Identifikasi Model Spesifikasi Model

46 di awal tahun. Secara matematis, persamaan harga riil rokok kretek di tingkat produsen dapat dirumuskan sebagai berikut: HRK t = m + m 1 SRK t + m 2 LDRK t-1 + m 3 CRK t + m 4 T t + m 5 LHRK t-1 + U 13 47 dimana: HRK t = harga riil rokok kretek di tingkat produsen pada tahun ke t Rpbatang SRK t = penawaran rokok kretek pada tahun ke t juta batang LDRK t-1 = permintaan rokok kretek pada tahun ke t-1 juta batang CRK t = tarif cukai rokok kretek pada tahun ke t Rpbatang T t = tren waktu LHRK t-1 = harga riil rokok kretek di tingkat produsen pada tahun ke t-1 Rpbatang U 13 = variabel pengganggu Adapun tanda dan besaran parameter yang diharapkan adalah m 1 dan m 3 0; m 2 dan m 4 0; 0 m 5 1. 4.2. Prosedur Analisis Prosedur analisis dalam penelitian ini meliputi identifikasi model, metode pendugaan model, uji masalah autocorrelation, validasi model, simulasi model dan perubahan kesejahteraan. Metode pendugaan estimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Two-Stages Least Squares. Berikut adalah uraian lengkap mengenai prosedur analisis dalam penelitian ini.

4.2.1. Identifikasi Model

47 Identifikasi model yang dirumuskan dalam studi ini adalah sangat terkait dengan tujuan penelitian ini. Identifikasi model diperlukan untuk menyelesaikan tujuan satu dan dua pada penelitian ini yaitu: 1. menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan, penawaran dan harga rokok kretek 2. menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan, penawaran dan harga tembakau. Identifikasi model ditentukan atas dasar order condition sebagai syarat perlu dan rank condition sebagai syarat cukup. Menurut Koutsoyiannis 1977, rumusan identifikasi model persamaan struktural berdasarkan order condition ditentukan oleh: K - M ≥ G - 1 ............................................................................................. 48 dimana: K = Total variabel dalam model, yaitu endogenous variables dan predetermined variables M = Jumlah variabel endogen dan eksogen termasuk dalam suatu persamaan tertentu dalam model G = Total persamaan dalam model, yaitu jumlah variabel endogen dalam model Jika dalam suatu persamaan dalam model menunjukkan kondisi sebagai berikut: K - M G - 1 , maka persamaan tersebut dinyatakan teridentifikasi secara berlebih overidentified K - M = G - 1 , maka persamaan tersebut dinyatakan teridentifikasi secara tepat exactly identified, dan 48 K - M G - 1 , maka persamaan tersebut dinyatakan tidak teridentifikasi unidentified. Hasil identifikasi untuk setiap persamaan struktural haruslah exactly identified atau overidentified untuk dapat menduga parameter-parameternya. Meskipun suatu persamaan memenuhi order condition, mungkin saja persamaan itu tidak teridentifikasi. Karena itu, dalam proses identifikasi diperlukan suatu syarat perlu sekaligus cukup. Hal itu dituangkan dalam rank condition untuk identifikasi yang menyatakan, bahwa dalam suatu persamaan teridentifikasi jika dan hanya jika dimungkinkan untuk membentuk minimal satu determinan bukan nol pada order G-1 dari parameter structural variable yang tidak termasuk persamaan tersebut. Dengan kata lain, rank condition ditentukan oleh determinan turunan persamaan struktural yang nilainya tidak sama dengan nol. Koutsoyiannis, 1977 Pada penelitian ini, hasil perhitungan order condition seluruh persamaan dinyatakan overidentified. Model ini menggunakan total 48 variabel endogen, variabel eksogen dan lag-endogenous variables. Model ini mempunyai 17 variabel endogen. Persamaan yang digunakan maksimal memiliki tujuh variabel sehingga dapat dipastikan bahwa seluruh persamaan dalam model adalah overidentified.

4.2.2. Metode Pendugaan Model