Total Ekspor Tembakau Hasil Estimasi Model

68 Variabel luas lahan perkebunan tembakau total berpengaruh secara positif dengan koefisien sebesar 0.896. Adapun artinya adalah apabila terjadi perubahan luas lahan perkebunan tembakau total sebesar satu Ha, maka produksi tembakau domestik akan berubah sebesar 0.896 ton searah dengan perubahan luas lahan perkebunan tembakau total. Ditinjau dari elastisitas, luas lahan perkebunan tembakau total berpengaruh secara elastis dalam jangka pendek. Hal ini mengindikasikan ketergantungan yang besar produksi tembakau domestik terhadap luas lahan perkebunan tembakau total. Lebih jelasnya lahan perkebunan tembakau di Indonesia memiliki tingkat produktivitas yang tinggi untuk menghasilkan daun tembakau.

6.1.5. Total Ekspor Tembakau

Hasil estimasi persamaan total ekspor tembakau dengan bantuan software SAS 9.0 for Windows secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 6. Besaran koefisien determinasi R 2 yang didapat dari estimasi persamaan total ekspor tembakau adalah sebesar 0.77. Adapun artinya adalah variabel-variabel di dalam persamaan total ekspor tembakau secara bersama-sama dapat menjelaskan keragaman total ekspor tembakau sebesar 77 persen, sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan. Secara ringkas, hasil estimasi persamaan total ekspor tembakau dapat dilihat pada tabel 9 berikut: Tabel 9. Hasil Estimasi Persamaan Total Ekspor Tembakau Variabel Parameter Estimasi Pr |t| Elastisitas Keterangan SR LR Intercept 19 856.0200 0.0293 Intercept HTDK -0.2444 0.3096 -0.1706 -0.2239 harga riil tembakau di tingkat konsumen 000 Rpton HTETI 0.1813 0.1944 0.0953 0.1251 harga riil tembakau ekspor Indonesia 000 Rpton T 1 345.8610 0.0485 0.3665 0.4810 tingkat teknologi LTET 0.2380 0.1559 lag total ekspor tembakau ton R-Square 0.7664 Pr F .0001 Dh tidak terdefinisi Sumber: Data, diolah 2013 69 Berdasarkan tabel 9 di atas, dapat diketahui bahwa hanya variabel tingkat teknologi yang berpengaruh secara nyata pada taraf α 15 persen. Variabel yang tidak berpengaruh secara nyata adalah variabel harga riil tembakau di tingkat konsumen, harga riil tembakau ekspor Indonesia dan total ekspor tembakau pada tahun sebelumnya. Sistem perdagangan tembakau internasional adalah melalui sistem lelang World Trade Tobacco, 2012. Sistem lelang menyebabkan eksportir tidak dapat mengetahui besarnya harga ekspor yang akan didapat apabila melakukan ekspor tembakau sebelum tembakau tersebut ditawar oleh importir. Eksportir melakukan spekulasi apabila melakukan ekspor tembakau dan spekulasi membutuhkan sumber informasi yang cepat, akurat dan terpercaya untuk melakukan peramalan. Teknologi informasi, komunikasi dan transportasi dapat memberikan solusi mendapatkan sumber informasi tersebut sehingga tingkat teknologi berpengaruh secara positif secara inelastis.

6.1.6. Total Impor Tembakau