dicabut untuk kemudian dibuang dari lapangan atau dibenamkan ke dalam tanah. Kegiatan penyiangan dilakukan untuk membersihkan tanaman padi dari gangguan
rumput dan gulma yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman karena berebut unsur hara. Kegiatan ini dilakukan sebanyak dua sampai lima kali.
2.1.5. Pemupukan
Kegiatan pemupukan dilakukan untuk memberikan unsur-unsur hara yang diperlukan oleh tanaman padi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya
dan juga untuk menghasilkan produksi yang lebih baik. Ketersediaan zat hara N, P, dan K di alam dalam tanah seringkali tidak mencukupi untuk menutup kebutuhan
tanaman padi agar dapat memperoleh hasil yang tinggi sehingga kekurangan itu perlu ditambah dari luar dengan pemberian zat hara ke dalam tanah berupa pupuk yang
kemudian disebut pemupukan Siregar 1981. Kegiatan ini dilakukan dua sampai tiga kali.
Pupuk yang digunakan di Desa Jatiluwih adalah pupuk Kandang, pupuk Urea, NPK dan KCl. N Nitrogen penting untuk pembentukan protein putih telur dan
senyawa lainnya. Nitrogen juga berperan dalam menghijaukan daun dan merangsang pertumbuhan. Fosfat merangsang pertumbuhan akar dan pembentukan anakan.
Tanaman menjadi lebih cepat berbunga sehingga umurnya menjadi lebih pendek. Fosfat merupakan zat hara yang sangat diperlukan untuk pembentukan protein dan
buah. Zat hara Kalium K penting dalam proses fotosintesis, pembentukan protein, dan selulosa Siregar 1981.
2.1.6. Pemberantasan Hama dan Penyakit
Kegiatan ini dilakukan dengan mengendalikan atau memusnahkan hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. Kegiatan pemberantasan hama dan penyakit
dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali. Pestisida yang digunakan dalam usahatani padi sawah terdiri dari pestisida padat dan pestisida cair.
2.1.7. Pemanenan
Waktu yang tepat untuk pemanenan hasil sesungguhnya ditetapkan oleh kadar air yang dikandung oleh butir-butir yang terdapat pada bulir. Petani mengetahui
waktu yang tepat untuk pemungutan hasil dengan memeriksa apakah semua butir- butir, termasuk juga butir-butir gabah yang terdapat pada bagian paling bawah dari
bulir telah menguning Siregar 1981. Kegiatan pemanenan mencakup aktivitas pemetikan dan perontokan padi. Kegiatan pemanenan biasa dilakukan setelah
tanaman berumur 4 -5 bulan. Padi kering panen ialah padi berupa bulir diwaktu pemungutan hasil. Padi kering giling ialah padi yang berupa buliran sesudah dijemur
untuk beberapa hari sebelum siap untuk diproses menjadi beras. Gabah kering giling ialah butiran-butiran sesudah dirontokkan dari malainya atau bulirnya sebelum
diproses menjadi beras.
2.1.8. Penggunaan Input
Input usahatani beras merah sistem Subak, terdiri dari benih, pupuk Kandang, pupuk Urea, KCl, NPK, pestisida padat, dan pestisida cair. Berikut ini adalah uraian
penggunaan input pada usahatani beras merah sistem Subak.
Benih
Benih yang digunakan oleh petani di Desa Jatiluwih adalah varietas beras merah lokal atau disebut juga padi Cendana. Benih padi beras merah didapat dari
hasil panen sebelumnya. Alasan para petani menggunakan varietas tersebut karena kualitasnya baik serta rasa nasi yang dihasilkan lebih enak. Rata-rata jumlah benih
per hektar yang digunakan oleh petani di Desa Jatiluwih sebesar 26.81 kgha dengan harga per kilogramnya sebesar Rp 7 833.33. Biaya benih yang dikeluarkan oleh
petani adalah sebesar Rp 209 994.62ha. Rata-rata penggunaan benih berdasarkan tipe petani dan luas lahan dapat dilihat pada Tabel 12.