Simulasi Historis Tahun 2010 Simulasi Historis

96 besaran perubahan variabel-variabel endogen di dalam model. Perubahan yang terjadi mendekati hasil rata-rata simulasi yang telah ditunjukkan sebelumnya. Pada sektor rokok kretek, kenaikan tarif cukai rokok kretek sebesar 10 persen, cateris paribus, pada tahun ke empat simulasi akan menyebabkan peningkatan harga riil rokok kretek di tingkat konsumen sebesar 5.69 persen. Hal ini menyebabkan penurunan permintaan rokok kretek sebesar 10.05 persen. Harga ril rokok kretek di tingkat produsen mengalami penurunan sebesar 2.68 persen. Hal ini menyebabkan penurunan produksi rokok kretek sebesar 0.4 persen. Pada sektor tembakau, kenaikan tarif cukai rokok kretek sebesar 10 persen, cateris paribus, pada tahun ke empat simulasi akan menyebabkan penurunan penawaran tembakau sebesar 0.14 persen dan permintaan tembakau total berkurang sebesar 0.31 persen. Penurunan pada harga riil tembakau di tingkat konsumen adalah sebesar 0.05 sedangkan di tingkat petani adalah sebesar 0.09 persen.

7.2.5. Simulasi Historis Tahun 2010

Pada tahun 2010, perubahan tarif cukai rokok kretek adalah sebesar 10 persen dari tarif cukai rokok kretek hasil simulasi tahun 2009 sehingga perubahan terlihat jelas. Seluruh variabel endogen mengalami perubahan. Hasil simulasi rata- rata secara sederhana dapat dilihat pada tabel 25. Berdasarkan tabel 25, Seluruh variabel endogen di dalam model terlihat mengalami perubahan sangat signifikan. Hal ini disebabkan pengaruh kenaikan tarif cukai rokok kretek pada tahun ke lima simulasi cukup untuk menunjukkan besaran perubahan variabel-variabel endogen di dalam model. Perubahan yang terjadi mendekati hasil rata-rata simulasi yang telah ditunjukkan sebelumnya. 97 Tabel 25. Hasil Simulasi Historis Tahun 2010 Variabel Nilai Dasar Hasil Skenario Simulasi tahun 2010 Nilai Simulasi Persen Perubahan LKTV Ha 30 128.05 30 113.73 -0.0475 LKTSV Ha 177 155.00 176 872.78 -0.1593 LKTT Ha 207 283.05 206 986.51 -0.1431 PTD ton 174 035.38 173 769.68 -0.1527 TMT ton 52 640.47 52 594.57 -0.0872 TET ton 57 743.49 57 753.08 0.0166 ST ton 168 932.37 168 611.18 -0.1901 DTORK ton 143 782.50 142 982.32 -0.5565 DTT ton 130 711.50 129 911.32 -0.6122 HTDP 000 Rpton 21 843.53 21 808.56 -0.1601 HTDK 000 Rpton 38 793.22 38 758.30 -0.0900 PRK juta batang 238 082.01 236 748.45 -0.5601 TEXRK juta batang 1 839.81 1 853.33 0.7349 SRK juta batang 236 242.20 234 895.12 -0.5702 DRK juta batang 212 067.59 191 090.18 -9.8919 HCRK Rpbatang 385.25 404.65 5.0349 HRK Rpbatang 164.82 159.30 -3.3485 Sumber: Data, diolah 2013 Pada sektor rokok kretek, kenaikan tarif cukai rokok kretek sebesar 10 persen, cateris paribus, pada tahun ke lima simulasi akan menyebabkan peningkatan harga riil rokok kretek di tingkat konsumen sebesar 5.03 persen. Hal ini menyebabkan penurunan permintaan rokok kretek sebesar 9.89 persen. Harga ril rokok kretek di tingkat produsen mengalami penurunan sebesar 3.35 persen. Hal ini menyebabkan penurunan produksi rokok kretek sebesar 0.56 persen. Pada sektor tembakau, kenaikan tarif cukai rokok kretek sebesar 10 persen, cateris paribus, pada tahun ke lima simulasi akan menyebabkan penurunan penawaran tembakau sebesar 0.19 persen dan permintaan tembakau total berkurang sebesar 0.61 persen. Penurunan pada harga riil tembakau di tingkat konsumen adalah sebesar 0.09 sedangkan di tingkat petani adalah sebesar 0.16 persen. 98

7.3. Perubahan Kesejahteraan