44
V. GAMBARAN UMUM INDUSTRI GULA DI INDONESIA
5.1 Industri Pergulaan Indonesia
Menurut KPPU 2010 bahwa gula terdiri dari beberapa jenis, dilihat dari keputihannya melalui standar ICUMSA International Commission for Uniform
Methods of Sugar Analysis . Semakin putih gula maka semakin kecil nilai
ICUMSA dalam skala internasional unit IU seperti berikut ini. 5.1.1 Raw Sugar
Raw sugar adalah gula mentah berbentuk kristal berwarna kecoklatan dengan bahan bakun dari tebu. Untuk menghasilkan produk ini dibutuhkan proses
sebagai berikut : Tebu – Giling – Nira – Evaporator - kristal merah raw sugar.
Menurut KPPU 2010 bahwa raw sugar ini memiliki nilai ICUMSA sekitar 600- 12000 UI. Gula tipe ini adalah produksi gula setengah jadi dari pabrik
penggilingan tebu yang tidak memiliki unit pemutihan yang biasanya jenis gula inilah yang banyak diimpor untuk nantinya diubah menjadi gula kristal putih
ataupun gula rafinasi.
5.1.2 Refined Sugar
Refined sugar atau gula rafinasi merupakan hasil olahan lebih lanjut dari gula mentah atau raw sugar melalui proses defikasi yang tidak dapat langsung
dikonsumsi oleh manusia sebelum diproses lebih lanjut. Gula rafinasi dihasilkan melalui tahapan produksi yaitu : raw sugar preparation affination
– carbonasi – penyaringan
– pertukaran ion – evaporasi – sentrifugal – gula rafinasi – pengemasan. Hal yang membedakan antara gula kristal putih dengan gula rafinasi
adalah gula rafinasi menggunakan proses carbonasi sedangkan gula kristal putih menggunakan proses sulfitasi.
Gula rafinasi mempunyai standar mutu khusus yaitu mutu 1 yang memiliki nilai ICUMSA 45 dan mutu 2 yang memiliki nilai ICUMSA 46-80. Gula
rafinasi ini adalah bahan baku yang digunakan untuk industri makanan dan minuman. Pendistribusian gula rafinasi dilakukan secara khusus, dimana
distributor gula rafinasi terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan serta penunjukan dari pabrik gula rafinasi yang kemudian disahkan oleh kementerian
45
perindustrian. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kebocoran gula rafinasi ke rumah tangga.
5.1.3 Gula Kristal Putih
Gula kristal putih memiliki nilai ICUMSA antara 250-450 IU. Kementerian perindustrian mengelompokkan gula kristal putih menjadi tiga
bagian yaitu gula kristal putih 1 dengan nilai ICUMSA 250, gula kristal putih 2 dengan nilai ICUMSA 250-350, dan gula kristal putih 3 dengan nilai ICUMSA
350-350. Semakin tinggi nilai ICUMSA maka semakin coklat warna dari gula tersebut serta rasanya semakin manis. Gula tipe ini umumnya digunakan untuk
konsumen rumah tangga dan diproduksi oleh pabrik-pabrik gula yang dekat dengan perkebunan tebu dengan cara menggiling dan melakukan proses
pemutihan, yaitu dengan sulfitasi. Berikut rangkain prosesnya : Tebu – Gilingan –
Nira – Evaporator – Kristal – Sentrifugal – Sulfitasi – Gula kristal putih gula
pasir.
5.2 Kondisi Industri Gula Saat Ini 5.2.1 Perkembangan Luas Areal, Produktivitas, dan Produksi Tebu