Analisis Berlian Porter Metode Pengolahan dan Analisis Data

40 variabel Y dan harus konsisten. Dibawah ini adalah matriks perbandingan berpasangan wilayah penghasil gula dalam industri gula Indonesia. Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan dengan menggunakan rumus: ∝i = Dimana, ∝i = Bobot variabel ke-i Xi = Nilai variabel ke-i n = jumlah data i = 1,2,3,...n Sumber: Internal dan Eksternal Matriks Diadaptasi 6. Mendaftarkan kembali dengan tabel peringkat wilayah penghasil gula berdasarkan urutan dari bobot yang terbesar hingga terkecil. Bobot terbesar membuktikan bahwa wilayah A tersebut memiliki nilai yang lebih baik dibanding wilayah B menurut komponen yang dibandingkan. Serta bobot terkecil membuktikan bahwa wilayah A tersebut memiliki nilai yang lebih buruk dibanding wilayah B menurut komponen yang dibandingkan. 7. Setelah itu, didapatkan wilayah penghasil gula yang memiliki kinerja yang baik dalam industri gula Indonesia adalah wilayah yang menempati posisi teratas dalam kelima komponen pembanding.

4.4.2. Analisis Berlian Porter

Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui dayasaing Industri gula di Indonesia adalah Teori Berlian Porter. Analisis dilakukan pada tiap komponen yang terdapat pada Teori Berlian Porter Porter’s Diamond Theory. Komponen tersebut meliputi : 1 Factor Condition FC, yaitu keadaan faktor–faktor produksi dalam suatu industri seperti tenaga kerja dan infrastuktur. 2 Demand Condition DC, yaitu keadaan permintaan atas barang dan jasa dalam negara. 3 Related and Supporting Industries RSI, yaitu keadaan para penyalur dan industri lainnya yang saling mendukung dan berhubungan. 41 4 Firm, Strategy, Structur, and Rivalry FSSR, yaitu strategi yang dianut perusahaan pada umumnya, stuktur industri dan keadaan kompetisi dalam suatu industri domestik. Gambar 2. The Complete System of National Competitive Advantage Porter, 1990 Keterangan: Garis , menunjukan keterkaitan antar komponen utama yang saling mendukung Garis , menunjukan keterkaitan antar komponen penunjang yang mendukung komponen utama Garis , menunjukan keterkaitan antar komponen utama yang tidak saling mendukung Garis , menunjukan keterkaitan antar komponen penunjang yang tidak terjalin atau tidak mendukung komponen utama Selain itu ada komponen lain yang terkait dengan keempat komponen utama tersebut yaitu faktor pemerintah dan kesempatan. Keempat faktor utama 42 dan dua faktor pendukung tersebut saling berinteraksi. Dari hasil analisis komponen penentu dayasaing kita dapat menentukan komponen yang menjadi keunggulan dan kelemahan dayasaing industri gula di Indonesia. Hasil keseluruhan interaksi antar komponen yang saling mendukung sangat menentukan perkembangan yang dapat menjadi competitive advantage dari suatu industri.Komponen –komponen dalam Teori Berlian Porter dapat dilihat pada Gambar 2. Pendekatan analisis Berlian Porter digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi dari setiap atribut yang ada, seperti kondisi permintaan domestik, kondisi faktor sumberdaya, industri pendukung dan terkait, serta struktur, persaingan, dan strategi industri gula di Indonesia. Selain hal tersebut, tedapat juga dua atribut tambahan yaitu peran pemerintah dan peran dari kesempatan yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan industri gula di Indonesia.

4.5 Definisi Operasional