Analisis Pendapatan Usahatani Metode Pengujian Hipotesis

4. Pupuk KCl X 4 adalah jumlah kilogram pupuk KCl yang digunakan dalam satu musim tanam. 5. Pupuk NPK X 5 adalah jumlah kilogram pupuk NPK yang digunakan dalam satu musim tanam. 6. Pestisida cair X 6 adalah jumlah mililiter pestisida cair yang digunakan dalam satu musim tanam. 7. Pestisida padat X 7 adalah jumlah kilogram pestisida padat yang digunakan dalam satu musim tanam. 8. Tenaga kerja X 8 adalah jumlah hari kerja pria yang digunakan dalam satu musim tanam padi. Satuan yang digunakan adalah hari kerja pria HKP. Perhitungan HKP untuk pria sebesar 1, dan untuk wanita sebesar 0.8. 9. Kelembagaan X 9 adalah jumlah biaya kelembagaan Subak yang digunakan dalam satu musim tanam. 10. Dummy tipe petani D 1 adalah tipe petani di Desa Jatiluwih, dimana 1 untuk petani pemilik lahan, sedangkan 0 untuk petani penggarap. 11. Dummy luas lahan D 2 adalah luas lahan di Desa Jatiluwih, dimana 1 untuk usahatani lahan luas, sedangkan 0 untuk usahatani lahan sempit.

5. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5.4. Gambaran Daerah Penelitian

1.1.1. Wilayah dan Topografi

Penelitian dilaksanakan di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Menurut Monografi Desa Jatiluwih 2011, Desa Jatiluwih terletak pada ketinggian 500-1500 m dari permukaan laut dengan curah hujan sebanyak 2600 cmtahun. Suhu udara rata-rata antara 26° C hingga 29° C. Jarak desa dari ibukota kabupaten terdekat sejauh 26 km, jarak desa dari ibukota provinsi sejauh 47 km. Jalan desa terbuat dari aspal dan sarana angkutan yang menjangkau desa ini berupa mobil dan motor. Desa Jatiluwih terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Desa penelitian ini berbatasan dengan : a. Sebelah Utara berbatasan dengan hutan b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Babahan c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Wangaya Gede d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Senganan dan Desa Babahan. Luas wilayah Desa Jatiluwih secara keseluruhan adalah 2 233 ha. Pemanfaatan lahan desa sebagian besar digunakan untuk persawahan yaitu seluas 303 ha. Sedangkan peruntukan lain adalah untuk jalur hijau 68 ha, pemukiman 24 ha, jalan 17 ha, bangunan umum 11.02 ha, perkuburan 0.35 ha, serta sarana dan prasarana lain seluas 383.55 ha. Monografi desa Jatiluwih tahun 2011 menyatakan bahwa jenis tanah Desa Jatiluwih adalah tanah Latosol kekuning-kuningan. Sesuai dengan pedoman usahatani padi sawah, tekstur tanah ini cocok untuk menanam padi.

1.1.2. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian

Keadaan penduduk yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi umur dan tingkat pendidikan. Mata pencaharian penduduk Desa Jatiluwih sebagian besar di sektor pertanian sehingga pertanian padi beras merah di desa ini tergolong besar. Hasil padi di desa ini merupakan salah satu yang terbesar di Kabupaten Tabanan.