Pengolahan Lahan Proses Budidaya

Tabel 12. Rata-rata penggunaan benih berdasarkan tipe petani dan luas lahan di Desa Jatiluwih tahun 2013 Pemilik Penggarap Luas Sempit Luas Sempit Jumlah Benih kgha 26.48 27.44 26.15 26.30 Biaya Rp 207 401.27 214 911.28 207 595.24 205 966.93 Sumber : Data Primer diolah 2013 Rata-rata benih yang digunakan usahatani padi petani pemilik lahan sempit lebih banyak daripada lahan luas, yaitu sebesar 27.44 kgha dengan biaya yang dihabiskan sebesar Rp 214 911.28. Rata-rata benih yang digunakan usahatani padi petani penggarap lahan sempit lebih banyak daripada usahatani padi petani penggarap lahan luas yaitu sebanyak 26.30 kgha dengan biaya sebesar Rp 205 966.93. Pupuk Pupuk yang sering digunakan oleh petani responden adalah pupuk Kandang, pupuk Urea, NPK, dan KCl. Kegiatan pemupukan dilakukan dua sampai tiga kali dalam satu musim tanam. Rata-rata jumlah pupuk per hektar yang digunakan petani di Desa Jatiluwih dijadikan pada Tabel 14. Pupuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk Kandang, sedangkan pupuk yang paling sedikit digunakan adalah pupuk KCl. Harga pupuk Kandang sebesar Rp 500, harga pupuk Urea sebesar 1 906, harga pupuk NPK Rp 2 107, dan harga pupuk KCl sebesar Rp 2 029. Pengeluaran untuk pembelian pupuk adalah sebesar Rp 1 434 120.49ha. Rata-rata jumlah pupuk yang digunakan usahatani pemilik dengan lahan luas lebih banyak daripada usatani petani pemilik dengan lahan sempit, terutama untuk pupuk Kandang, NPK, dan KCL. Rata-rata jumlah pupuk yang digunakan usahatani penggarap lahan sempit lebih banyak dari pada usahatani penggarap lahan luas, yaitu pupuk Kandang dan Urea. Rata-rata pupuk yang digunakan oleh usahatani padi beras merah di Desa Jatiluwih dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Rata-rata pupuk per hektar yang digunakan usahatani padi berdasarkan tipe petani dan luas lahan di Desa Jatiluwih tahun 2013 Pemilik Penggarap Luas Sempit Luas Sempit Kandang Jumlah 1 215.65 1 418.45 1 041.98 1392.42 Nilai 625 824.18 709 223.65 520 988.73 696 212.12 Urea Jumlah 240.27 181.1 164.89 282.63 Nilai 457 993.52 345 198.77 314 297.72 538 729.14 NPK Jumlah 100.00 101.63 187.50 70.37 Nilai 210 700.00 214 140.00 395 062.50 148 270.37 KCl Jumlah 89.50 92.26 94.64 25.00 Nilai 181 553.36 187 159.86 191 989.80 50 714.29 Sumber : Data Primer diolah 2013 Pestisida Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu komponen teknologi yang berfungsi untuk mengurangi resiko gagal panen. Penggunaan pestisida merupakan salah satu cara pembasmian hama dan penyakit Penggunaan pestisida biasanya dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali tergantung dari kondisi serangan hama dan penyakitnya. Usahatani padi beras merah di Desa Jatiluwih rata-rata menggunakan 0.21 mlha pestisida cair seharga Rp 56 333.33 dan 0.85 kgha pestisida padat seharga Rp 10 300. Biaya yang dikeluarkan oleh petani di Desa Jatiluwih untuk penggunaan pestisida adalah sebesar Rp 20 646.17. Tabel 14. Rata-rata penggunaan pestisida pada usahatani padi berdasarkan tipe petani dan luas lahan di Desa Jatiluwih tahun 2013 Jenis Pestisida Keterangan Pemilik Penggarap Luas Sempit Luas Sempit Padat Jumlahkgha 0.04 0.93 1.19 0.10 Nilai Rp 412.00 9 608.43 12 242.29 1 030.00 Cair Jumlahmlha - 0.14 0.50 - Nilai Rp - 7 886.67 28 166.67 - Total Nilai Rp 412.00 17 495.10 40 408.95 1 030.00 Sumber : Data Primer diolah 2013 Usahatani padi petani pemilik lahan sempit menggunakan pestisida cair dan pestisida padat lebih banyak daripada usahatani padi petani pemilik lahan luas, yaitu sebanyak 0.14 mlha dan 0.93 kgha dengan biaya sebesar Rp 7 886.67 dan Rp . 9 . 608.43. Usahatani padi petani penggarap lahan luas menggunakan pestisida