Biaya Transaksi Kelembagaan Subak

Tabel 22. Struktur Biaya Rata-Rata Usahatani Padi di Desa Jatiluwih Tahun 2013 Satuan Jumlah Fisik Harga Fisik Satuan Rp Nilai Rp Persentase A. Biaya Tunai 1. Sarana Produksi a. Benih KgHa 26.81 7 833.33 210 011.58 1.25 b. Pupuk Kandang KgHa 1 310.85 500.00 655 425.00 3.90 c. Pupuk Urea KgHa 204.28 1 906.15 389 388.32 2.32 d. Pupuk KCl KgHa 87.18 2 029.00 176 888.22 1.05 e. Pupuk NPK KgHa 100.84 2 107.00 212 469.88 1.27 f. Pestisida Cair MlHa 0.21 56 333.33 11 829.99 0.07 g. Pestisida Padat KgHa 0.85 10 300.00 8 755.00 0.05 h. Sewa Traktor Ha 0.46 824 375.85 379 212.89 2.26 Jumlah 2 043 980.89 12.17 2. Tenaga Kerja Luar Keluarga - Pria HOK 29.54 70 000.00 2 067 800.00 12.32 - Wanita HOK 42.88 60 000.00 2 572 800.00 15.64 3. Pajak Lahan Ha 0.51 306 711.89 156 423.06 0.93 4. Sewa Lahan Ha 0.51 12 414 719.69 6 331 507.04 37.71 5. Biaya Transaksi 341 666.70 2.04 Total Biaya Tunai 13 514 177.69 80.49 B. Biaya Diperhitungkan 1.Tenaga Kerja Dalam Keluarga - Pria HOK 28.16 70 000.00 1 971 200.00 11.74 - Wanita HOK 15.64 60 000.00 938 400.00 5.59 2. Biaya Penyusutan - 365 469.09 2.18 Total Biaya Diperhitungkan 3 275 069.09 19.51 Total Biaya Usahatani - 16 447 580.08 100.00 Sumber : Data Primer diolah 2013 Pengeluaran terbesar adalah untuk biaya tenaga kerja yaitu Rp . 7 . 550 . 200HOKha atau 45.29 dari total biaya usahatani dengan perincian Rp . 4 . 640 . 600HOKha atau 27.96 dari total biaya usahatani untuk biaya tenaga kerja luar keluarga TKLK dan Rp 2 909 600HOKha atau 17.33 dari total biaya usahatani untuk biaya tenaga kerja dalam keluarga TKDK. Besarnya biaya untuk faktor produksi tenaga kerja ini disebabkan karena tanaman padi sangat rentan terhadap hama dan penyakit sehingga usahatani ini membutuhkan perawatan yang cukup intensif, mulai dari kegiatan pengolahan lahan, pemeliharaan tanaman padi, seperti pemupukan, penyiangan, pemberantasan hama dan penyakit, sampai dengan kegiatan pemanenan. Pengeluaran terbesar kedua adalah untuk sewa lahan. Petani yang tidak memiliki lahan atau petani penggarap harus membayar sewa lahan dengan membagi hasil panen berupa gabah kering panen GKP. Sewa lahan sebesar Rp 6 331 507.04 atau 37.71 dari total biaya usahatani. Pengeluaran terbesar ketiga adalah biaya untuk pembelian pupuk, yaitu sebesar Rp 1 434 171.42ha atau 8.54 dari total biaya usahatani. Besarnya biaya untuk faktor produksi pupuk disebabkan pentingnya pemberian unsur-unsur hara tambahan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi sehingga menghasilkan produksi yang lebih baik. Persentase biaya terbesar untuk masing- masing pupuk yang digunakan tersebut, berturut-turut adalah pupuk Kandang sebesar 3.90 dari total biaya usahatani, Urea sebesar 2.32 dari total biaya usahatani, NPK sebesar 1.27 dari total biaya usahatani, dan KCl sebesar 1.05 dari total biaya usahatani. Pengeluaran terbesar keempat adalah biaya untuk menyewa traktor, yaitu sebesar Rp 379 212.89 atau 2.26 dari total biaya usahatani. Pengeluaran terbesar berikutnya adalah biaya penyusutan yaitu sebesar Rp 365 469.09 atau 2.18 dari total biaya usahatani. Biaya transaksi kelembagaan sebesar Rp 341 666.70 atau 2.04 dari total biaya usahatani. Pengeluaran lainnya adalah untuk membeli benih yaitu sebesar 210 011.58 atau 1.25, membayar pajak lahan yaitu sebesar Rp . 156 . 423.06 atau 0.93 dari total biaya usahatani, dan pestisida sebesar Rp 20 585 atau 0.12 dari total biaya usahatani. Struktur biaya pada Tabel 22 juga menunjukkan bahwa unit cost usahatani padi dengan Sistem Subak di desa Jatiluwih sebesar Rp . 2 . 