Konsep Fungsi dan Elastisitas Produksi

a = Py. Y FC + VC dimana : a = RC ratio R = penerimaan revenue C= biaya cost Y = output FC = biaya tetap fixed cost VC = biaya variabel variable cost Py = harga output Kriteria keputusan : RC 1, usahatani untung RC 1, usahatani tugi RC = 1,usahatani impas tidak untungtidak rugi

3.1. Kerangka Pemikiran Operasional

Produksi padi yang menurun menyebabkan perlunya perhatian khusus pada usahatani padi di Indonesia karena banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang mengkonsumsi beras sebagai bahan pangan pokok. Salah satu faktor pendukung dalam usahatani padi adalah irigasi. Di Bali terdapat kelembagaan adat yang mengatur irigasi yang disebut Sistem Subak. Subak di Bali memiliki upacara-upacara adat tertentu yang dilaksanakan sesuai dengan umur tanaman yang menjadikan suatu ciri khas bagi usahatani padi di Bali. Fakta tersebut menarik sehingga perlu diteliti mengenai bagaimana karakteristik usahatani padi di Bali, faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani padi tersebut, dan bagaimana pendapatan usahatani dengan sistem Subak di Bali. Karakteristik usahatani padi dengan sistem Subak dijelaskan menggunakan analisis deksriptif. Analisis deksriptif menyangkut bagaimana kelembagaan sistem Subak dan apa keuntungan yang dirasakan oleh petani dengan menggunakan sistem Subak. Faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani padi dengan sistem Subak juga dijabarkan secara deksriptif, dimana faktor-faktor tersebut mencakup tanah, modal, tenaga kerja, manajemen, dan kelembagaan. Analisis produksi usahatani padi dengan sistem Subak di Bali dicari dengan menggunakan fungsi produksi linear, dimana kemudian dilakukan uji statistik untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh sehingga faktor-faktor produksi dapat dialokasikan secara optimal. Analisis pendapatan dilakukan dengan mencari pendapatan dan rasio RC sehingga dapat diketahui tingkat keuntungan usahatani padi. Setelah melakukan analisis deksriptif mengenai karakteristik usahatani padi dengan sistem Subak dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, serta menghitung tingkat keuntungan usahatani, maka dapat diberikan rekomendasi untuk keberlanjutan usahatani padi dengan sistem Subak di Desa Jatiluwih. Kerangka pemikiran operasional penelitian ini disajikan pada Gambar 2 berikut ini. Produksi padi di Bali menurun Usahatani padi Sistem Subak di Bali Karakteristik usahatani padi sistem Subak Struktur biaya Perhitungan biaya transaksi Analisis deskriptif Fungsi produksi linear Kelembagaan Subak Uji Statistik Faktor-faktor produksi yang berpengaruh dengan Cobb Douglas Analisis pendapatan Pendapatan RC Ratio Kelayakan usahatani sistem Subak Rekomendasi Gambar 2. Kerangka Pemikiran

4. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini mengkaji mengenai keadaan umum suatu usahatani padi yang memiliki sistem Subak, baik analisis karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya maupun pendapatannya. Studi kasus penelitian ini dilaksanakan di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Jatiluwih merupakan salah satu lumbung padi Provinsi Bali dan masuk dalam nominasi warisan dunia UNESCO. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan bulan April sampai Juni 2013. Kurun waktu penelitian tersebut mencakup pencarian dan pengumpulan data, pengolahan, penulisan hasil laporan, dan penyajian hasil secara keseluruhan.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dan pengamatan langsung ke petani dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Data primer yang dikumpulkan meliputi keadaan umum mengenai petani dan pertanian padi secara umum, data penggunaan sarana produksi, biaya produksi yang dikeluarkan untuk satu musim tanam, data penerimaan usaha serta data lain yang berkenaan dengan penelitian ini. Data sekunder yang dipergunakan diperoleh dari literatur, baik buku, jurnal, situs internet, maupun dari instansi-instansi terkait, seperti BPS Pusat, BPS Provinsi Bali, Dinas Pertanian Provinsi Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, dan beberapa instansi lain yang terkait dengan penelitian ini.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Pemilihan responden dilakukan dengan metode pengambilan contoh acak sederhana random sampling. Pengambilan contoh acak random sampling dilakukan sebagai berikut : setiap anggota populasi diberi nomor, kemudian contoh diambil dengan menggunakan random sampling pada Microsoft Excel sampai jumlah