Penelitian tentang Analisis Pendapatan Usahatani Penelitian tentang Analisis Pendapatan dan Produksi
Tambahan satu-satu input X yang dapat menyebabkan pertambahan atau pengurangan satu satuan output, Y, disebut dengan istilah produk marjinal PM. PM
dapat dituliskan dengan . Jika PM konstan, maka dapat diartikan bahwa setiap
tambahan setiap unit input, X, dapat menyebabkan tambahan satu satuan unit output, Y, secara proporsional Soekartawi 2002.
Elastisitas produksi Ep menurut Soekartawi 2002 adalah persentase perubahan dari output sebagai akibat dari persentase perubahan dari input. Ep dapat
dituliskan melalui rumus sebagai berikut : Ep =
atau Ep = . ;
Karena adalah PM, maka besarnya Ep tergantung dari besar kecilnya PM dari
suatu input, misalnya input X. Soekartawi 2002 menjelaskan bahwa pembahasan terhadap PM akan lebih
bermanfaat bila dikaitkan dengan produk rata-rata PR dan output atau produk total PT sehingga dapat diketahui elastisitas produksi Ep yang sekaligus juga akan
diketahui apakah proses produksi yang sedang berjalan dalam keadaan elastisistas produksi yang rendah atau sebaliknya. Coelli et al. 1998 menggambarkan hubungan
antara PM, PR, dan PT melalui Gambar 1 berikut.
Sumber : Coelli et al. 1998
Grafik pada Gambar 1 dapat dibagi menjadi 3 daerah produksi. Ketiga daerah tersebut antara lain :
I. PR yang meningkat;
II. PR yang menurun dimana PM positif; dan III. PM negatif.
Keuntungan maksimum dicapai pada taraf II karena taraf I dan III tidak efisien. Daerah III tidak efisien karena penambahan beberapa unit x
i
mengakibatkan penurunan jumlah output yang dihasilkan. Daerah I tidak efisien karena penambahan
dari unit tenaga kerja mengakibatkan kenaikan produk rata-rata dari seluruh unit tenaga kerja yang dipekerjakan. Suatu unit usaha seharusnya tidak berproduksi saat
PR meningkat karena hal tersebut mengindikasikan unit usaha dapat meningkatkan T
Gambar 1. Hubungan antara Produk Total PT, Produk Marjinal PM, dan Produk Rata-Rata PR
PT [y=fx
1
|x
2
=x
20
]
PM, PR
x
i
x
i
Daerah III Daerah II
Daerah I y
PM PR
x
3
x
2
x
1
produktivitas tenaga kerja rata-rata dengan memperkerjakan lebih banyak tenaga kerja. Unit usaha seharusnya berproduksi di daerah II. Pemilihan titik optimal
maksimalisasi keuntungan pada daerah II tidak hanya memerlukan pengetahuan tentang teknologi produksi, tetapi juga memerlukan pengetahuan tentang harga input
dan output.