Luas Lahan Garapan Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Petani Responden

beberapa hari hingga akhirnya dapat ditanami bibit padi yang telah disiapkan sebelumnya. Proses pengolahan lahan yang dilakukan pada usahatani padi sawah di Desa Jatiluwih sebagian besar menggunakan traktor, tetapi ada juga yang menggunakan tenaga kerbau. Biaya sewa untuk pembajakan dengan traktor adalah sebesar Rp . 1 . 000 . 000ha. Biaya tersebut sudah termasuk upah tenaga kerja manusia yang menjalankan traktor. Kegiatan tersebut dilakukan oleh dua orang tenaga kerja pria.

2.1.2. Penyemaian

Petani mulai dengan persiapan-persiapan untuk menanami sawahnya dengan padi, pekerjaan yang paling pertama dilakukannya ialah mempersiapkan di salah satu sudut dari sawahnya itu, sebidang tanah dimana petani yang bersangkutan menyebarkan benih untuk memperoleh bibit yang diperlukannya. Petani di Desa Jatiluwih menaburkan benih di permukaan bedengan dengan cara uritan. Uritan dilakukan tanpa melepaskan butir-butirgabah yang masih melekat kepada mayang bulir, petani memegang bulir pada kedua ujungnya dan menghindarkan bulir jatuh di permukaan bedengan. Jenis benih padi yang disemai di Desa Jatiluwih adalah padi Cendana atau padi beras merah lokal. Kegiatan penyemaian dilakukan pada lahan yang telah disiapkan untuk tempat penyemaian. Benih akan dicabut setelah 14-18 hari dan ditanam ke lahan sawah.

2.1.3. Penanaman

Penanaman benih padi beras merah ini sebagian besar menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga. Penanaman padi atau dikenal dengan ‗tandur‘ ini dilakukan dengan sistem borongan. Jarak tanam benih padi di Desa Jatiluwih adalah 25 x 25 cm.

2.1.4. Penyiangan

Rerumputan pada umumnya tumbuh dari biji rerumputan yang datang diterbangkan angin dari segala penjuru. Rerumputan tersebut perlu dihilangkan dengan jalan menyiang yaitu suatu pekerjaan dimana rerumputan itu satu demi satu dicabut untuk kemudian dibuang dari lapangan atau dibenamkan ke dalam tanah. Kegiatan penyiangan dilakukan untuk membersihkan tanaman padi dari gangguan rumput dan gulma yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman karena berebut unsur hara. Kegiatan ini dilakukan sebanyak dua sampai lima kali.

2.1.5. Pemupukan

Kegiatan pemupukan dilakukan untuk memberikan unsur-unsur hara yang diperlukan oleh tanaman padi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya dan juga untuk menghasilkan produksi yang lebih baik. Ketersediaan zat hara N, P, dan K di alam dalam tanah seringkali tidak mencukupi untuk menutup kebutuhan tanaman padi agar dapat memperoleh hasil yang tinggi sehingga kekurangan itu perlu ditambah dari luar dengan pemberian zat hara ke dalam tanah berupa pupuk yang kemudian disebut pemupukan Siregar 1981. Kegiatan ini dilakukan dua sampai tiga kali. Pupuk yang digunakan di Desa Jatiluwih adalah pupuk Kandang, pupuk Urea, NPK dan KCl. N Nitrogen penting untuk pembentukan protein putih telur dan senyawa lainnya. Nitrogen juga berperan dalam menghijaukan daun dan merangsang pertumbuhan. Fosfat merangsang pertumbuhan akar dan pembentukan anakan. Tanaman menjadi lebih cepat berbunga sehingga umurnya menjadi lebih pendek. Fosfat merupakan zat hara yang sangat diperlukan untuk pembentukan protein dan buah. Zat hara Kalium K penting dalam proses fotosintesis, pembentukan protein, dan selulosa Siregar 1981.

2.1.6. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Kegiatan ini dilakukan dengan mengendalikan atau memusnahkan hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. Kegiatan pemberantasan hama dan penyakit dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali. Pestisida yang digunakan dalam usahatani padi sawah terdiri dari pestisida padat dan pestisida cair.