64 tembakau virginia akan berubah searah dengan perubahan harga riil tembakau
virginia untuk keperluan ekspor di tingkat petani sebesar 0.83 Ha, cateris paribus. Ditinjau dari sisi elastisitas, harga riil tembakau virginia untuk keperluan ekspor
di tingkat petani berpengaruh secara inelastis baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini menunjukkan bahwa luas lahan perkebunan tembakau
virginia relatif lamban dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi. Hal ini dapat dibuktikan dengan berpengaruhnya luas lahan perkebunan tembakau pada
tahun sebelumnya. Variabel harga riil pupuk di tingkat petani berpengaruh secara negatif
dengan koefisien sebesar 4.48. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan harga riil pupuk di tingkat petani sebesar Rp 1 000 per ton maka akan direspon oleh luas
lahan perkebunan tembakau virginia dengan perubahan sebesar 4.48 Ha berlawanan arah dengan arah perubahan harga riil pupuk di tingkat petani, cateris
paribus . Ditinjau dari sisi elastisitas, harga riil pupuk di tingkat petani
berpengaruh secara inelastis baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini menunjukkan bahwa luas lahan perkebunan tembakau virginia relatif
lamban dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi. Hal ini dapat dibuktikan dengan berpengaruhnya luas lahan perkebunan tembakau pada tahun
sebelumnya.
6.1.2. Luas Lahan Perkebunan Tembakau Selain Virginia
Hasil estimasi persamaan luas lahan perkebunan tembakau selain virginia dengan bantuan software SAS 9.0 for Windows dapat dilihat pada lampiran 6.
Koefisien determinasi R
2
yang didapat adalah sebesar 0.39. Adapun artinya bahwa variabel-variabel di dalam persamaan luas lahan perkebunan tembakau
65 selain virginia secara bersama-sama mempengaruhi keragaman luas lahan
perkebunan tembakau selain virginia sebesar 39 persen, sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar persamaan. Secara ringkas hasil estimasi persamaan
luas lahan perkebunan tembakau selain virginia dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
Tabel 7. Hasil Estimasi Persamaan Luas Lahan Perkebunan Tembakau Selain Virginia
Variabel Parameter
Estimasi Pr |t|
Elastisitas Keterangan
SR LR
Intercept 163 276.7000 .0001
Intercept HTDP
8.0708 0.0784 0.4877
- harga riil tembakau di tingkat petani 000 Rpton
HG -91.6021 0.0270
-0.6063 - harga riil gabah di tingkat petani
000 Rpton UB
-3.6822 0.3097 -0.0880
- rata-rata upah riil buruh tani tembakau 000 Rptahun
T 4 128.3240 0.2072
0.2592 - tingkat teknologi
R-Square 0.3862 Pr F
0.0501 DW 1.7950
Sumber: Data, diolah 2013 Pada taraf nyata α 15 persen, variabel yang berpengaruh secara nyata pada
persamaan luas lahan perkebunan tembakau selain virginia adalah harga riil tembakau di tingkat petani dan harga riil gabah di tingkat petani. Variabel yang
tidak berpengaruh secara n yata pada taraf α 15 persen adalah rata-rata upah riil
buruh tani tembakau. Adapun penyebab dari tidak berpengaruh secara nyata variabel rata-rata upah riil buruh tani tembakau adalah bahwa buruh tani tembakau
tidak memiliki posisi tawar yang tinggi dalam penentuan penggunaan lahan. Pemilik lahan memiliki posisi tawar yang lebih tinggi dalam penentuan
penggunaan lahan yang dimiliki. Variabel harga riil tembakau di tingkat petani berpengaruh secara positif
dengan koefisien 8.07. Adapun artinya adalah apabila terjadi perubahan harga riil tembakau di tingkat petani sebesar Rp 1 000 per ton ,cateris paribus, maka luas
lahan perkebunan tembakau selain virginia akan mengalami perubahan sebesar 8.07 Ha searah dengan perubahan harga riil tembakau di tingkat petani. Ditinjau
66 dari elastisitas, harga riil tembakau di tingkat petani berpengaruh secara inelastis
dalam jangka pendek. Variabel harga riil gabah di tingkat petani berpengaruh secara negatif
dengan koefisien sebesar 91.6. Hal ini berarti bahwa apabila terjadi perubahan harga riil gabah sebesar Rp 1 000 per ton, maka akan menyebabkan perubahan
luas lahan perkebunan tembakau selain virginia sebesar 91.6 Ha berlawanan arah dengan arah perubahan harga riil gabah di tingkat petani, cateris paribus. Hal ini
menunjukkan bahwa petani akan menanam tanaman yang memberikan harga jual lebih baik di lahan yang dimilikinya. Ditinjau dari elastisitas, variabel harga riil
gabah di tingkatpetani berpengaruh secara inelastis pada jangka pendek. Hal ini disebabkan karena harga tembakau di tingkat petani relatif lebih mahal dari harga
gabah di tingkat petani selama kurun waktu penelitian BPS, 2012.
6.1.3. Luas Lahan Perkebunan Tembakau Total