Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

27

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Kerangka pemikiran operasional secara ringkas disajikan pada Gambar 4. Cukai merupakan salah satu pendapatan Negara. Pendapatan Negara dari cukai mencapai lebih dari 68 triliun rupiah pada tahun 2011 BPS, 2011. Pendapatan ini merupakan pendapatan dari cukai hasil olahan tembakau maupun cukai barang mengandung etil alcohol. Rokok merupakan hasil utama industri pengolahan tembakau dan merupakan salah satu barang kena cukai. Cukai rokok dibebankan kepada konsumen maupun ditanggung oleh produsen rokok. Cukai yang ditanggung konsumen akan meningkatkan harga jual rokok sedangkan cukai yang ditanggung produsen rokok akan mengurangi keuntungan yang diterima oleh perusahaan rokok. Peningkatan harga jual atau penurunan keuntungan perusahaan rokok akan memiliki dampak pada permintaan maupun penawaran rokok. Dampak ini juga akan mempengaruhi kesejahteraan konsumen rokok maupun perusahaan rokok. Kesejahteraan konsumen dan perusahaan rokok dapat diukur melalui surplus konsumen dan surplus produsen rokok. Perusahaan rokok merupakan penyerap utama komoditas tembakau baik dari petani maupun pengumpul 1 . Perubahan yang terjadi pada komoditas rokok baik dari permintaan, penawaran dan harga akan berpengaruh pada komoditas tembakau. Pengaruh yang diterima oleh komoditas tembakau berupa perubahan permintaan, penawaran maupun harga tembakau. Perubahan ini pada akhirnya akan mempengaruhi kesejahteraan petani tembakau. 1 Diambil dari http:www.sampoerna.comid_idour_productspagesour_products. aspx diakses pada tanggal 16 September 2012 28 Pada penelitian ini, data variabel produksi, permintaan dan harga tembakau dan rokok di estimasi dengan menggunakan variabel eksogen yang diduga berpengaruh. Estimasi tersebut menggunakan software SAS 9.0. Estimasi model tersebut kemudian di satukan menjadi sebuah model persamaan simultan. Model persamaan simultan hasil estimasi tersebut harus di analisis menggunakan uji-uji statistik seperti uji statistik-t, uji statistik-F, uji statistik Durbin-h atau uji statistik Durbin-Watson, dan uji statistik U-Theil untuk menentukan layak tidaknya simulasi dilakukan. Model yang dinyatakan layak selanjutnya akan digunakan untuk melakukan simulasi untuk mengetahui besarnya dampak dari penetapan cukai. Perubahan dampak ini akan digunakan untuk mengukur perubahan surplus konsumen dan produsen yang mempresentasikan kesejahteraan masyarakat yang terdiri dari konsumen rokok, perusahaan rokok dan petani tembakau. 29 Keterangan : = Hubungan satu arah = Respon Positif Sumber: Peneliti, 2012 Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional Tembakau merupakan komoditas pertanian yang menguntungkan Industri rokok kretek sebagai penyerap utama hasil produksi tembakau nasional Rokok merugikan kesehatan Analisis pengaruh penetapan cukai rokok terhadap kesejahteraan produsen dan konsumen tembakau Rekomendasi Kebijakan Pemerintah menetapkan cukai rokok sebagai penanggulangan dampak negatif rokok Analisis pengaruh penetapan cukai rokok kretek terhadap supply , demand, dan harga tembakau Analisis pengaruh penetapan cukai rokok kretek terhadap supply , demand, dan harga rokok kretek

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Spesifikasi Model

Model merupakan suatu penjelas dari fenomena aktual sebagai suatu sistem atau proses Koutsoyiannis, 1977. Model ekonometrika adalah suatu pola khusus dari model aljabar, yakni suatu unsur yang bersifat stochastic yang mencakup satu atau lebih variabel pengganggu Intriligator, 1978. Model ekonometrika merupakan gambaran dari hubungan masing-masing variabel penjelas explanatory variables terhadap variabel endogen endogenous variables khususnya yang menyangkut tanda dan besaran magnitude and sign dari penduga parameter sesuai dengan harapan teoritis secara apriori. Model yang baik haruslah memenuhi kriteria teori ekonomi theoretically meaningfull, kriteria statistika yang dilihat dari suatu derajat ketepatan goodness of fit yang dikenal dengan koefisien determinasi R 2 serta nyata secara statistik statistically significant sedangkan kriteria ekonometrika menetapkan apakah suatu taksiran memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan seperti unbiasedness, consistency, sufficiency, efficiency . Statistik D w adalah salah satu kriteria ekonometrika yang digunakan untuk menguji taksiran, yaitu menguji validitas dari asumsi autocorrelation Koutsoyiannis, 1977. Menurut Koutsoyiannis 1977 dalam tahapan spesifikasi model terdiri dari: 1 penentuan dependent variable dan explanatory variable yang diterapkan dalam model, 2 harapan secara teoritis mengenai tanda dan besaran parameter sign and magnitude dari setiap persamaan, dan 3 membuat model matematis. Dalam kaitan pembentukan model tersebut perlu diperhatikan jumlah persamaan, bentuk persamaan linear atau non linear dan lain-lain.