885.73. Tabel 23. Struktur biaya rata-rata usahatani padi petani pemilik dan penggarap berdasarkan luas lahan di Desa Jatiluwih tahun 2013 Pemilik Penggarap Nilai Lahan Luas Rp Persentase Nilai Lahan Sempit Rp Persentase Nilai Lahan Luas Rp Persentase Nilai Lahan Sempit Rp Persentase A. Biaya Tunai 1. Sarana Produksi a. Benih 207 426.58 2.21 214 946.58 1.85 204 841.58 1.06 206 016.58 1.40 b. Pupuk Kandang 607 825.00 6.49 709 225.00 6.11 520 990.00 2.69 696 210.00 4.72 c. Pupuk Urea 457 990.66 4.89 345 203.77 2.97 314 305.07 1.62 538 735.18 3.65 d. Pupuk KCl 181 595.50 1.94 187 195.54 1.61 192 024.56 0.00 50 725.00 0.34 e. Pupuk NPK 188 576.50 2.01 194 391.82 1.67 199 406.48 1.03 148 269.59 1.01 f. Pestisida Cair - - 7 886.67 0.07 28 166.67 0.15 - - g. Pestisida Padat 412.00 0.01 9 579.00 0.08 12 257.00 0.06 1 030.00 0.01 h. Sewa Traktor 32 975.03 0.35 247 312.76 2.13 552 331.82 2.85 272 044.03 1.84 Jumlah 1 676 801.27 17.90 1 915 741.12 16.51 2 024 323.18 10.46 1 913 030.37 12.97 2. Tenaga Kerja Luar Keluarga - Pria 2 522 800.00 26.93 2 067 100.00 17.81 2 112 600.00 10.91 1 725 500.00 11.70 - Wanita 2 646 000.00 28.25 3 080 400.00 26.54 1 769 400.00 9.14 2 737 200.00 18.56 3. Pajak Lahan 211 631.20 2.26 95 080.69 0.82 251 503.75 1.30 107 349.16 0.73 4. Sewa Lahan - - - - 10 180 070.10 52.58 4 345 151.89 29.46 5. Biaya Transaksi 462 777.80 4.94 285 533.30 2.46 386 944.44 2.00 374 722.22 2.54 Total Biaya Tunai 7 520 010.27 80.28 7 443 855.11 64.14 16 724 841.50 86.38 11 202 953.6 75.95 B. Biaya Diperhitungkan 1.Tenaga Kerja Dalam Keluarga - Pria 1 112 300.00 11.87 2 778 300.00 23.94 1 227 100.00 6.34 1 920 800.00 13.02 - Wanita 384 600.00 4.11 976 800.00 8.42 877 200.00 4.53 1 352 400.00 9.17 3. Biaya Penyusutan 350 106.54 3.74 407 440.04 3.51 533 240.74 2.75 275 297.62 1.87 Total Biaya Diperhitungkan 1 847 006.54 19.72 4 162 540.04 35.86 2 637 540.74 13.62 3 548 497.62 24.06 Total Biaya Usahatani 9 367 016.81 100.00 11 606 395.15 100.00 19 362 382.20 100.00 14 751 451.30 100.00 Sumber : Data Primer diolah 2013 61 Total biaya usahatani padi sawah yang dikeluarkan petani di Desa Jatiluwih untuk satu musim tanam pada usahatani petani pemilik lahan luas adalah sebesar Rp . 9 367 016.81ha yang terdiri dari total biaya tunai sebesar Rp 7 520 010.27ha atau 80.28 dari total biaya usahatani dan total biaya diperhitungkan sebesar Rp . 1 . 847 . 006.54ha atau 19.72 dari total biaya usahatani. Petani pemilik lahan sempit mengeluarkan biaya total usahatani sebesar Rp 11 606 395.15ha yang terdiri dari biaya tunai sebesar Rp 7 443 855.11ha atau 64.14 dari total biaya usahatani dan biaya diperhitungkan sebesar Rp 4 162 540.04ha atau 35.86 dari total biaya usahatani. Selisih antara total biaya usahatani antara pemilik lahan luas dan pemilik lahan sempit adalah sebesar Rp 2 416 622.84ha. Petani penggarap lahan luas memiliki total biaya usahatani sebesar Rp 19 362 382.20ha yang terdiri dari Rp . 16 . 724 841.50ha atau 86.38 dari total biaya usahatani dan biaya diperhitungkan sebesar Rp 2 637 540.74ha atau 13.62 dari total biaya usahatani. Petani penggarap lahan sempit memiliki total biaya usahatani sebesar Rp . 14 . 751 . 451.30ha yang terdiri dari Rp 11 202 953.6ha biaya tunai atau 75.95 dari total biaya usahatani dan biaya diperhitungkan sebesar Rp 3 548 497.62ha atau 24.06 dari total biaya usahatani. Pengeluaran terbesar adalah untuk biaya tenaga kerja. Usahatani petani pemilik lahan sempit mengeluarkan biaya tenaga kerja yang lebih besar daripada usahatani petani pemilik lahan luas. Usahatani pemilik lahan luas menghabiskan biaya sebesar Rp 6 665 700HOKha atau 71.16 dari total biaya usahatani yang terdiri dari biaya TKLK sebesar Rp 5 168 800HOKha atau 55.18 dari total biaya usahatani dan biaya TKDK sebesar Rp 1 496 900HOKha atau 15.98 dari total biaya usahatani. Usahatani pemilik lahan sempit menghabiskan biaya sebesar Rp . 8 . 902 . 600HOKha atau 76.71 dari total biaya usahatani yang terdiri dari biaya TKLK sebesar Rp 5 147 500HOKha atau 44.35 dari total biaya usahatani dan biaya TKDK sebesar Rp 3 755 100HOKha atau 33.36 dari total biaya usahatani. Selisih biaya yang dikeluarkan antara usahatani pemilik lahan sempit dan pemilik lahan luas adalah sebesar Rp 2 236 900HOKha. Usahatani penggarap lahan sempit menghabiskan biaya tenaga kerja yang lebih besar daripada usahatani penggarap lahan luas. Usahatani penggarap lahan sempit menghabiskan biaya sebesar Rp . 7 . 735 . 900HOKha atau 52.45 dari total biaya