Jawa Timur Gorontalo Kinerja Industri Gula di Indonesia

74 terhadap wilayah-wilayah lain walau masih perlu perbaikan dari sisi komponen pembanding terlemah yaitu produktivitas tebu dan produktivitas gula.

5. Jawa Timur

Jawa Timur merupakan wilayah penghasil gula terbesar di Indonesia yang memiliki pabrik gula berjumlah 33 pabrik. Kemudian pada periode tahun 2007 hingga 2011, terdapat fluktuasi kinerja yang terjadi. Pada tahun 2011, wilayah Jawa Timur mengalami pencapaian terendah dalam lima tahun terakhir dalam produktivitas tebu dan produktivitas gula. Tabel 22. Kinerja Industri Gula di Jawa Timur Tahun 2007-2011 Tahun Indikator Kinerja Luas lahan ha Produktivitas tebu tonha Produktivitas gula tonha Produksi hablur ton 2007 208.600,20 86,78 5,96 1.255.445,50 2008 211.005,90 77,72 5,87 1.301.500,70 2009 199.448,60 78,32 5,66 1.137.791,68 2010 212.179,60 85,30 5,11 1.094.653,20 2011 211.804,00 72,30 5,30 1.122.902,52 Sumber: Dewan Gula Indonesia 2012 Tabel menunjukkan bahwa wilayah Jawa Timur mengalami penurunan dalam kinerja industri gula di Indonesia, akan tetapi dalam hasil penelitian perbandingan kinerja wilayah di Indonesia bahwa Jawa Timur masih menjadi wilayah paling berdaya saing dengan wilayah lain di Sumatera seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Lampung. Tabel 23. Hasil Perbandingan Jawa Timur dengan Seluruh Wilayah Penghasil Gula di Indonesia Tahun 2011 Wilayah Jawa Timur Luas Lahan Ha Jumlah Pabrik Produktivitas Tebu TonHa Produktivitas Gula TonHa Produksi Hablur Ton Jumlah Bobot Sumatera Utara 3 3 1 3 3 13 0,867 Sumatera Selatan 3 3 3 3 3 15 1,000 75 Lanjutan Tabel 23. Hasil Perbandingan Jawa Timur dengan Seluruh Wilayah Penghasil Gula di Indonesia Tahun 2011 Wilayah Jawa Timur Luas Lahan Ha Jumlah Pabrik Produktivitas Tebu TonHa Produktivitas Gula TonHa Produksi Hablur Ton Jumlah Bobot Lampung 3 3 1 1 3 11 0,733 Jabar, Jateng, Yogya 3 3 3 3 3 15 1,000 Gorontalo 3 3 3 3 3 15 1,000 Sulawesi Selatan 3 3 3 3 3 15 1,000 Bobot Rata-Rata 0,933 Dalam hasil perbandingan dengan wilayah penghasil gula lain secara kesluruhan, Jawa Timur mendapatkan nilai bobot sebesar 0,933 terhadap keseluruhan wilayah penghasil gula di Indonesia. Dapat dikatakan bahwa Jawa Timur menjadi wilayah yang menempati posisi pertama dalam lima komponen pembanding. Adapun perbaikan yang harus dilakukan adalah pada komponen yang belum unggul seperti produktivitas tebu yang masih kalah dari Sumatera Utara dan Lampung, serta produktivitas gula yang masih kalah dari Lampung

6. Gorontalo

Gorontalo merupakan salath satu wilayah penghasil gula di Indonesia yang berada wilayah timur Indonesia. Gorontalo dan Sulawasei Selatan merupakan wilayah pengembangan industri gula di luar Jawa dan Sumatera, adapun wilayah pengembangan tersebut bermanfaat untuk membagi beban pemenuhan dari permintaan gula domestik agar tidak tersentralisasi di Jawa dan Sumatera. Tabel 24. Kinerja Industri Gula di Gorontalo Tahun 2007-2011 Tahun Indikator Kinerja Luas lahan ha Produktivitas tebu tonha Produktivitas gula tonha Produksi hablur ton 2007 7.239,00 77,90 5,36 39.265,00 2008 5.075,00 79,30 5,07 25.736,00 2009 6.468,00 49,40 2,98 19.288,00 2010 5.620,00 81,80 4,88 27.412,00 2011 8.681,70 73,50 4,59 39.817,70 Sumber: Dewan Gula Indonesia 2012 76 Kemudian pada periode tahun 2007 hingga 2011, terdapat fluktuasi kinerja yang terjadi dilihat dari kelima komponen pembanding. Pada tahun 2011, wilayah Gorontalo mengalami pencapaian yang baik dengan mampu menghasilkan 39.817,70 ton dari produksi hablur dan produkvitas hablurnya bernilai 4,59 tonha. Tabel 38 menunjukkan bahwa wilayah Gorontalo mengalami fluktuasi dalam kinerja industri gula di Indonesia pada kurun lima tahun terakhir, akan tetapi dalam hasil penelitian perbandingan kinerja wilayah di Indonesia bahwa Gorontalo masih belum dapat bersaing dengan keenam wilayah lain. Tabel 25. Hasil Perbandingan Gorontalo dengan Seluruh Wilayah Penghasil Gula di Indonesia Tahun 2011 Wilayah Gorontalo Luas Lahan Ha Jumlah Pabrik Produktivitas Tebu TonHa Produktivitas Gula TonHa Produksi Hablur Ton Jumlah Bobot Sumatera Utara 1 1 1 1 1 5 0,333 Sumatera Selatan 1 1 3 3 1 9 0,600 Lampung 1 1 3 1 1 7 0,467 Jabar, Jateng, Yogya 1 1 3 3 1 9 0,600 Jawa Timur 1 1 1 1 1 5 0,333 Sulawesi Selatan 3 3 1 1 1 9 0,600 Bobot Rata-Rata 0,489 Dalam hasil perbandingan dengan wilayah penghasil gula lain, Gorontalo mendapatkan nilai bobot sebesar 0,489 terhadap keseluruhan wilayah penghasil gula di Indonesia atau mendapatkan bobot terendah dari ketujuh wilayah lain. Nilai bobot dari Gorontalo menunjukkan bahwa dayasaing Gorontalo berada pada bobot terendah dalam persaingan industri gula di Indonesia. Hal ini perlu dicermati karena potensi Gorontalo dapat dioptimalkan agar dapat memperbaiki posisinya pada industri gula di Indonesia. 77

7. Sulawesi Selatan