Konsep Biaya Transaksi TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                3.  Menganalisis  dan  menentukan  kombinasi  optimal  penggunaan  faktor-faktor produksi yang dapat memberikan keuntungan maksimal.
Data  yang  diambil  mencakup  data  primer  dan  sekunder.  Data  primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara langsung dengan petani responden
yang  dibantu  kuesioner.  Data  sekunder  dikumpulkan  melalui  studi  pustaka  seperti buku,  literatur-literatur,  sumber  bacaan  lain  yang  berkaitan  dengan  topik  penelitian,
serta  data  dari  kantor  desa,  kantor  Balai  Penyuluhan  Pertanian,  kantor  Dinas Pertanian, serta instansi lainnya.
Jumlah  petani  responden  yang  dijadikan  sebagai  sampel  pada  penelitian sebanyak 42 orang 15 dari total petani yang dipilih secara acak sederhana simple
random  sampling  dari  populasi  dengan  cara  undian.  Analisis  data  yang  digunakan adalah  analisis  kualitatif  dan  kuantitatif.  Analisis  kualitatif  digunakan  untuk
mengetahui  gambaran  umum  yang  diurai  secara  deksriktif.  Analisis  kuantatitatif dilakukan  dengan  menggunakan  analisis  pendapatan  usahatani,  analisis  RC  ratio,
analisis  fungsi  Cobb-Douglas,  dan  analisis  efisiensi  ekonomi  penggunaan  faktor- faktor  produksi.  Pengolahan  data  dilakukan  dengan  menggunakan  kalkulator,
program Microsoft Excel, dan Minitab versi 14 for windows. Pendapatan  atas  biaya  tunai  sebesar  Rp  5  525  684ha,  pendapatan  atas  biaya
total  sebesar  Rp  3  596  309ha,  dan  pendapatan  tunai  yang  diperoleh  sebesar  Rp 2
. 876
. 596ha.  Nilai  RC  rasio  atas  biaya  total  adalah  sebesar  1.74.  Hasil  uji-t
menunjukkan faktor produksi luas lahan, benih, pupuk urea, tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi padi sawah, sedangkan pupuk SP-36, pupuk KCL, pupuk ZA,
serta  pestisida  tidak  berpengaruh  nyata  terhadap  produksi  padi  sawah.  Penggunaan faktor-faktor  produksi  usahatani  padi  di  Desa  Purwoadi  belum  mencapai  kondisi
efisien dan optimal karena rasio antara NPM dan BKM untuk setiap faktor produksi tidak sama dengan 1.
Penelitian  ini  memiliki  kesamaan  dan  juga  kebaruan  dibandingkan  penelitian Poetryani  2011 dan  Damayanti 2007. Persamaan penelitian ini dengan  penelitian
Poetryani  2011  yaitu  dalam  penggunaan  metode  analisis  pendapatan  usahatani, sedangkan perbedaannya terletak pada rumusan masalah, dimana penelitian ini tidak
membandingkan  dua  jenis  usahatani  dan  pemilihan  lokasi.  Penelitian  ini  juga memiliki kesamaan dengan penelitian Damayanti 2007, yaitu dalam metode analisis
produksi  dan  pendapatan.  Perbedaan  antara  penelitian  ini  dengan  penelitian Damayanti 2007 adalah dalam hal pemilihan lokasi penelitian dan pengkajian biaya
kelembagaan serta penelitian ini tidak melakukan analisis efisiensi usahatani.
                