101 kretek mengalami penurunan kesejahteraan terbesar yaitu Rp 3.1 triliun.
Pendapatan pemerintah meningkat sebesar Rp 3.4 triluin dan total keuntungan ekonomi yang hilang adalah sebesar Rp 84.34 milyar.
7.3.3. Perubahan Kesejahteraan Tahun 2008
Dari tabel 23, dapat dilihat perubahan faktor-faktor penentuan kesejahteraan produsen rokok, konsumen rokok, petani tembakau, konsumen
tembakau dan pendapatan pemerintah dari penetapan tarif cukai pada tahun 2008. Dengan perubahan faktor-faktor tersebut dapat kita tentukan besar perubahan
kesejahteraan petani tembakau, perusahaan rokok kretek, konsumen rokok kretek dan perubahan penerimaan pemerintah. Perubahan tersebut ditunjukkan oleh
Tabel 29 berikut ini:
Tabel 29. Perubahan Kesejahteraan sebagai Dampak Kenaikan Tarif Cukai Rokok Kretek Tahun 2008
Kesejahteraan
Besar Perubahan tahun 2008 milyar rupiah
Petani Tembakau
-0.8344
Konsumen Tembakau
-0.7839
Produsen Rokok Kretek
-668.2596
Perusahaan Rokok Kretek
-669.0436
Konsumen Rokok Kretek
-4 298.4011
Pemerintah
4 778.8161
Total
-189.4629
Sumber: Data, diolah 2013 Berdasarkan tabel 29, dapat dilihat bahwa kenaikan tarif cukai rokok kretek
sebesar 10 persen dari tarif cukai tahun 2007, cateris paribus, dapat menyebabkan berkurangnya kesejahteraan petani tembakau sebesar Rp 0.83 milyar.
Kesejahteraan konsumen tembakau berkurang sebesar Rp 0.78 milyar. Kesejahteraan produsen rokok kretek berkurang sebesar Rp 668.26 milyar.
Keuntungan perusahaan rokok kretek yang merupakan penjumlahan dari perubahan kesejahteraan konsumen tembakau dan perubahan kesejahteraan
102 produsen rokok kretek berkurang sebesar Rp 669.04 milyar. Konsumen rokok
kretek mengalami penurunan kesejahteraan terbesar yaitu Rp 4.3 triliun. Pendapatan pemerintah meningkat sebesar Rp 4.8 triluin dan total keuntungan
ekonomi yang hilang adalah sebesar Rp 189.46 milyar.
7.3.4. Perubahan Kesejahteraan Tahun 2009
Dari tabel 24, dapat dilihat perubahan faktor-faktor penentuan kesejahteraan produsen rokok, konsumen rokok, petani tembakau, konsumen
tembakau dan pendapatan pemerintah dari penetapan tarif cukai pada tahun 2009. Dengan perubahan faktor-faktor tersebut dapat kita tentukan besar perubahan
kesejahteraan petani tembakau, perusahaan rokok kretek, konsumen rokok kretek dan perubahan penerimaan pemerintah. Perubahan tersebut ditunjukkan oleh
Tabel 30 berikut ini:
Tabel 30. Perubahan Kesejahteraan sebagai Dampak Kenaikan Tarif Cukai Rokok Kretek Tahun 2009
Kesejahteraan
Besar Perubahan tahun 2009 milyar rupiah
Petani Tembakau
-1.9931
Konsumen Tembakau
-2.3603
Produsen Rokok Kretek
-1 030.4951
Perusahaan Rokok Kretek
-1 032.8554
Konsumen Rokok Kretek
-4 358.8816
Pemerintah
5 172.1984
Total
-221.5317
Sumber: Data, diolah 2013 Berdasarkan tabel 30, dapat dilihat bahwa kenaikan tarif cukai rokok kretek
sebesar 10 persen dari tarif cukai tahun 2008, cateris paribus, dapat menyebabkan berkurangnya kesejahteraan petani tembakau sebesar Rp 1.99 milyar.
Kesejahteraan konsumen tembakau berkurang sebesar Rp 2.36 milyar. Kesejahteraan produsen rokok kretek berkurang sebesar Rp 1.03 triliun.
Keuntungan perusahaan rokok kretek yang merupakan penjumlahan dari
103 perubahan kesejahteraan konsumen tembakau dan perubahan kesejahteraan
produsen rokok kretek berkurang sebesar Rp 1.032 triliun. Konsumen rokok kretek mengalami penurunan kesejahteraan terbesar yaitu Rp 4.4 triliun.
Pendapatan pemerintah meningkat sebesar Rp 5.2 triluin dan total keuntungan ekonomi yang hilang adalah sebesar Rp 221.53 milyar.
7.3.5. Perubahan Kesejahteraan Tahun 2010