84 permintaan rokok kretek memerlukan waktu untuk menyesuaikan dengan
perubahan ekonomi yang terjadi. Pendapatan per kapita masyarakat juga berpengaruh secara positif dengan
koefisien 4.13. Adapun artinya adalah apabila terjadi perubahan pendapatan per kapita masyarakat sebesar Rp 1 000 per kapita per tahun, cateris paribus, maka
akan terjadi perubahan permintaan rokok kretek sebesar 4.13 juta batang searah dengan laju perubahan pendapatan per kapita masyarakat. Ditinjau dari sisi
elastisitas, variabel pendapatan per kapita masyarakat berpengaruh secara in elastis dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini sesuai dengan
penelitian Tjahjapriadi dan Indarto 2003 bahwa mayoritas konsumen rokok kretek justru merupakan kalangan masyarakat golongan ekonomi menengah ke
bawah.
6.1.16. Harga Riil Rokok Kretek di Tingkat Konsumen
Hasil estimasi persamaan harga riil rokok kretek di tingkat konsumen dengan bantuan software SAS 9.0 for Windows secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 6. Koefisien determinasi yang didapat dari estimasi persamaan harga riil rokok kretek di tingkat konsumen adalah sebesar 0.95. Adapun artinya adalah
bahwa variabel-variabel eksogen di dalam persamaan harga riil rokok kretek di tingkat konsumen secara bersama-sama mampu menjelaskan keragaman harga riil
rokok kretek di tingkat konsumen sebesar 95 persen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan harga riik rokok kretek di tingkat konsumen.
Secara ringkas, hasil estimasi persamaan harga riil rokok kretek di tingkat konsumen dapat dilihat pada tabel 17 berikut:
85
Tabel 17. Hasil Estimasi Persamaan Harga Riil Rokok Kretek di Tingkat Konsumen
Variabel Parameter
Estimasi Pr |t|
Elastisitas Keterangan
SR LR
Intercept 184.7482
0.0013 Intercept
SRK -0.0004
0.1215 -0.3065
-0.3678 penawaran rokok kretek juta batang LDRK
0.0002 0.2455
0.1419 0.1703 lag permintaan rokok kretek juta
batang CRK
0.9075 .0001
0.3035 0.3642 tarif cukai rokok kretek Rpbatang
LHCRK 0.1666
0.1663 lag harga riil rokok kretek di tingkat
konsumen Rpbatang R-Square
0.9526 Pr F .0001 Dh
0.1112
Sumber: Data, diolah 2013 Berdasarkan tabel 17, variabel yang berpengaruh nyata pada taraf α 15
persen adalah variabel penawaran rokok kretek dan tarif cukai rokok kretek. Variabel yang tidak berpengaruh nyata pada taraf α 15 persen adalah variabel
permintaan rokok kretek pada tahun sebelumnya dan harga riil rokok kretek pada tahun sebelumnya. Variabel permintaan rokok kretek yang tidak berpengaruh
menunjukkan bahwa sesuai dengan teori Perloff 2008, bahwa asumsi pasar persaingan sempurna dapat dirusak oleh campur tangan pemerintah dalam halini
tarif cukai rokok kretek. Variabel harga riil rokok kretek pada tahun sebelumnya juga tidak berpengaruh, hal ini menunjukkan bahwa harga riil rokok kretek di
tingkat konsumen relatif cepat dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan rokok kretek memiliki daya tawar
yang tinggi dalam penentuan harga riil rokok kretek di tingkat konsumen. Penawaran tembakau berpengaruh secara negatif dengan koefisien 0.0004.
Adapun artinya adalah bahwa apabila terjadi perubahan penawaran rokok kretek sebesar satu milyar batang, cateris paribus, maka harga riil rokok kretek di itngkat
konsumen akan berubah sebesar Rp 4 per batang searah dengan laju perubahan penawaran rokok kretek. Ditinjau dari sisi elastisitasnya, penawaran tembakau
86 berpengaruh secara inelastis baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang. Variabel tarif cukai rokok kretek berpengaruh secara positif dengan
koefisien sebesar 0.9. Adapun artinya adalah apabila terjadi perubahan tarif cukai rokok kretek sebesar Rp 10 per batang, cateris paribus, maka akan terjadi
perubahan harga riil rokok kretek di tingkat konsumen sebesar Rp 9 per batang searah dengan perubahan tarif cukai rokok kretek. Hal ini membuktikan bahwa
sebagian besar tarif cukai rokok kretek dibebankan kepada konsumen. Ditinjau dari elastisitasnya, tarif cukai rokok kretek berpengaruh secara in elastis baik
dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
6.1.17. Harga Riil Rokok Kretek di Tingkat Produsen