0.0117 TET ton
53 356.30 53 357.74
0.0027 ST ton
140 465.13 140 412.00
-0.0378 DTORK ton
137 054.97 136 735.96
-0.2328 DTT ton
138 258.97 137 939.96
-0.2307 HTDP 000 Rpton
18 596.37 18 590.37
-0.0323 HTDK 000 Rpton
35 953.07 35 947.33
-0.0160 PRK juta batang
227 966.90 227 430.06
-0.2355 TEXRK juta batang
1 695.39 1 700.42
0.2967 SRK juta batang
226 271.51 225 729.64
-0.2395 DRK juta batang
212 434.01 195 636.04
-7.9074 HCRK Rpbatang
408.53 431.48
5.6195 HRK Rpbatang
170.06 167.10
-1.7429 Sumber: Data, diolah 2013
Berdasarkan tabel 23 di atas, Seluruh variabel endogen di dalam model terlihat mengalami perubahan. Hal ini disebabkan pengaruh kenaikan tarif cukai
rokok kretek pada tahun ke tiga simulasi cukup untuk menunjukkan besaran perubahan variabel-variabel endogen di dalam model. Perubahan yang terjadi
mendekati hasil rata-rata simulasi yang telah ditunjukkan sebelumnya. Pada sektor rokok kretek, kenaikan tarif cukai rokok kretek sebesar 10
persen, cateris paribus, pada tahun ke tiga simulasi akan menyebabkan peningkatan harga riil rokok kretek di tingkat konsumen sebesar 5.62 persen. Hal
ini menyebabkan penurunan permintaan rokok kretek sebesar 7.9 persen. Harga ril rokok kretek di tingkat produsen mengalami penurunan sebesar 1.74 persen. Hal
ini menyebabkan penurunan produksi rokok kretek sebesar 0.24 persen. Pada sektor tembakau, kenaikan tarif cukai rokok kretek sebesar 10
persen, cateris paribus, pada tahun ketiga simulasi akan menyebabkan penurunan
95 penawaran tembakau sebesar 0.04 persen dan permintaan tembakau total
berkurang sebesar 0.23 persen. Penurunan pada harga riil tembakau di tingkat konsumen adalah sebesar 0.02 sedangkan di tingkat petani adalah sebesar 0.03
persen.
7.2.4. Simulasi Historis Tahun 2009